12: cat

488 56 6
                                    

"Kenapa, Ben?"

River yang baru saja tiba di markas dibingungkan oleh situasi di sana. Benjamin—dan seorang wanita berambut blonde yang tengah terisak (?), entah apa yang sedang terjadi padanya.

"I know you can, sir." ujar wanita itu di sela-sela tangisnya. Benjamin menghela napasnya lagi, "I can't, nona keras kepala."

River semakin bingung, apa yang baru saja terjadi di antara mereka berdua?

"Ayo aku tau kamu bisa, bantu aku cari kucingku—HUAAAA." Tangisan wanita itu semakin kencang, bahkan kali ini Ia ikut mengguncang-guncangkan tangan pria tersebut.

Benjamin menoleh ke arah River, tatapannya seakan berkata, "Am I joke to her?"

River hanya bisa terkekeh melihat interaksi 2 insan di hadapannya ini, sungguh wanita yang aneh.

"We're an agent, miss. We're not doing something like that—" ucapan Benjamin terpotong karena tiba-tiba temannya itu menginterupsi,

"May I know your name?, and your identity card, please?"

Wanita itu menoleh, menatap River dengan mata yang berbinar-binar. Mungkin Ia bisa mengandalkannya.

"Of course !" serunya. Wanita itu lalu mengeluarkan kartu identitas dari dompetnya dan Ia sodorkan ke hadapan River.

"Miss Wynne Chamberlain?" tanya River memastikan, wanita itu—yang diketahui bernama Wynne mengangguk.

"He will help that for you."

Setelah menyerahkan kartu identitas Wynne kepada Benjamin, River segera melangkahkan kakinya pergi dari sana. Ia tertawa kecil melihat raut wajah pria itu yang seakan-akan siap untuk menghajarnya detik ini juga.

Perhatian Wynne teralihkan ke Benjamin lagi, wanita itu menatapnya dengan penuh harap,

"I'll give you anything if you succeed."

Benjamin menyeringai, "Then, let me be your boyfriend." ujarnya usil, menggoda Wynne.

Wanita itu tersipu, Ia memukul lengan Benjamin pelan. Membuat Benjamin tak kuasa menahan gelak tawanya.

"Let's talk about your cat."

Benjamin bangun dari posisi duduknya, melewati Wynne sambil mengusap lembut puncak kepala wanita itu, mengajaknya ke ruangan yang lebih tertutup.

'Lucu sekali.' pikir Benjamin kepada wanita yang lebih muda 5 tahun darinya itu.

•••

Anehnya, interaksi mereka berdua tak berhenti sampai di situ saja.

Hari ini, tepat 2 hari setelah pria itu berhasil menemukan kucing kesayangannya, Wynne kembali lagi. Namun, kali ini Ia datang dalam kondisi yang berbeda, wanita itu terlihat mengerikan.

Kaki dan tangannya dipenuhi oleh memar-kebiruan, wanita itu bahkan tidak memakai alas kaki. Wajahnya panik sambil sesekali menoleh ke arah belakang.

Wynne segera bersembunyi di balik tubuh jangkung Benjamin, tangannya yang gemetar menarik bagian belakang jas yang digunakan oleh pria itu.

"Tolong..." lirihnya. Ternyata bukan hanya tangannya, namun, suara Wynne juga ikut bergetar.

Tak lama setelah itu, pintu ruangan umum markas terbuka lagi. Menampilkan seorang pria muda dengan umur sekitar 20 an, ekspresi wajahnya dipenuhi oleh amarah.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 11 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Agent - jenrinaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang