"Mas.."
"Kenapa sayang?" tanya Sean meletakkan Laptopnya di meja dan menatap wajah Gracia yang ada di sampingnya
Bukanya menjawab Gracia malah meletakkan tangan kiri Sean di atas perut buncitnya
"Kenapa perutnya hm? Sakit? Kram?"
"Dikit" jawab Gracia mengelus punggung tangan Sean yang ada di atas perutnya
"Udah minum vitamin nya?"
"Udah mas, tenang aja"
"Kamu... Masih lama?" tanya Gracia pada Sean yang mengerjakan Dokumen kantor
"Dikit lagi sayang, paling setengah jam. Kenapa?" jawab Sean
"Aku kangen jalan sama kamu, sama Abang juga. Chika juga.." balas Gracia
"Yaudah, Ayo kita jalan jalan, kamu siap siap. Abang suruh siap siap juga
Chika ajak aja kalo mau" sahut Sean yang membuat Gracia mengembangkan senyumannya"Bener?"
"Iya, Cepet siap siap. Urusan dokumen nya bisa nanti"
Skip. Saat mereka sampai di tempat tujuan
"Mas" panggil Gracia
"Dalem"
"Sepatunya bagus ga sihh?" ucap Gracia menunjukkan sepatu bayi yang ia temukan
"Bagus, beli aja" jawab Sean
"Aku beli dua ya mas, biar Abang bisa samaan sama adeknya" balas Gracia
"Iya sayang, ambil aja"
"Mending warna item atau putih?" tanya Gracia
"Putih aja, lucu" jawab Sean lalu Gracia mengangguk
"Nih, bayar kalo mau nambah apa apa ambil aja Ya Ge" lanjutnya memberikan kartu ATM nya
"Udah mas, jangan boros" balas Gracia
"Iya, udah sana bayar. Aku mau cari Chika sama Abang dulu"
Setelah itu Gracia pergi ke kasir untuk membayar dua pasang sepatu bayi yang ia beli
Bruk
"Eh, sorry"
"Gre? Lo kemana aja" ucap orang yang menabrak Gracia
"Gue... Duluan" jawab Gracia lalu ingin pergi namun di tahan
"Gre... Lo Hamil?..." balas orang itu melihat perut buncit Gracia
"Hm..."
"Lo... Kapan nikah..?"
"Dua setengah tahun lalu, gue duluan ya No" jawab Gracia lalu pergi
.
.
."Udah Ge?" tanya Sean yang menyusul Gracia
"Udah mas" jawab Gracia
"Sini aku bawain" lalu Gracia memberikan kantong belanja pada Sean
"Abang sana Chika dimana?"
"Lagi beli es krim sayang, kamu tenang aja" jelas Sean menggandeng tangan Gracia
"Iyaaa, makasih ya mas"
"Iya Ge"
*****
Saat ini GreShan sudah sampai di rumah, mereka langsung membersihkan diri. Sementara Zean bermain dengan Chika
"Mas..." panggil Gracia
"Kenapa sayang?"
"Aku boleh tanya?" tanya Gracia dengan nada serius. Sean yang mendengar itu meletakkan Laptopnya dan menatap wajah Gracia dengan dalam
"Kamu kenapa bisa Nerima aku mas?"
"What do you mean babe?"
"Yaa secara aku cuma kaya di jual ayah ku doang" jelas Gracia
"Aku ga pernah ketemu ibuku, terus tiba tiba kamu di Jodohin sama orang yang silsilah keluarga nya ga jelas"
"Hei? Aku ga-"
Sean melihat air mata yang mengalir di pipi Gracia
"Ge.. sayang, aku ga peduli sama silsilah keluarga kamu, yang penting kita udah sama sama sekarang"
"Bahkan kalo kamu lahir di keluarga kaya, kita mungkin ga ketemu. Kita ga bakal punya Zean yang lucu, punya calon anak cewe"
"I am lucky to be your husband"
"Udah, jangan nangis. Kasian bayinya" ucap Sean menenangkan Gracia
"Makasih... Mas.." jawab Gracia memeluk Sean
"Udah kewajiban aku Ge"
"Love you.."
"Love you more Shania Gracia"
Cup
"Makasih ya.."
"Iya Gee.. Kalo mau cerita jangan ga enakan. I will always be there for you"
*****
Kebiasaan lama Gracia tidak pernah hilang. Ia masih sering melamun di balkon kamar di malam hari. Di temani oleh bintang dan bulanAngin malam begitu dingin sekarang,
Hujan deras juga mengguyur kota itu. Namun Gracia tetap berdiri di balkon kamarGrep
"Kamu kenapa sih ngagetin terus" ucap Gracia pada Sean yang memeluknya dari belakang
"Gapapa, kamu dari dulu masih aja suka ngelamun" jawab Sean melingkari tangannya di pinggang Gracia
"Gatau, ini ga bisa ilang.. Maaf" balas Gracia membalikan tubuhnya menghadap pada Sean
"Aku ga ngelarang kamu, gausah minta maaf"
"Udah ayo masuk, hujanya makin deras"
"Iyaaa" jawab Gracia lalu pergi ke kasur, sementara Sean menutup pintu balkon dan ikut menyusul Gracia
"Mas, sinii" ucap Gracia lalu Sean duduk di sebelahnya
"Udah minum obat belum?" tanya Sean
"Udahhh" jawab Gracia menyenderkan kepalanya di pundak Sean
"Abang kemana mas?"
"Lagi main sama Chika.." balas Sean lalu Gracia mengangguk paham
"Ihh anaknya Mulu" ucap Gracia saat Sean mengelus perut buncitnya
"Masa sama anak sendiri cemburu"
"Yaa gapapaa" balas Gracia
Cup
"Mamanya lebih spesial" jawab Sean setelah mengecup bibir Gracia
"Hehe, makasihh" balas Gracia memeluk erat Sean
TBC
Maaf kalo banyak typo
Maaf kalo gaje gue gaada ide lgi heheww
:')))))
🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀🧀
KAMU SEDANG MEMBACA
Menikah Dengan Dokter Kaya Raya (GreShan) | END
Teen FictionGa bisa buat deskripsi puh ^^