Disarankan untuk baca part sebelumnya.
Happy reading.
.
.
.
.
.
Keesokan harinya kau kembali menemui Minji. Melihat raut wajahnya yang tak lagi menaruh hormat padamu, kau yakin bahwa apa yang ia katakan tempo hari adalah sebuah kebenaran yang akhirnya terungkap.
Kali ini kau memutuskan untuk mempercayainya.
“Jika suara yang aku dengar di kepalaku selama ini adalah dirimu, maka kali ini aku akan mempercayaimu.” Tuturmu saat kau sudah memastikan bahwa hanya ada kalian berdua saja di ruangan itu.
“Sudah terlambat. Kau tahu itu kan?” Tanyanya
“Aku tahu. Lalu apa yang kau inginkan sekarang? Kau ingin kembali ke dalam dirimu yang sedang aku tempati ini?”
Kau akhirnya percaya bahwa di dalam tubuh Minji yang kau lihat terdapat jiwa Dewi (y/n) yang sesungguhnya.
“Sejujurnya aku tak ingin kembali setelah mengetahui segalanya. Tapi aku juga tidak tega melihatmu melalui takdir burukku lebih lama.”
“Sebenarnya apa yang kau inginkan dari pertukaran jiwa ini? Apa yang akan kau lakukan setelah mengetahui takdir burukmu? Kau tak bisa mengubahnya sebanyak apapun kau bertukar jiwa dengan orang lain kan? Semua yang kau lakukan sia-sia.” Balasmu
“Karena cepat atau lambat kita akan kembali ke kehidupan kita masing-masing, maka aku akan memberitahumu yang sebenarnya.”
Minji melangkah mendekatimu hingga ia berdiri di depanmu dan menatapmu sendu.
“Aku memang tidak dapat mengubah takdirku sebanyak apapun aku melakukan pertukaran jiwa. Tapi aku jadi mengetahui kebenaran yang selama ini ditutupi dariku. Kebenaran yang benar-benar jahat.”
Pandangan Minji turun ke arah perutmu. Seperti kemarin, ia lagi-lagi menatap perutmu lekat dan tak lama setelah itu ia menangis.
“Bisakah kau memberitahuku juga tentang kebenaran itu?”
Minji mengusap air matanya dengan kasar. Ia kembali menatapmu dengan mata berairnya.
“Sebelum memberitahumu tentang kebenaran di masa lalu, aku akan menceritakan bagaimana nasibmu jika kau masih berada di tubuhku dalam waktu yang lama.”
Minji tersenyum. Ia terkesan memaksakan senyumnya padahal tatapan matanya begitu sedih.
“Kau juga akan semakin dicintai oleh seluruh penghuni alam kematian ini. Kau merasa lebih nyaman tinggal di alam kematian dibandingkan di istana langit. Vernon juga akan terus membanjirimu dengan cintanya sampai maut memisahkan kalian. Vernon hanya akan… mencintaimu seperti apa yang ia janjikan padamu. Kau juga akan m-memiliki dua anak. Tapi-”
“Tapi apa?”
Minji kembali meneteskan air matanya. Kali ini ia menatapmu lebih sendu dari sebelumnya sehingga kau mulai merasakan kesedihan yang terpancar dari matanya.
“Kedua anakmu bukanlah anak Vernon.” Minji mulai mengisak dan menundukkan kepalanya dalam.
“A-apa maksudmu? Apa kedua anak itu termasuk anak yang aku kandung saat ini?”
Minji menganggukkan kepalanya.
Bahumu melemas. Kau hampir saja limbung jika Minji tidak cepat-cepat menahan bahumu.
“Kau bohong. Itu tidak mungkin. Jelas-jelas aku hanya berhubungan badan dengan Vernon. Aku tidak mungkin mengandung anak orang lain kan? Tidak. Aku tidak bisa mempercayaimu.” Ucapmu menahan tangis mati-matian
KAMU SEDANG MEMBACA
Undefined Universe [M]✔
FanfictionHidupmu hancur begitu dokter mengatakan kau menderita penyakit mematikan. Sempat terpikir untuk mengakhiri hidup tapi kau mengurungkannya. Nyatanya takdir berkata lain, di hari kau mengurungkan niatmu itu ternyata di hari itupula lah ajal menjemputm...