Diva baru saja selesai mengobati selangkangan nya, dan sekarang ia duduk di sofa yang ada di kamar nya, ia masih over thinking dengan perkataan sunoo tadi, ya biasanya emang udah biasa kena bentak tapi ini paling membekas, kayak selama ini ternyata sunoo hanya menganggap nya sebagai beban
Sunoo masuk ke dalam kamar nya dan menutup pintu balkon dengan rapat disana
Sunoo mengambil kunci motor serta jaket nya di sana lalu pergi begitu saja, biasanya juga sunoo enggak izin sama diva keluar, tapi diva selalu nanya sunoo mau kemana, kali ini? Diva udah enggak peduli mau kemana kek terserah dia
Sunoo turun ke bawah dan melirik ke arah anak buah nya yang nongkrong minum kopi di sana
"Woii" teriak sunoo, membuat semua yang ada di sana langsung berdiri
"Jagain bini gw jangan sampai dia keluar dari rumah, walaupun cuma ke pekarangan enggak boleh, batas nya cuma sampe depan pintu ini" ucap sunoo
"Siap bos" ucap anak buah nya menunduk
"Nnti kalau Bram udah pulang bilang gw nyariin dia, gw pulang jam 10 malam nnti suruh tunggu di ruangan kerja gw"
"Baik bos"
Sunoo sedikit melirik ke sekitar rumah nya merasa ada sesuatu yang masih kurang, lalu ia beranjak ke dapur
"Bi, nnti bawain diva makan ke atas ya, kalau dia ga mau makan bibi Tarok aja makanan nya di dalam kamar nnti ya"
"Loh kenapa den? Non diva sakit?" Tanya bi Una sedikit cemas
"Loh malah nanya sih bi, lakuin aja sih bi, dia enggak sakit jadi enggak usah nanya² nnti bibi ke diva"
"Ohh iya siap den" setelah itu sunoo langsung beranjak dari sana pergi
Bi Una yang melihat sunoo sudah tancap gas pun ia langsung menyiapkan kan makanan untuk diva dan beranjak ke atas
Tok
Tok
TokDiva yang tengah melamun pun, lamunan nya buyar seketika, ia mencoba untuk berjalan tapi selangkangan nya masih sakit
"Hmm siapa ya?" Tanya diva, kalau di suruh masuk aja nnti malah cowok kan berabeh
"Ini bibi" sahut bi Una dari luar
"Ohh iya masuk aja bi" ucap diva
Bi Una langsung masuk dan melirik ke arah diva yang duduk di sofa dengan mata merah dan sedikit bengkak, dan tangan diva yang kemerahan serta beberapa tanda di leher diva
Bi Una langsung kaget dan meletakan makanan nya di atas nakas sana
"Non, non kenapa?" Tanya bi Una yang terlihat cemas dan langsung memeluk diva
"Enggak gapapa kok bi" jawab diva
"Non jangan bilang gapapa mata non abis nangis ini, terus ini tangan non cidera kenapa?" Tanya bi Una cemas
"Gapapa bi" mendengar kata itu lagi muncul di bibir diva membuat bi Una meneteskan air mata nya
"Bi kok bibi nangis? Aku enggak apa²" diva mengusap air mata bi Una
" sunoo sejahat ini sama kamu, kamu masih bisa bilang gapapa, bibi tau semua nya karna suami kamu, bibi udah lama kerja di sini, bibi tau sifat nya kamu kok kuat Bangat nak, kamu masih kecil, dapat suami egois kayak sunoo, kalau enggak kuat bilang sama bibi, bibi rela di pecat kalau karna kamu nak, biarin bibi enggak ada kerjaan dari pada liat orang baik kayak kamu di siksa gini" ucap bi Una memegang pundak diva
Diva kembali meneteskan air matanya begitu saja
"Kalau enggak kuat bilang nak, jangan di tahan gini" lanjut bi Una
KAMU SEDANG MEMBACA
FAKE SMILE||'•KIM SUNOO
Fiksi RemajaGUYS DI USAHAIN YANG VAMPIRE HABIS CERITA INI YA, SEKALIAN AUTHOR NGUMPULIN IDE DULU HEHE. SEORANG PRIA DARI KELUARGA KAYA RAYA DI PAKSA MENIKAH OLEH KEDUA ORANG TUA NYA, IA MEMILIH SEORANG PEREMPUAN YANG TIDAK BERKECUKUPAN UNTUK MENJADI ISTRI NYA...