Sean sudah terlelap dengan nyaman, Alana membalik tubuhnya dan melihat Sarah yang masih setia menunggu ternyata.
"Sudah tidur Sean?" tanyanya dengan senyum lembut.
"Sudah Nyo...."
"Panggil Kakak saja, aku lebih nyaman seperti itu."
"Baiklah Kak, Sean sudah tidur." ucap Alana pelan dan sungkan.
"Kau sudah makan? Ayo kita makan siang bersama." ajaknya.
"Tapi Sean...."
"Sudah biarkan saja, dia susah tidur tadi malam jadi pasti lama tidurnya. Sekarang temani aku makan, aku belum makan sejak pagi." keluhnya.
"Ah iya, baik Kak." Alana segera berdiri tidak mau membuat nyonya itu menunggu.
Mereka berjalan bersama meja makan lalu Sarah mulai mengambil makanannya dan makan dengan tenang, "Kenapa diam aja Alana, ayo makan ambil yang kamu suka, jangan sungkan."
Alana segera mengambil makannya dan makan dengan tenang.
"Ngomong-ngomong matamu kenapa, habis menangis, apa adikku memaksamu menjadi pengasuh untuk Sean dengan kasar?" tanyanya beruntun.
"Ah, tidak Kak. Aku menerima tawarannya kerja yang Tuan Axel berikan dengan senang hati, lagipula Sean anak yang baik dan menggemaskan. Aku juga tidak memiliki pekerjaan dengan gaji yang cukup tinggi seperti yang Tuan Axel tawarkan dan aku memang habis menangis karena penangih hutang, mereka memaksaku untuk membayar meskipun sebenarnya bukan aku yang berhutang, mantan kekasihku menjebakku dengan memakai namaku untuk hutang besar yang dia gunakan untuk pernikahannya dengan selingkuhannya." cerita Alana dengan raut sedih dan Sarah terlihat terkejut.
"Astaga jahat sekali mantan kekasihmu, kau sudah minta tanggung jawab agar dia membayar hutangnya?" tanya Sarah penasaran.
"Sudah tapi dia menghilang Kak dengan istrinya yang hamil muda, dia sangat brengsek tapi beruntung aku sudah menampar wajahnya waktu itu." jawab Alana menggebu-gebu.
"Sayang sekali hanya menamparnya Alana, harusnya kau pukuli sampai habis." Sarah terlihat gemas dan Alana tertawa kecil.
"Aku tidak seberani itu kak, takut bagaimana jika dia melaporkanku dalam kasus kekerasan, mengerikan." ucap Alana dengan bergidik.
"Laporkan balik atas kasus penipuan, dia menipumu bukan, punya buktinya?" Alana menganggukkan kepalanya, "Ya sudah buat laporan sekarang."
"Tidak kak, aku sudah lelah menghadapinya." keluh Alana.
"Iya baiklah, Alana aku tahu mengasuh seorang anak kecil itu tidak mudah tapi aku mohon bersabarlah jika menghadapi Sean yang suka manja, anak itu tidak pernah mendapatkan kasih sayang ibunya bahkan belum pernah melihat ibunya karena ibunya telah meninggal sejak melahirkannya. Axel membesarkannya seorang diri dan begitu keras, pria keras kepala itu tidak pernah mau memakai jasa pengasuh, karena dia tidak suka orang asing memasuki wilayahnya. Aku dan Mommy sering membantunya jika dia kewalahan." cerita Sarah dan Alana diam menyimak.
"Jadi aku mohon tolong bantu dia untuk mengurus Sean ya dan aku titip empat keponakaku padamu, besok aku akan ke luar negeri untuk pekerjaanku." lanjutnya.
"Tentu Kak, aku akan membantu Tuan mengasuh Sean dan semoga pekerjaan kakak berjalan lancar dan kembali ke sini dengan cepat." ucap Alana dengan senyum tipisnya.
"Terima kasih banyak sayang." Sarah tersenyum senang, dia tidak tahu mengapa begitu percaya dengan Alana hanya saja hatinya mengatakan Alana wanita yang baik.
Sean sangat bahagia akhirnya dia melihat Mommynya lagi bahkan saat ini dia tengah menikmati disuapi makan oleh Alana, dia juga tidak menolak untuk minum obat dan saat malam Alana tidur dengan memeluk tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pengasuh Kesayangan Tuan Axel
RandomAlana Calista seorang wanita patah hati yang dihianati kekasihnya bahkan menjebaknya dalam hutang besar yang harus dia lunasi sendirian, tak lama dia mendapatkan kabar pemecatannya dari tempat dirinya bekerja membuat Alana begitu hancur. Terombang...