Shanaya adalah seorang gadis yang selalu dihantui oleh sebuah mimpi yang entah itu nyata atau tidak, dan ia masih harus berhadapan dengan kakaknya yang sejak dulu enggan menganggapnya seorang adik.
Semenjak Shanaya menginjak usia yang ke 17 tahun...
"Aku hanya meminta bantuan Elkan untuk--" ucapan gadis cantik berambut panjang itu berhenti ketika sang ayah menyela.
"Panggil dia 'kakak' Shanaya" tegur sang ayah
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shanaya Aysele Devine
Disebuah ruang keluarga itu terdapat sepasang suami-istri dan dua anak mereka, mereka seperti sedang mengintrogasi anak-anaknya.
"Ayah...aku hanya meminta bantuan kakak untuk mengambilkan dress milikku di butik, apa aku salah?" rengek Shanaya pada ayahnya.
Sang ibu menghela nafas panjang "kak, Shanaya hanya meminta bantuan kecil seperti itu, jika kamu tidak mau ya sudah, untuk apa kamu perhitungan dengan adikmu" nasihatnya.
Elkan hanya berdecak kesal dan meninggalkan ruangan itu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raden Elkanio Devine
Shanaya sangat malas jika harus berinteraksi dengan kakaknya, ia tidak tau mengapa sejak dulu ia tidak bisa akur apalagi akrab dengan Elkan, padahal ia adiknya tetapi Elkan tidak pernah menganggapnya sebagai adik dan ia selalu emosional jika didepan Shanaya. Namun apa boleh buat? ia harus menelan sabar setiap harinya agar tidak terjadi hal seperti dulu lagi.
Dulu saat Shanaya baru masuk SMP dan akan dimasukkan ke sekolah yang sama dengan Elkan, ia protes dengan orangtuanya dan tidak mau satu sekolah dengan Shanaya. Hanya karena masalah itu, Elkan melakukan hal yang diluar nalar, yaitu mengunci Shanaya di kamar mandi ART yang dimana semua ART yang ada di rumah ini sedang berlibur, dan juga orangtuanya yang saat itu pulang malam.
Sejak kejadian itu Shanaya tidak berani menginjakan kaki di sekitar area kamar ART yang berada di lantai bawah, dan juga semakin takut dan tidak berani macam-macam dengan kakaknya.
