5. Hilang?

49 23 7
                                    

happy reading


Part sebelumnya

|| Elkan menatap punggung Shanaya yang kini sudah menghilang dari pandangannya "dia...udah berubah" ucapnya dalam hati. ||

Shanaya terbangun dari tidurnya dengan keringat yang bercucuran, lagi-lagi ia memimpikan mimpi buruk itu.

Sejak Shanaya berumur 4 tahun, ia selalu didatangkan mimpi buruk yang sama sampai sekarang. Didalam mimpi itu, Shanaya melihat seorang wanita yang dipanggil olehnya ketika masih kecil sebagai 'bunda', dan didalam mimpi itu Shanaya selalu melihat kejadian yang sama yaitu, wanita itu terbunuh oleh seorang pria yang sedang memegang botol kaca berisikan alkohol.

Shanaya hanya menceritakan perihal mimpi buruk itu pada ayahnya, dan ayahnya hanya mengatakan untuk jangan khawatir tentang itu. Namun bagaimana ia tidak khawatir? hampir setiap malam ia memimpikan hal itu.

Melihat matahari yang semakin menampakkan dirinya, Shanaya bergegas ke kamar mandi dan bersiap untuk berangkat ke sekolah dam berusaha untuk tidak memedulikan mimpi itu.

----

Shanaya yang tengah membaca novel sembari mendengarkan musik dengan earphone-nya dikejutkan dengan pemandangan yang ia lihat dari jendela kelas disampingnya.

Ia melihat Elkan sedang berbicara dengan seseorang di lapangan basket, lantaran Shanaya yang melihat dari lantai tiga, jadi ia tidak bisa melihat dengan jelas siapa orang itu

Saat sedang sibuk memperhatikan, Ralya tiba-tiba datang dan mengejutkannya "eyy lagian ngapain?" tanya Ralya

"lo ga liat gue lagi baca novel" ucap Shanaya yang hanya dijawab senyuman dari Ralya.

Saat Shanaya ingin melanjutkan kegiatannya yang tertunda, ia tiba-tiba merasakan sakit diperutnya, Shanaya terlihat sedikit pucat dan terus memegangi perutnya "lo kenapa shan?" tanya Ralya khawatir.

"Perut gue sakit, gue ke toilet dulu ya" pamitnya.

"Gak mau gue temenin?" tanya Ralya yang hanya dijawab gelengan dari Shanaya.

Shanaya berusaha menahan sakit diperutnya saat berjalan menuju toilet, namun saat Shanaya ingin memasuki toilet wanita, lengannya ditahan oleh seseorang dari belakang.

Shanaya menoleh dan melihat Elkan yang berdiri tegap didepannya "kenapa?" tanya Elkan.

Shanaya tidak sanggup lagi menjawab pertanyaan Elkan, ia jongkok karena tidak kuat untuk berdiri, Elkan yang melihat hal itu ia ikut jongkok dan terlihat khawatir dengan keadaan Shanaya.

"Mau ke uks?" tawar Elkan, Shanaya hanya diam.

Karena tidak mendapatkan jawaban dari Shanaya, Elkan membantu Shanaya berdiri, tak sengaja ia melihat rok belakang Shanaya yang basah, sepertinya Shanaya kedatangan tamu. Elkan langsung saja menggendong Shanaya ala bridal style dan membawanya ke uks.

Sesampainya di uks, Elkan menyerahkan Shanaya ke petugas pmr dan bilang bahwa Shanaya sakit perut karna datang bulan.

Elkan memutuskan untuk kembali ke kelas setelah memastikan Shanaya aman, ia berjalan seorang diri di koridor depan kelas sambil mencerna kejadian barusan.

E L N A Y ATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang