15. Ich Liebe Dich

109 14 15
                                    

Hayooooo keseleo kan lidah kelen bacanya, hahaha sama dong😭😭



Cuss lah dibaca aja!!







Kalian sadar gak sih, waktu semakin kesini semakin cepat berlalu. Kayak hubungan Irene sama Wendy. Udah kayak permen karet aja, nempel banget.


Wendy udah punya rencana sama duo abang jago, yaitu si Egi sama Juna. Malam ini harus bisa jadiin Arin miliknya. Gak mau dia tuh lama-lama, nanti Arin diambil orang. Gak sudilah, Arin cuma buat Wendy Adhyaksa seorang. Titik tanda seru!


"Pake mawar Wen?" tanya Egi


"Dikira mau ke keburan.." jawab Juna


"Kalau di kuburan ya Kamboja.." ucap Egi


"Wahai pemuda-pemuda tamvan bisa tolong serius dikit tidak? dikit aja kok gak banyak.." Kepala Wendy mulai panas soalnya, duo abang jago gak pernah serius


"TIDAKKK..." Jawab mereka berdua kompak


"Jangan sampai aku semprot sama piloks ini ya Gi.."


"Siap paduka raja, saya mohon ampun.." Jawab Egi


"HAHAHAH..." Trio kwek-kwek geli sendiri sama omongannya

.

.

.

.

"Jun, ini berlebihan gak sih?"


"Kayaknya sih iya.." Wendy udah kasih bombastic side eye nya ke Juna


"Unik loh ini Wen, ada balon-balon gini. Orang-orang mah mana ada yang kepikiran kek gini.." Ucap Egi


"Ya emang, cuma kita aja yang aneh.." Balas Wendy


"Udah keren kok Wen, apapun itu semoga yang terbaik ya.." Juna nepuk pundak Wendy, pasang muka sedih, lah malah jadi kayak perpisahan gini sih.

.

.

.

.

"Sore tante, Arin nya ada?" Mama Sophie lagi nyirami bunga


"Ehh Wendy, ada kok. Udah janjian kan?"


"Udah tante. Tante hobi banget ya sama bunga?"


"Hehe iya, biar gak bosan Wen.."


"Gak pingin punya cucu, tan?"


"Ehh..." mama Shopie kaget


"Iya Wendy siap soalnya buat nikahi anak tante hehe..." Wendy nyengir nunjukin deretan giginya yang putih itu


"Kalau itu sih biarkan Arin yang jalani, tante pasti dukung kok.."


Tiba-tiba papa Hans yang lagi bersihi rumput nyemproti air dari selang ke Wendy.


"Ehhh ehh om...om... aduhh maaf.." Wendy loncat-loncat terus lari mutari mama Sophie


"Kamu serius gak sama omongan kamu tadi?" Hans meletakkan selangnya


"Se-serius om.."


"Buktikan sama saya. Bahagiakan Arin, jangan sampai hatinya terluka!"


"Siap om, akan saya buktikan!"

.

.

.

.

Jodohku? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang