Wendy membuka ponselnya, mengirimkan pesan buat nona Arin sipaling manis.
Udah 15 menit kok belum dibalas. Wendy udah maju mundur aja, sampai duduk dijendela. Buka lagi apl ijonya, masih belum ada tanda centang biru dua. Ini Arin kemana sih, Wendy pingin loncat aja rasanya. Gak suka dia tuh kalau nunggu lama-lama gini. Apa langsung ke rumahnya aja, gila bener!Ting
Wendy langsung gercep buka ponselnya buat balas chat Arin, fast respon banget lah. Senyum-senyum dia, emang pesona Ariana Baswara gak maen-maen gess.
Wendy loncat-loncat di kasur, guling-guling, sampai nemplok didinding. Ternyata cinta buat segila itu ya, ckk ckk.
..
.
.
.
"Jun, bentar lagi Jova kan ultah, bagusnya kasih apa ya?"
"Kasih kepastian sih Gi.." Egi mau lempar seblaknya ke Juna, cuma sayang masih lapar.
Lagian ya apasih yang diharapkan dari percakapan dua orang bobrok ini. Untung Wendy gak ikut nimbrung.
"Serius dikit bisa gak Juna Adhinata.."
"Anak aja gimana? kayaknya bagus sih Gi.."
"Jun, yang benar aja dong. Aku belum siaplah. Emang kamu sama Jennie.."
"Anak kucing ya anjirr, kamu kira anak apa. Tuhkan kalau punya pikiran kotor mending dicuci dulu Gi.." Juna nyedot es tehnya kok gak bisa-bisa, rupanya udah abis.
"Siapa sih yang ngabisin es nya.." lanjutnya
"Pak lurah.." jawab Egi kesal
"Dihh ngamokk.."
"Habisnya kamu kalau ngomong asbun aja, anak kan banyak..."
" Hehe, ya maap bwang kepleset lidahnya.."
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jodohku? (End)
Cerita PendekAda cermin gak? Ada, buat apa? Lihat jodohku. Emang bisa? Coba kamu lihat!!! Itukan aku.