12. Cembuyu

113 14 8
                                    

Helen udah cakep, apalagi yang punya gak usah ditanya dong. Pake celana chino coksu, kaos putih terus pake kemeja kotak-kotak. Rambut juga udah baru, gak lupa semprot parfum dari kepala sampai kaki. Gak ngerti juga sih mungkin begitu konsep menghabiskan parfum yang harganya jutaan itu ala Wendy, Cihh.

"Helen, let's go kita ke tempat calon istriku!"

Sepanjang jalan Wendy berdendang ria, nyanyi lagu bruno mars sealbum dibantai abis.

Sekarang udah sampe depan rumah Arin. Padahal udah sering sih main, cuma tetap aja masih deg-degan parah xixixi.

"Assalamualaikum.."

"Waalaikumsalam. Duduk Wen, Ariana udah siap kok. Lagi buatin kopi untuk Om.." jawab mama Sophie

"Jangan sering-sering minum kopi Om, gak bagus loh.."

"Iya saya tau. Lagi pengen aja. Apalagi kalau minumnya ditemani sama istri cantik kayak gini.." Wendy kan juga pengen kayak gitu sama Ariana

"Apalagi kalau ada cemilannya pasti enak ya kan Ma?" Hans sengaja nyindir, tumben si curut Wendy kok gak bawa apa-apa

"Papa....." Sophie mencubit perut suaminya pelan

"Ehh ehh, maaf Om. Tinggal di gantungan Helen.." Wendy langsung keluar buat ngambil roti bakar keju yang dia beli tadi

"Ini Om. Hehe...maaf ya Om. Kadang saya suka lupa.."

"Iya, asal jangan lupa aja sama anak saya.."

"Ya enggak lah Om. Ariana mah selalu dihati.."

Ariana bawa kopi untuk papanya. Terus duduk disamping Wendy.

"Loh Wendy kok gak dibuatin sekalian Rin?" tanya mama Sophie

"Wendy gak bisa minum kopi Ma. Lagian juga ini mau keluar, takut kemalaman.."

"Ay, kamu buat aku tersentuh serius. Udah cocok banget kamu jadi istrinya aku.." Mama Sophie udah senyum-senyum aja, gemes banget liat mereka berdua

"Ekhem ekhemm. Pergi sekarang atau gak jadi pergi nih?" Hans paling gak bisa dia lihat orang romantis, bawaannya cemburu aja. Huuu dasar iri bilang boss

"Siap Om! Kami pergi dulu ya Om, tante.."

"Jangan.." ucapan Hans udah dipotong sama Wendy

"Malam-malam pulangnya..hehe.."

"Good.."

.

.

.

.

"Ay, seru kan berduaan gini sama Helen?"

"Iya, aku suka."

"Tangan kamu peluk aja pinggang aku Ay. Biar gak jatuh kamunya.." Arin nurut apa kata Wendy

Dug

"Ehh maaf Ay, gak keliatan tadi polisi tidurnya.." Arin udah mukul-mukul Wendy. Soalnya si Samantha jadi nempel banget ke punggung Wendy.."

"Kamu mah, lain kali pelan-pelan dong sayang. Awas aja kalau diulangi, aku bakal ngambek!"

"Iya iya enggak hehe.."

.

.

.

"Wendy sama Ariana makin hari makin nempel aja ya Beb, udah kayak perangko.." Jova lagi skrul sosmednya, Egi malah tiduran di paha Jova nonton fancam Joy Red Velvet

"Iya cocok banget mereka. Kayak kita gini lah Beb, serasi banget.."

"Dihh prett.."

"Kok kamu gitu?" Egi bangun terus manyun itu bibir bawahnya

"Utuutu sayangnya aku, sini sini aku kasih cium mau?" Egi langsung ngangguk

"Mau yang mana?"

"Semua Beb..." Tingkat kemecuman Juna keknya udah pada nular sama soib-soibnya

.

.

.

.

Wendy sama Ariana udah di parkiran. Seperti biasa, harus on time nganter Arin pulang. Kalau enggak, ya bisa gagal jadi mantu xixixi.

"Loh Wendy.."

"Ehh haii Rosi."

"Ini kenalin calon istri aku." Jujur Ariana seneng banget, ternyata seserius itu loh Wendy nya azekk

"Hai, Ariana."

"Rosi.."

"Sendirian aja?"

"Oh enggak, itu sama Rio.."

"Ya udah, duluan ya Rosi. Aku mau ngantar calon istri pulang.." Wendy sama Ariana pamit


"Hati-hati Wen, jangan sampe terulang lagi ya kejadian di pohon mangga." jerit Rosi sambil ketawa-ketawa

Disepanjang jalan, Arin gak megang pinggang Wendy. Setiap ditarik tangannya sama Wendy dilepaskan lagi. Wendy gak enak hati serius. Kenapa sama calon istrinya ini. Apa gara-gara si blonde Rosi tadi. Wendy berhenti sebentar kepinggir.

"Ay, kamu kenapa?"

"Cewek tadi cantik ya."

"Cantikan kamu lah.."

"Bohong. Terus kenapa dia ngeliat kamu kok kayak menyimpan rindu gitu.." Arin udah bete banget mukanya

"Perasaan kamu aja itu Ay. Oh i-iya dia dulu mantan aku pas SMA.." Wendy agak takut-takut ngomongnya

"Oh.."

"Aku udah gak ada perasaan apa-apa lagi Ay sama dia. Aku cuma sayang sama kamu. Kamu kenapa hem? cemburu ya?" Wendy sengaja godain Arin

"Putusnya karena apa? terus tadi katanya di pohon mangga, emang nya kamu ngapain?" Bukan menjawab malah ngasih jebakan batman

"Janji gak marah ya?" Arin iyain aja biar cepat

"Hem.."

"Aku mau minta kiss, tapi dianya gak mau. Terus kepala aku kejatuhan mangga. Ya udah dari situ aku minta putus. Soalnya malu juga iya sih."

"Tch, rasain! dasar buaya.." Arin malah jalan ninggalin Wendy

"Loh Ay, katanya janji gak marah." Wendy ngejar Arin

"Gak ada yang terjadi setelahnya. Aku jujur Ay. Lagian udah mantan juga. Semua cuma masa lalu. Sekarang yang aku punya ya kamu doang." Wendy ngeyakini Arin

Tiba-tiba nona Ariana malah nangis.

"Hikss hikss, maaf ya aku lagi sensitif.." Arin meluk Wendy

"Kayaknya kamu mau dapat deh Ay. Jarang-jarang kamu kayak gini. Tapi aku seneng, tandanya kamu sayang dong sama aku.." Wendy hapus itu bulir-bulir air matanya

"Iya, perut aku juga mulai gak enak ini. Ya udah, pulang aja."

"Siap Tuan putri. Peluk lagi ya Ay, biar gak kedinginan kamunya." Padahal akal-akalan Wendy aja biar nempel ckk ckk

"Heemm.."

"Besok aku beliin coklat sama es krim kesukaan kamu ya.."

"Iya makasih ya sayang.." Biar seneng anak Mami Woni dipanggil sayang-sayang







gara-gara si blonde gak tuh😭👊




Jodohku? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang