Flower XIII

1.1K 89 70
                                    

komen kalian sangat penting untuk author agar tetap semangat update (⁠◠⁠‿⁠◕⁠)





Happy reading 😊





Sing menggelengkan kepala. Dengan puppy eyes nya memohon agar zayyan tidak menghindarinya.

Melihat tingkah orang didepannya dengan raut yang seperti akan menangis.

Zayyan luluh lagi.

Sebenarnya Ia sangat takut Sing.
Karena pria inilah yang merogol nya paksa di pertemuan pertama mereka.
Membuat kesan takut setiap kali melihat pria bertubuh besar.

Tetapi sekarang. melihatnya berprilaku seperti anak anjing yang kasian. Membuat perasaan takutnya sedikit berkurang.

Orang ini telah menolongnya dari jeratan para rentenir. Dan dia juga bilang. akan membawanya pergi menemui Pakdenya yang sedang ada di ibukota.

Apa dia benar-benar orang baik?

kenapa dia sangat lengket sekali padanya?
Zayyan ingin bertanya. Tetapi dia tidak punya keberanian.

Ia hanya menunduk patuh.
Menuruti kemauan orang ini.
Berharap akan segera di pertemuan dengan pamannya secepat mungkin.

Para pramugari keluar setelah menyajikan hidangan. Mereka Saling menyenggol partner berbisik bisik dengan wajah tersipu.

Sing mengambil semangkuk bubur yang masih mengepul. untuk menyuapi pria mungil yang berada di pangkuannya.

Tindakan itu tidak terlepas dari netra bulat yang menatap penuh keheranan.

Natra itu masih memandangi tindak tanduk pria berhidung mancung itu.
Dengan telaten dalam mengaduk bubur lalu meniupnya pelan.

Menyuapinya perlahan-lahan.
Seperti takut kalau Zayyan akan tersedak.

Ibu jarinya mengusap makanan yang menetes di dagu zayyan.
Lalu menjilatnya nikmat tanpa rasa jijik.


Bushing.... 😳


Semburat merah muncul di kedua pipi dan ujung telinganya.

Zayyan tersipu.

Kini wajahnya semerah tomat.

Ia tertunduk malu.
menundukkan wajahnya tidak mau menatap Sing. Dan berharap kalau Sing tidak melihat keanehannya.

Pria itu bukan hanya mengacaukan pikirannya dalam mimpi. Tetapi bahkan di kehidupan nyata.

Si pelaku itu masih belum menyadari ada keanehan pada orang di pangkuannya.

Ketika hendak memberi suapan kedua. Ia heran kenapa Zayyan selalu menunduk? Apakah makanannya tidak enak?!
Atau. apakah zayyan masih takut padanya?!.

Sing  panik lagi.

Pasti ada yang salah?!
Ia hampir putus asa.
Harus seperti apa untuk membujuk pria polos ini.

Tiba-tiba matanya menangkap sesuatu yang janggal.
Telinga zayyan memerah?!
Ia mencoba melirik di balik wajah yang menunduk itu diam-diam.

Sing terkejut!

Apakah demamnya tinggi lagi?!

Segera menangkup wajah yang memerah itu di kedua telapak tangannya.

" Apa kau demam lagi!!'

Ia mengambil termometer di atas nakas lalu memasukannya ke mulut zayyan dengan panik.

Zayyan yang heran kenapa wajahnya di cakup tiba-tiba. Hanya melongo dengan mata berkedip lucu.

Silent Flower   [ Singzay Fanfiction ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang