Jieno, Lio dan Shaka sedang menikmati makan malam mereka. Tapi tidak dengan Galaksa yang memainkan makanan nya. Nafsu makan nya hilang saat sangat bunda memberi tahu nya jika kedua kakak nya tidak akan pulang dari Jepang dan memilih untuk menetap disana.
"Aku sudah selesai" Galaksa beranjak dari duduk nya dan menaiki tangga menuju kamarnya.
Saat Galaksa akan meraih knop pintu kamarnya, dia di kejutkan dengan seseorang yang memakai pakaian serba hitam tepat berada didepan kamar kakak nya.
Galaksa melangkah mendekati seseorang itu dengan berhati-hati.
"S-siapa kau? Mengapa kau berada di depan kamar kakak ku?" Ucap Galaksa─jujur saja dia takut jika orang tersebut adalah orang jahat.
Orang tersebut melangkah mendekati Galaksa. Galaksa yang melihat itu pun berjalan mundur sampai akhirnya punggung nya menabrak dinding.
"Hai, kamu lupa sama kakak?" Tanya orang tersebut.
"K-kakak siapa? K-kakak ku berada di Jepang, k-kakak ku tidak ada disini!" Takut Galaksa tuh.
Orang tersebut membuka masker nya.
"K-kak Malk.."
"Ya. Ini kakak, sayang." Ucap seseorang yang dipanggil 'kak Malk' itu. Orang tersebut adalah Marka.
Galaksa memeluk orang didepannya itu. Sungguh, dia sangat merindukan seseorang didepannya ini. Mengingat sudah 9 tahun lamanya sang kakak meninggal kannya. Dia merasa ini seperti mimpi, mimpi yang sangat nyata. Jika memang benar ini mimpi, tolong jangan bangunkan Galaksa dari mimpi indahnya ini.
"Sudah selesai acara peluk-pelukan nya? Aku juga ingin berpelukan dengan mu"
Suara ini, suara sang kakak -Karina- orang yang sangat ia rindukan.
Galaksa melepas pelukan nya pada Marka dan langsung memeluk Karina dengan erat.
Oke, mari kita tinggal kan mereka bertiga dan beralih ke meja makan.
"Kak aksa menangis? Suara nya terdengar sampai sini" Ucap Jieno saat mendengar seseorang menangis dari lantai atas.
"Hahaha, mungkin dia sedang berpelukan seperti teletubbies dengan kedua kakak nya" Ucap Lio diselingi dengan tawa saat mendengar tangisan Galaksa semakin kencang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
