Six.

1.6K 127 34
                                    

Starboy itu Kang Dagyeom 🤪

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Starboy itu Kang Dagyeom 🤪

●●●


Hari ini turun hujan. Sejak pagi hingga siang.

Untung saja ini masih akhir pekan, jadi [Name] tak perlu repot-repot sekolah atau melakukan aktifitas di luar lainnya.

Kucing kecil [Name] bahkan sudah tiduran di atas karpet bulu yang ada di ruang tamu rumah [Name].

Pemiliknya?

[Name] sedang mencoba membuat kue. Gak ada kerjaan lain, katanya.

Untungnya dapur itu tak berantakan, mengingat pemiliknya yang sebenarnya tak terlalu bisa memasak itu sedang ada di sana.

Sebenarnya itu akan menjadi hari yang sempurna, jika saja pria berambut babi bernama Kang Dagyeom itu tiba-tiba sampai di depan pintu rumahnya dalam keadaan basah kuyup.

[Name] menatap datar ke arah DG yang dengan tidak tau malunya langsung masuk ke rumahnya dan menuju kamar mandi [Name], seolah pria itu sudah terbiasa kemari.

"Bagaimana dia tau rumahku?!" [Name] berkeringat dingin dan memutuskan untuk masuk ke dalam rumah lalu mengetuk pintu kamar mandi.

"DG.... DG!" [Name] mengetuk dengan tidak sabar.

Sementara pria yang ada di dalam kamar mandi menyauti dengan gumaman kecil. Dia sedang mandi di kamar mandi [Name] dan melakukannya dengan cepat.

"DG! Jawab dong!"

Pemuda itu terkekeh kecil di dalam dan mematikan shower. "Sabar sayang. Aku mau ganti baju dulu. Aku bawa baju sendiri kok."

[Name] mengerutkan kening. Memang, [Name] tadi melihat DG membawa sebuah papper bag berwarna putih, apa isinya adalah baju pria itu? [Name] kira itu hadiah untuknya.

Karena merasa DG akan lama, [Name] memutuskan untuk pergi dari depan pintu kamar mandi dan melangkah memasuki dapur untuk kembali menghias kue yang dia buat sebelumnya.

"Hah!" [Name] terlonjak kaget ketika dua pasang tangan melingkar di perutnya. "Kau mengejutkan aku!"

DG yang tengah memeluk wanita itu pun terkekeh kecil dan semakin mendusel pada leher [Name]. "Chèrie~ kau membuat kue? Apa aku boleh mencoba?"

[Name] mendengus dan menatap DG dari samping, wajah mereka cukup dekat namun [Name] tak berniat untuk mencium DG, justru [Name] malah menggigit hidung DG.

"Boleh." Jawab wanita itu setelah membuat bekas gigitan kecil di hidung mancung idol ternama itu.

[Name] kini hanya bisa tertawa kecil ketika DG balik menggigit dirinya. Entah itu di leher, pipi, atau bahkan di tangan.

"Udah!" Wanita itu menggunakan siku nya untuk mendorong DG menjauh.

Walaupun agak kesal dan kecewa, DG tetap menurut dan akhirnya duduk di sofa ruang tengah. Tak lama setelah itu, [Name] datang dan membawa 2 piring berisi potongan kue.

"Ini." [Name] meletakkan salah satu piring itu di meja depan DG. Pria berambut pink itu nampak melirik kue di atas meja.

[Name] sendiri sudah memakan kue miliknya. Rasanya lumayan walau tak terlalu manis. Wajar, [Name] lebih suka makanan pedas dibandingkan makanan manis.

"Suapi aku dong~" DG menggoyangkan lengan [Name] dengan manja. Pemuda itu bahkan menatap [Name] dengan pandangan memohon.

"Kau hari ini manja sekali." Kata [Name] sebelum menurunkan piring miliknya dan mengambil milik DG. [Name] menyendok satu bagian dan menyodorkannya ke arah DG. "Buka mulutmu."

DG nampak tersenyum malu-malu dan menerima suapan dari [Name]. Pemuda pink itu melebarkan matanya, "Enak!" Katanya dengan mata berbinar.

[Name] dengan sombong pun mendengus bangga. "Tentu saja enak. Aku yang membuatnya."

DG terkekeh kecil dan bersandar di sofa, sementara [Name] masih setia menyuapi DG dengan telaten.

"DG, bagaimana kau bisa tau lokasi rumahku?" [Name] mulai bertanya. "Lalu, mengapa kau basah kuyup tadi?"

DG menatap [Name] dan berkedip pelan. "Oh itu. Aku tau rumahmu karena beberapa hari yang lalu, aku pernah melihatmu berjalan di sekitar sini. Jadi aku mencari tau dan menemukan lokasinya, disini."

DG menopang pipinya dan menatap ke luar jendela. "Aku tadi pergi ke mall dekat sini. Tapi kau tau? Ketika aku mau pulang, aku bertemu dengan stalker."

Dari sudut pandang [Name], dia bisa melihat DG agak merinding ketika mengucapkan kata stalker. Wanita itu mengerutkan kening.

"Lalu?"

"Lalu apa? Aku meninggalkan mobilku di parkiran mall, dan lari. Aku ingat kalau kau tinggal di daerah sini, jadi aku lari ke sini." DG berkata dan mengambil alih piring di tangan [Name] lalu memakan kue nya lagi.

"Tanpa payung? Langsung lari gitu aja?" [Name] mengerutkan kening khawatir. Wanita itu maju dan mengusap kening DG. "Kau tidak akan demam, kan?"

"Aku tidak tau." DG menjawab dengan polos. "Aku kan tidak bisa memprediksi hal itu."

[Name] menghela nafas lembut. "Tunggu di sini." Wanita itu berdiri dari sofa dan melangkah menuju kamarnya lalu kembali membawa selimut berbulu.

"Pakai ini." [Name] meletakkan selimut itu di pangkuan DG dan kembali duduk di sebelah pria itu. "Kalau kau sakit, aku juga yang repot."

DG mencebik kesal. "Jadi kau tidak mau di repotkan aku?" Dia bertanya dengan pipi menggembung kesal.

'Ah dia marah.' [Name] tersenyum kecil.

"Bukan. Tapi aku tidak mau melihatmu sakit."

DG mengerucutkan bibirnya dan meletakkan piring di tangannya ke atas meja lalu berhambur ke pelukan [Name], bahkan dengan tega-nya langsung menindih [Name].

"Ba- badanmu besar, DG...!" [Name] berkata dengan sedikit tersenggal karena sulit bernafas.

Pria itu menggerakkan badannya sedikit agar [Name] bisa bernafas dengan tenang. Tapi tentu saja dia tidak akan melepas pelukan mereka semudah itu. DG merindukan Chèrie-nya ini.

"Karena konser, aku jadi tak bisa bertemu denganmu selama beberapa minggu." Gumam DG di atas dada [Name]. Pipi pria itu di letakkan di antara belahan dada [Name], seolah menikmati bantal paling empuk di dunia.

"Ah pantas saja." [Name] mengangguk mengerti. Pantas saja dia selalu bertemu Jonggun saja dan tak menemui batang hidung DG selama 6 minggu terakhir ini.

"Aku mau menginap." DG menatap [Name] dengan pandangan memohon. "Boleh, ya? Di luar saja hujan, dan ada stalker."

[Name] mengelus rambut DG dan mengangguk. "Boleh. Ayo pindah ke kamar."

Senyuman lebar muncul di wajah DG. Dengan segera, pria berambut pink itu bangkit dari atas [Name] dan menggendong [Name] menuju kamar wanita itu.

Malam ini dia akan tidur bersama Chèrie-nya, atau mungkin lebih?

Entahlah~ hanya saya dan DG yang tau.

○●○●○●○●○

Pendek ya? Iya. Soalnya nulis sambil tangan gemeter itu gak enak :v

Little slut 『Lookism』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang