Twelve.

548 90 31
                                    

Sore yang cerah bukan 🫂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore yang cerah bukan 🫂

13.25 Pm

"Zin, lagi ngapain?" [Name] menghampiri pemuda yang sedang berdiri di dekat gerbang sekolah.

"Lagi nunggu Mijin." Zin menjawab. "Kok kau belum pulang? Biasanya kau pulang lebih awal."

"Aku menunggu seseorang yang mau menjemputku." [Name] menjawab dengan santai dan berdiri di sebelah Zin.

"Omong-omong Zin, aku melihat Hyundo dan seorang anak dari kelas arsitektur membuat masalah dengan salah satu selebriti Pacebook. Kira-kira mereka akan baik-baik saja atau tidak, ya..."

Zin menoleh ke [Name] dan menghela nafas. "Anak itu memang gemar sekali mencari masalah."

'Kau juga sama saja, Zin.' [Name] tersenyum kaku.

Apa Zin tidak sadar diri kalau dirinya dulu juga sering membuat masalah yang merepotkan? Walau tak merepotkan orang lain, tapi tetap saja. Masalah tetaplah masalah.

Keduanya terlibat dalam obrolan santai. Mereka memang tidak terlalu akrab tapi juga tidak asing. Obrolan mereka tentu seputar sekolah dan beberapa hal tidak berguna.

Sampai beberapa saat kemudian, mereka berdua di hampiri oleh 3 orang asing. "Hei,"

Zin mengangkat sebelah alisnya, "Kalian siapa? Kenal aku?"

Orang ber-hoodie hitam menunjukkan layar ponselnya. "Aku nggak tertarik padamu. Apa kamu kenal dengan mereka? Sama-sama sekolah di SMA Jaewon, kan?"

'Hyundo?' [Name] berpikir dengan sedikit kaget ketika melihat foto di layar ponsel orang itu.

Pria botak di sebelahnya menyeringai geli, "Matanya nyolot sekali." Dia kemudian melirik [Name]. "Manisnya..."

"Bisanya pasti cuma melotot."

"Yah, belakangan ini memang banyak orang yang berlagak kuat. Haha!"

"Tahu apa nggak? Jawab, dong!" Orang botak itu menggerutu kesal.

[Name] menatap mereka berdua, "Kenapa kalian mencarinya?" Gadis itu bertanya sambil memiringkan kepalanya dengan bingung.

"Kami ada urusan dengannya. Gadis manis, apa kau mengenalnya?" Orang ber-hoodie itu ganti menatap [Name].

"Aku tidak tau. Aku jarang keluar kelas dan temanku hanya sedikit." [Name] menyunggingkan senyum.

Kedua orang itu mulai menatap Zin dan [Name] dengan pandangan berbeda-beda. Mereka sedikit berdecih pelan ketika melihat Zin yang menatap mereka tajam seolah melarang mereka menatap [Name] dengan intens.

"Dasar, kalian kan sekolah di sini. Pasti kalian tau! Katakan!"

[Name] mengerutkan kening. "Kau pikir kami berdua ini mengenal nama anak-anak di sekolah ini? Kami punya pekerjaan yang lebih baik daripada melakukan itu."

Little slut 『Lookism』Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang