-chapter 07

249 26 18
                                    

⚠️Cerita ini mengandung konten yang bermuatan dewasa, seperti sex dan tags spesifik yang mungkin menjadi trigger seperti; physical abuse, perselingkuhan dan tindak kriminal terencana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Cerita ini mengandung konten yang bermuatan dewasa, seperti sex dan tags spesifik yang mungkin menjadi trigger seperti; physical abuse, perselingkuhan dan tindak kriminal terencana. Jika kamu tidak nyaman dengan tags di atas. Dimohon untuk tidak membaca.

••••

Taehyung membuka pintu lalu menutupinya sekali dengan gebrakan tanpa perlu menguncinya lagi toh tidak akan ada orang yang masuk. Tidak akan ada yang terganggu mengingat semua ruangan di sini dibuat kedap suara. Selain menguntungkan mereka yang vokal saat senggama, jeritan Jungkook setelah ini yang kesakitan juga tak akan terdengar selain didalam saja. Satu-satunya orang yang mau membantu mengobatinya adalah dia yang tak lain menabur luka.

Langkah kaki besar terambil menuju ke kamar, lirikan mata yang menangkap tas merah berisi makanan yang diduga diberikan sebagai pemberian lelaki asing tadi mengundang dengusan yang menderu panas. Sekarang baru ditemukan satu, entah apa lagi yang akan diberikan hari-hari berikutnya jika Jungkook tidak ia banyak peringati saat ini. Untuk membuatnya jera, untuk membuatnya menurut, untuk membuatnya mengerti seperti inilah batas-batas yang Jungkook miliki meski mereka dekat. Meski Jungkook adalah pacarnya. Jungkook tak bisa semaunya.

BRUKK!

Jungkook dilempar bak barang tak berguna ke atas ranjang dalam satu lemparan. Kemeja yang dipakai mulanya Taehyung gulung sampai siku, dasi yang mengikat dileher diregangkan kemudian ia buang ke lantai, kancing-kancing dibagian kerah juga turut dibuka meredakan gerah. Datang ke sini bukannya diberi sejuk malah dibuat semakin panas. Ada banyak hal yang ia urusi akibat berita yang sempat naik dan salah satunya gaduh di lingkup kerja dan aktivitasnya. Ya- walaupun semua sudah diturunkan tetapi diskusi publik yang membicarakan pernikahannya tetap saja berjalan.

"Kakak tidak tahu betapa sakit dan malunya aku begitu nona tiba-tiba datang menodongku dengan berbagai macam tuduhan. Aku perempuan perebut suaminya dan alasan kenapa suaminya itu tidak lagi sering pulang ke rumah adalah aku. Jika saja aku tahu lebih awal kakak ialah lelaki beristri aku tidak akan menerima hubungan kita atau lebih baik jika memang kita tidak pernah mengenal!"

"Sudah pandai kau bicara banyak. Kebenaran aku sudah menikah dan memiliki istri atau tidak kau sendiri merasakan bagaimana kau senang dengan semua manjaan yang aku berikan kan?! Kemewahan itu, uang-uang itu, waktu yang aku habiskan hanya untuk melayanimu kau tidak akan menyangkal kau banyak diuntungkan."

Taehyung naik ke ranjang, mengungkung kuat dari atas meletakan bagaimana masing-masing sisi telapak tangannya menjerat dibagian setiap sisi bahu membuat Jungkook terkunci tidak bisa ke mana-mana. Kemurkaan diwajahnya turun dalam satu kali waktu begitu ia dihadapkan secara nyata amarahnya dibalas dengan amarah lelakinya yang lebih besar.

Pertamakali— benar-benar untuk pertamakali sejak awal mereka dekat hingga kemarin, setiap pertengkaran yang ada, perselisihan yang sempat terjadi akan berakhir dan selesai karena lelaki ini banyak mengalah. Namun- kali ini saja, Jungkook menemukan Taehyung berteriak. Didepan wajahnya langsung. Topeng itu terbuka- beginilah perangai asli Taehyung punya.

[21+] The Mask of Angle 2; Right Person, Wrong Place Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang