-chapter 09

242 24 20
                                    

⚠️Cerita ini mengandung konten yang bermuatan dewasa, seperti sex dan tags spesifik yang mungkin menjadi trigger seperti; physical abuse, perselingkuhan dan tindak kriminal terencana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️Cerita ini mengandung konten yang bermuatan dewasa, seperti sex dan tags spesifik yang mungkin menjadi trigger seperti; physical abuse, perselingkuhan dan tindak kriminal terencana. Jika kamu tidak nyaman dengan tags di atas. Dimohon untuk tidak membaca.

•••



Jangan lupa vote dan komennya biar adinda makin semangat update-nya. Ini isinya 8000++ words loh kak. Thankies🙇🏻‍♀️





"Oh- sedang sibuk ya."

Sapaan selamat datang dari seseorang yang langsung membuka pintu ruangan di mana Taehyung membawa Jungkook kedalam. Isinya hanya sofa besar yang dibuat melingkar membentuk huruf U juga layar LCD dalam keadaan mati karena memang tidak digunakan. Biasanya dipakai untuk berkaraoke beserta tiga buah microphone yang juga ada di atas meja. Bukan kamar tapi bisa saja jika ingin bercinta di sini mengingat ruangan ini juga serupa kedap suara. Yang didalam tidak akan terganggu dengan kebisingan musik diluar, sedang diluar juga tidak akan risih dengan serbuan desah yang berlomba-lomba lolos dari ruangan.

Taehyung semula sibuk menyesap bagian pucuk dada yang menonjol keluar itu sudah mulai marah begitu privasinya diganggu dengan begitu mudah. Tidak mungkin penjaga didepan membiarkan orang lain masuk begitu saja saat jelas-jelas ia sudah menandai satu ruangan ini untuk dirinya pakai bersama pacar cantiknya yang gersang. Tetapi marah tertimbun tidak jadi menyeruak begitu Taehyung memilih untuk menarik kepalanya dan mengabsen bagaimana satu persatu wajah-wajah yang ia kenal tanpa dosa membuka pintu lebih lebar lalu duduk tanpa ia perintahkan.

"Kalian di sini juga? Kebetulan." Taehyung balik menyapa. Ia menarik baju yang disingkapnya ke bawah, menarik bagian paha itu lebih dekat dengan perutnya rapat dan memastikan jika skirt mini yang dipakai si cantik masih mampu untuk menutupi bokongnya yang telanjang. Celana dalam kecil yang basah disamping Taehyung tarik tidak acuh lalu membuangnya kebelakang sofa.

"Aku dengar kau ada di sini jadi kami memastikan langsung. Mereka bilang kau ada didalam jadi kami masuk saja," ucapnya sedikit terkekeh lalu melanjutkan. "Aku minta maaf karena bertamu di waktu yang kurang tepat."

"Tidak masalah aku bisa menunggu-" Taehyung kepayahan menahan. Bukan hanya menahan gairahnya yang sudah terpancing ikut keluar melainkan juga menahan bagaimana Jungkook yang agresif berusaha memberikan ciuman pada bibir dan menggerakkan bokongnya aktif maju mundur menghidupkan penyatuan mereka yang sudah saling terhubung nyaman didalam.

Sudah mendapat nyamannya mendadak harus dihentikan karena gangguan datang tanpa diundang. Tahu sedang dipakai bermesraan bukankah pilihan baiknya para tamu itu kembali pergi dan membiarkan teman mereka ini menetap bersama dirinya di sini berdua menuntaskan kegiatan mereka yang lebih penting untuk diteruskan. Basa-basi sapaan antar teman itu bisa dilakukan kapan-kapan asal tidak sekarang.

"Hei! Ada temanku. Kau tidak mau menyapa mereka dulu?"

"Aaaahh-" Jungkook menjerit begitu dadanya didorong hingga pelukan tangan pada bahu lelakinya mengendur. "Kakak!"

[21+] The Mask of Angle 2; Right Person, Wrong Place Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang