12 . Study Wisata

49 2 0
                                    

"Dia yang selalu berada disampingmu, bahkan selalu bersikap baik dihadapanmu belum tentu dibelakang akan bersikap demikian. Karena manusia pandai menyembunyikan rasa ketidaksukaannya terhadap manusia lain."

- Reksa Azelio

~ ツ ~

jangan lupa follow akun ini 👇

Akun ig : @wp.hahihuheho251108
Akun tiktok : @wp.hahihuheho251108_
Akun wattpad : @hahihuheho251108

☘️☘️☘️

Kakinya melangkah memasuki kawasan sekolah Smp One Smart dengan baju berwarna biru tua atau dongker. Tak lupa juga jilbab berwarna abu-abu muda yang melekat dikepalanya.

Perempuan itu adalah Zefanya.

Hari ini, sekolah Smp One Smart mengadakan study wisata pergi ke laut khusus untuk kelas 9 dengan tujuan memberikan kenangan bagi murid-murid yang sebentar lagi akan lulus.

Zefanya menyapa teman-temannya yang sudah lebih dulu datang. Semuanya memakai pakaian yang sama sepertinya, tak terkecuali para guru juga.

"Gua semangat banget hari ini! Pasti seru deh," seru salah satu teman perempuannya.

"Serulah pastinya. Tapi, pasti pulang-pulang langsung hitam kulitnya," ucap Frecilia.

"Ya pake sunscreen lah, bego!" umpat Neona kesal dan Frecilia hanya tertawa.

"Lo udah kayak mau minggat aja, Fre," sahut Hera terkekeh melihat barang bawaan Frecilia yang banyak.

"Oh iya dong!" bangga Frecilia.

"Untuk anak-anak dan Bapak Ibu Guru, harap semuanya kumpul di lapangan sekarang juga. Karena kita akan melakukan apel terlebih dahulu, lalu lanjut sesi berfoto bersama."

Semua murid serta guru-guru mulai berkumpul ditengah lapangan setelah mendengar instruksi dari salah satu guru yang bertanggung jawab atas lancarnya acara mereka hari ini.

Setelah melakukan apel, semua murid melakukan sesi berfoto bersama. Lalu, seluruh anak-anak kelas 9, guru-guru, dan penjaga sekolah, tukang bersih-bersih semuanya memasuki bus yang sudah dibagi sesuai kelas masing-masing.

Zefanya menoleh menatap Mentari. "Tar, menurut lo kita enak duduk ditengah, depan, atau belakang?" tanyanya.

"Enak didepan menurut gua," jawab Mentari.

Saat hendak memasuki bus, Zefanya menatap Mentari lalu kembali bertanya. "Lo duduk sama siapa, Tar?"

"Hesti lah," jawab Mentari.

Zefanya terdiam. Ia pikir Mentari akan duduk bersamanya. Karena, biasanya ia selalu bersama Mentari.

Astaga, bisa-bisanya Zefanya terlalu berharap. Ia lupa jika diantara mereka berlima, hanya dirinya lah yang seakan tak pernah dianggap.

Katanya teman dekat, tapi apa ada teman dekat namun bermain rahasia-rahasiaan?

Apa ada teman dekat yang membicarakan temannya dibelakangnya?

Apa ada teman dekat yang jika bermain tanpa mengajak salah satunya?

Apa ada teman dekat yang salah satunya selalu disisihkan?

Tidak ada kan?

Jika ada, artinya mereka munafik. Hubungan diantara mereka tidak bisa disebut sebagai teman dekat.

Jika dipikir-pikir, rasanya lucu sekali.

Zefanya terdiam di tempatnya. Lalu ia pun langsung pergi duduk disamping salah satu teman perempuannya yang kebetulan tidak memiliki pasangan juga.

Tak Dianggap [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang