"Dia sederhana, namun bermakna. Dia mampu membuat banyak orang mengaguminya hanya dengan menampilkan seulas senyuman. Begitu besar pesonanya, namun tidak dengan pemikirannya."
- Zefanya Adena Gretta
☘️☘️☘️
"Danau yang indah," gumam seorang perempuan dengan seragam putih abu-abu yang melekat dibadannya.
Perempuan itu menatap pantulan wajahnya lewat air danau. Bibirnya terangkat mengukir senyuman yang indah.
"Manusia mana yang masih saja mendustakan nikmat dari Allah, padahal sudah jelas Allah begitu baik."
Sibuk bergumam dengan dirinya sendiri, tiba-tiba sebuah memori terputar jelas dibenaknya.
"Ciptakan kebahagiaan dengan versimu sendiri."
Jika mengingat kalimat itu, rasanya hati Zefanya menjadi hangat. Mengingat sosok laki-laki yang begitu ia kagumi semasa putih biru kala itu.
Reksa Azelio
Kakak kelasnya yang sampai saat ini Zefanya saja tidak tahu bagaimana keadaannya.
Ingin rasanya menyampaikan rindu yang sampai saat ini tidak terbalaskan.
Tapi, Zefanya tak bisa berbuat apa-apa. Saat ini, Zefanya dan Eksa masih menyandang status pelajar. Masih banyak yang harus keduanya perjuangkan selain memikirkan kisah percintaan yang hanya akan menimbulkan sebuah luka dan duka dihati.
Keputusan Zefanya untuk melupakan Eksa tidak boleh ia sesali. Bagaimanapun, Eksa pantas berbahagia dengan pilihannya sendiri.
"Eksa, gua rindu keadaan di mana hati ini berdetak dengan kencang, tangan yang bergetar dan dipenuhi keringat dingin, pikiran yang selalu berpikir bagaimana caranya agar tidak terlihat alay didepanmu, dan hati ini yang selalu berharap bisa memiliki hatimu kelak. Semua itu gua rasakan hanya saat melihatmu, Sa."
"Zefanya merindukan Reksa Azelio."
Dia Zefanya.
Perempuan yang ingin cintanya terbalaskan, namun terhalang oleh pendidikan. Cinta monyet yang ia miliki begitu menyiksa dirinya.
Tapi apa boleh buat?
Zefanya hanyalah seorang remaja perempuan yang menginginkan masa depannya bisa cerah.
"Ya Allah, izinkan hamba berjuang untuk meraih harapanku dan mimpi-mimpiku, akan aku usahakan semuanya. Tolong bantu hamba."
Zefanya percaya, bahwa jika kita memiliki harapan dan kita memilih untuk memperjuangkannya, itu bukanlah suatu kesalahan. Melainkan, langkah untuk menjadi pribadi yang baik dan berani untuk menghadapi kehidupan yang pedih ini.
☘️☘️☘️
Hai, terima kasih udah membaca sampai akhir.
Jangan lupa vote dan komen.
Pengen aja buat part ini 😁.
Tysm
( Thank You So Much )😎💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Tak Dianggap [END]
Fiksi RemajaSulit untuknya membiasakan diri dengan keadaan di mana keberadaannya ada, namun seperti tak ada. Memiliki seorang teman dekat tentu saja adalah salah satu impian semua orang termasuk Zefanya. Namun sayangnya, Zefanya terlalu cepat menganggap seseor...