Part 5

224 7 0
                                    

Kinan yang melihat gadis itu berdiam melamum langsung menjentikkan jarinya dan menyapa gadis tersebut. Zefa pun tersadar kembali dari lamunannya. "Hai, sorry sebelumnya mungkin gue udah lancang. Nama gue Kinanti Trisyifa. Lo bisa panggil gue Kinan," kata Kinan sambil mengulurkan tangannya kepada Zefa. Zefa yang masih terlihat bingung pun menjabat tangan Kinan, "Oh ya hi, nama gue Zefanya Geraldine, panggil aja Zefa."

Setelah berkenalan, mereka memutuskan untuk berbincang di lobby apartemen. Kinan pun menjelaskan mengapa ia melakukan semua itu tadi. Niat Kinan adalah untuk meringankan Zefa karena ia kasihan kepadanya. Zefa yang telah mendengar penjelasan Kinan merasa terharu karena masih ada orang baik yang ingin menolongnya.

Tiba-tiba ada yang terlintas di benak Zefa, lalu ia spontan menanyakannya kepada Kinan, "Tapi, niat awal lo ke sini ngapain deh?" Kinan berkata, "Gue tadinya mau sewa kamar juga disini." "Loh, yaudah kalo gitu lo di kamar gue aja. Kebetulan dalam kamar ada 2 kamar tidur dan kamar satunya engga pernah dipake, jadi lebih baik lo pake aja. Please lo jangan nolak ya, ini sebagai bentuk terima kasih gue ke lo. Oh ya sama satu lagi, gue gamau jadi beban buat lo jadinya gue ikut bayar ya," celetuk Zefa. Dengan tampang yang tidak terima, Kinan menolak permintaan Zefa. Akan tetapi dikarenakan Zefa yang keras kepala memaksa untuk tetap bayar, akhirnya Kinan pun menyetujui permintaannya dan ia juga berkata, "yaudah lo ikut bayar, tapi cuman 500 ribu aja, sisanya biar gue." Zefa pun mengangguk dengan senyumannya yang manis.



Waktu terus berlalu. Mereka asik mengobrol dan bertukar cerita layaknya seorang sahabat yang sudah lama tidak berjumpa, padahal mereka baru saja saling kenal. Pada akhirnya mereka pun mengetahui bahwa mereka kuliah di kampus yang sama, tetapi di jurusan yang berbeda. Kinan sempat kaget mendengar umur Zefa karena ia tidak menyangka bahwa Zefa lebih muda 2 tahun dikarenakan tubuhnya yang bisa dibilang pendek. Setelah Zefa tahu akan umur Kinan, ia langsung memanggilnya dengan sebutan "Kak" karena ia menghormati Kinan.

Di tengah perbincangan, Kinan melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 5 sore. Dia pun memutuskan untuk pulang dan berpamitan kepada Zefa. Kinan berkata kepada Zefa bahwa besok ia akan memindahkan barang-barangnya ke kamar. Mendengar hal itu, Zefa berteriak gembira karena akhirnya ia mempunyai teman sekamar. 








































//tolong bantu vote gaiss..thankyouu//

Berkedok Adik KakakTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang