iv › Semestaraya

126 16 4
                                    

Tok.. Tok.. Tok..

"Den? Sudah jam enam sepuluh menit."

Suara Bibi dari luar pintu berhasil membangunkan Ranum dan Galla yang masih terlelap di dalam kamarㅡMereka tidak satu ranjang, Ranum di ranjang sedangkan Galla di sofa, Ralla? Sepupu Ranum itu sudah kembali ke rumahnya sejak jam empat pagi tadi.

Tok.. Tok.. Tok..

"Aku udah bangun!" Ujar Ranum, pemuda itu bergegas mandi tidak lupa membawa baju ganti, seragam.

Seusai mandi dan berganti pakaian, Ranum berjalan mendekati sofa untuk membangunkan Galla yang masih terlelap dalam mimpi. "Gall, bangunn sekolahh!!!" Ranum menarik selimut yang menyelimuti tubuh Galla tapi sayang pemuda itu masih nyaman.

"Gallㅡ" Ucapan Ranum terpotong paksa karena Galla menarik pergelangan Ranum yang untungnya bisa menjaga keseimbangan agar tidak jatuh.

"Lima menit, bentar, gua mimpi bagus banget."

Ranum mendelik, "Sekarang udah jam enam lebih dua puluh, Gall.." Ranum merengek sembari menarik bantal yang dipakai Galla, membuat pemuda itu reflek mengumpat.

"AnㅡIya iya" Galka berjalan ke arah koper miliknya untuk mengambil sragam sekolah setelah itu ia masuk kamar mandi.

"Gall, jangan pakai sabun yang ada di wastㅡ"

"Sorry, gua pakai buat cuci muka, Num." Sela Galla dari dalam kamar mandi sebelum Ranum merampungkan peringatan.

Sontak Ranum menghentakkan kakinya kesal, itu sabun wajahnya.. bodoh! Ranum akan meminta Galla untuk membelikan sabun itu setelah pulang sekolah nanti.

Ranum beranjak menuju meja belajar untuk merapikan tas dan memeriksa ponsel yang selama semalam ia charge.

Banyak notifikasi dari pesan, salah satunya dari sebuah nomor tidak dikenal yang berhasil membuat Ranum terdiam.

From +62-813-2313-2001
Ranum, ini nomor Semesta

From +62-813-2313-2001
Gua jemput ya?

From +62-813-2313-2001 
Belum bangun ya?

Oh, Semesta ternyata.. Tapi, dari mana pemuda itu bisa mempunyai nomor wassaf Ranum?

To +62-813-2313-2001 
Gak perlu

From +62-813-2313-2001
Telat, gue udah di meja makan

From +62-813-2313-2001
10 menit yang lalu, lo masih tidur
waktu gue dateng

Oh, God.. Ranum bergegas meraih tas bersamaan dengan Galla keluar dari kamar mandi.

Galla mengrenyit bingung dengan tingkah Arunika yang terburu-buru, "Santai aja, baru enam dua empat."

Sayangnya Ranum sudah melesat keluar kamar dan turun ke lantai satu, ia terdiam di anak tangga terakhir setelah melihat Semesta duduk di kursi meja makan bersamaㅡAyahnya.

Tidak lama kemudian Galla datang dari lantai atas, "Ayo makan, nanti telat." Pemuda itu ikut bergabung di meja makan tetapi langsung mematung bingung saat mendapati Semesta yang duduk anteng di salah satu kursi, "Lo ngapain pagi-pagi ke sini?"

Ranum berfikir kembali perihal betapa randomnya Semesta yang tiba-tiba mengirimkan pesan dan datang tanpa menunggu balasannya.

Galla langsung berbalik melihat Arunika yang sudah duduk, "Oh.. oke, gue ngerti."

SemestarayaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang