03

16 6 0
                                    

Pagi hari tiara bangun pagi lantaran rani temannya membangunkan untuk jalan jalan pagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari tiara bangun pagi lantaran rani temannya membangunkan untuk jalan jalan pagi. Dan bermodal piyama berbahan satin miliknya kini tiara berjalan beriringan dengan rani, sembari menikmati udara sejuk dipagi hari.

“suami kamu kemana ran, kenapa ga nemenin malah aku yang kamu seret?” kesal tiara sembari menguncir rambut panjang nya.

“halah, suami ku jam segini yo udah berangkat.” sahut rani cuek.

Tiara kini berjalan dengan malas dan sesekali melihat kesekeliling, “Udaranya seger banget,” ujarnya sembari menghirup udara pagi.

“udara dikota pasti banyak polusinya.” balas rani.

“bener, ga dimana mana asep polusi.” sahut tiara menyetujui.

“selamat pagi mba.” sapa pemuda yang sedang membersihkan halaman rumah.

“selamat pagi dion, udah rajin ya jam segini nyapu.” balas rani.

“haha mba juga rajin jalan jalan pagi,” ujar dion sembari terkekeh.

“nemenin tiar, katanya kangen udara sini.” balas rani bercanda.

“permisi mas dion, ini ada titipan dari ibu buat sarapan.” kata seorang gadis menyela obrolan mereka.

Sedangkan rani menghela nafas melihat mata ganjen gadis itu, “dion kami pamit duluan ya, dluan fir,” pamit rani sambil menggandeng tangan tiara.

Setelah merasa cukup jauh, rani baru membuka suaranya. “kamu tau tiar, si fira itu katanya suka caper sama anak cwo kkn itu. Tiap hari main kesana, ih ga suka aku sama dia.”

“hushh ga boleh gitu, kamu loh lagi hamil malah julid in orang.” kata tiara membuat rani mengelus perutnya sembari berkomat kamit.

“oh iya kamu nanti yang nyiapin parcel buat mahar nikahannya raka ran?” tanya tiara dan rani mengangguk.

“iya aku yang nyiapin, nanti kamu bantuin ya. Katanya si hari ini mereka beli barangnya, paling besok kita baru ngebungkus.” jelas rani dan tiara hanya mengangguk mengiyakan.

“calonnya raka tuhh,” tunjuk rani pada seorang gadis yang sedang berjalan dengan kresek ditangannya.

“cantik.” kata tiara saat melihat gadis itu.

“anaknya pendiem juga, baru lulus dia dari sma.” imbuh rani membuat tiara terkejut.

“dan langsung nikah? waww.” kagum tiara.

Sedangkan rani mendengus, “dijodohin sama orang tuanya itu, orang kata mba yayuk ibu dia nyuruh ibunya raka buat cepet dinikahin.”

“kenapa?” bingung tiara.

“dia itu anak ketiga dari enam bersaudara, trus dia juga cuma nganggur. Ya dari pada nganggur mending  nikah.” jelas rani.

“mba tiar, mampir sini.” panggilan dari raka sepupu tiar, dari arah rumahnya.

Restu. [BaekYeon]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang