Setelah bian mengabari nya bahwa ia sudah sampai, Tiara lantas bergegas menuju keluar setelah berpamitan dengan beberapa teman temannya.
"Hai," sapa bian saat Tiara membuka pintu mobil milik Abian.
"Haloo," ujar Tiara sembari memeluk bian singkat.
"Kok kamu pake kaos, baju mu yang tadi mana?" Heran Tiara saat sadar baju bian berbeda dengan yang tadi ia lihat dari foto yang bian kirim.
"Aku ganti, takut di ketawain kamu kyak es pisang ijo." Kata bian sembari mulai menyalakan mesin mobilnya.
Sedangkan Tiara tertawa kecil, "yahh masih marah. Padahal es pisang ijo seger tau bi." Ujar Tiara sembari mendekatkan wajahnya ke arah bian.
Abian lantas mencium pipi Tiara cepat sembari tangannya mengambil satu Hoodie jok dibelakang, "pake dlu yang." Kata Abian menyerah Hoodie nya pada Tiara.
"Kita abis ini mau kemana bi?" Tanya Tiara sembari dirinya menggunakan Hoodie milik Abian.
Sedangkan Abian yang mulai melajukan mobilnya, "aku mau beli rokok dulu sekalian ambil cash, kamu ada yang mau dibeli ga?" Tanya Abian.
"Aku lagi pengen kopi deh," balas Tiara yang kini menyandarkan tubuhnya.
"Itu aja? Mau ikut turun ga?" Tanya Abian saat mereka sampai di parkiran Indomaret yang tidak jauh dari restoran milik teman Tiara.
"Iyaaa, gamau ah cape aku." sahut Tiara membuat bian kini melangkah masuk ke dalam Indomaret sendiri meninggalkan Tiara yang kini memperhatikan bian dari dalam mobil.
Namun dering telepon milik Abian membuat Tiara mengalihkan perhatian nya, nama perempuan yang tidak asing bagi Tiara tertera di layar ponsel milik Abian.
Saat akan mengangkat telepon itu ternyata telah mati terlebih dahulu dan bisa Tiara lihat dari notif yang muncul bahwa Abian sempat mengantarkan perempuan itu sebelum menjemput dirinya.
Sesaat Tiara merasa tak nyaman dengan perasaannya sendiri, hati nya terbakar api cemburu. Hingga tak lama bian kembali ke mobil dengan dua minuman kaleng ditangan nya.
"Kenapa?" Tanya Abian saat memasuki mobilnya.
Tiara saat itu juga melemparkan pelan ponsel milik Abian ke tempat semula dan mulai fokus pada ponsel milik nya.
"Hei kenapa?" Tanya bian sekali lagi.
Tak kunjung mendapat balasan bian langsung membuka ponsel miliknya dan saat melihat notifikasi di layar dirinya mulai paham,
"Aku berasa selir kamu deh bi," sarkas Tiara membuat bian mendengus tak suka mendengarnya.
"Apaan si yang ngomong nya begitu, aku tadi emang sempet nganterin prisil sebelum jemput kamu. Tapi sama dion, dia yang nawarin buat bareng juga bukan aku." Tutur bian sembari tangannya mengelus kepala Tiara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Restu. [BaekYeon]
Teen Fiction[Baekhyun × Taeyeon] Tentang Tiara dan juga Abian yang mengejar restu keduanya keluarga.