Hari berikutnya Tiara mulai sibuk ikut membantu persiapan acara pernikahan Raka yang akan digelar esok lusa, beberapa kali Tiara juga sudah mulai mencari lowongan pekerjaan baru.
"Tia ibu minta tolong sebentar nak," panggil sang ibu dari dalam rumah.
Tiara yang sedang di ruang tamu langsung bergegas ke dapur menghampiri sang ibu, "kenapa Bu?"
"Anterin ibu kondangan dlu, kamu lagi ngapain?" Ujar ibu yang kini sedang bersiap."Aku lagi bikin surat lamaran, ibu mau kondangan kemana?" Balas Tiara sembari mengambil satu kripik singkong dimeja.
"Ke tempat yang nanti nanggap barongan kamu ganti baju sana!" Suruh ibu membuat Tiara mengangguk dan beranjak mengganti bajunya dengan baju panjang.
Setelah sampai ditempat tujuan, Tiara hanya menunggu diluar tidak ikut ibu masuk dan memilih duduk di motor sambil membuka ponsel nya.
Dari kejauhan juga Tiara dapat melihat sekumpulan anak KKN yang sedang berunding dengan warga sekitar, dan sosok bian mencuri perhatian Tiara. Lantaran mahasiswa akhir itu hanya menggunakan kaos putih penuh dengan keringat bahkan tatanan rambutnya sudah berantakan, cukup panas.
Dan Tiara langsung mengalihkan pandangannya saat salah satu anak KKN itu menghampiri bian dan memberikan sebotol minuman tak lupa mengelap keringat di kening sosok bian.
"Liat apa kamu Tiar?" Tanya ibu yang baru kembali sembari membawa kresek berkat.
Tiara menggeleng sembari mulai menyalakan motor nya, "iki anak gadis mu Din?" Suara asing membuat Tiara dan juga ibu mengalihkan pandangan.
"Iya ini anak ku, Tiar ini ibu nya Gibran kamu inget ga?" Ujar ibu memperkenalkan perempuan tadi.
"Tiara budhe," kata Tiara sembari menyalami tangan yang lebih tua.
Sedangkan ibu melihat dengan senyum, "katanya kamu di anter Gibran mana dia?" Tanya ibu.
"Sek ndi Yo?, eh itu dia, sini dlu gib! Ini loh temen kecil mu, Tiara inget ga?" Seru ibu Gibran.
Sedangkan sosok bernama Gibran hanya menggeleng canggung, "aku kan sek cilik mbiyen." Balas nya.
"Yaudah kenalan lagi, buruan!" Desak ibu Gibran sembari menarik tangan Gibran agar terulur ke arah Tiara.
Tiara yang melihat itu hanya terkekeh kecil sembari membalas jabatan tangan Gibran, "Tiara."
"Gibran, salam kenal Tiara." Sahut Gibran dan Tiara langsung melepaskan jabatan tangannya saat merasa Gibran mengelus punggung tangannya dengan jemari nya.
Beda dengan dua orang lain, mereka terlihat begitu senang saat melihat kedekatan keduanya. "Eh kamu punya nomor nya Tiara? Sekalian aja tukeran nomer biar nanti bisa ngobrol lagi." Ujar ibu Gibran dengan semangat.
"Mak uwis ah, isin!" Seru Gibran dengan pelan.
Sedangkan ibu Gibran langsung menepis tangan Gibran yang memeluk lengannya, "meneng o sek!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Restu. [BaekYeon]
Teen Fiction[Baekhyun × Taeyeon] Tentang Tiara dan juga Abian yang mengejar restu keduanya keluarga.