Chapter 1

1.8K 132 12
                                    

"Aku, Jeon Jungkook, menerimamu Kim Seokjin untuk menjadi suamiku, untuk memiliki dan menjagamu, mulai hari ini dan seterusnya. Dalam keadaan baik, buruk, kaya, miskin, sakit maupun sehat, untuk selalu mencintai dan menyayangi selamanya."

.
.

Seokjin POV

Aku masih ingat dengan jelas saat dia mengucapkan janji pernikahan kita. Sudah setahun tapi tidak ada yang berubah, kami masih melakukan kegiatan kami masing-masing, dia fokus pada bisnisnya dan aku sibuk dengan teman-temanku.

Aku Kim Seokjin. Tahun ini aku berusia 25 tahun tahun. Aku menikah di usia 24 tahun, menikah dengan seseorang yang kukenal sejak kecil. Aku mengenalnya karena dia tetanggaku saat aku tinggal di Busan dengan orang tuaku. Orang tua kami berteman tapi tidak denganku dan dia.

Perbedaan usia kami adalah 5 tahun, bukan jarak yang jauh, tapi aku tidak terbiasa bermain dengan orang yang lebih tua dariku. Sejak kecil, orang tua kami sering berkumpul untuk makan malam bersama, merayakan ulang tahun bersama, atau melakukan kegiatan lainnya. Aku selalu bertemu dengannya, tapi dia sangat pendiam. Dia bukan tipeku.

Kemudian saat aku lulus SMA, orang tuaku harus pindah ke Seoul karena satu dan lain hal. Mereka harus berpisah dengan teman-temannya dan aku juga harus berpisah dengan teman-temanku, teman-temanku yang lain, bukan dia. Karena kami bukan teman, kami hanya saling mengenal. Itu adalah hal yang berbeda.

Aku bukanlah pria lugu seperti yang terlihat. Aku telah kehilangan keperawananku pada usia 19 tahun dengan pacarku saat itu, Kim Taehyung. Kami berpacaran selama 2 tahun lalu putus karena dia berselingkuh. Pada usia 22 tahun, teman-temanku mengadakan pesta ulang tahun untukku di sebuah klub. Aku masih ingat betapa ramainya klub itu dan saat itulah pengalaman seks keduaku terjadi, dengan orang asing, hubungan satu malam. Aku lupa siapa orangnya, tapi aku tidak mempermasalahkannya. Hidupku menjadi lebih berwarna dengan pengalaman seperti itu.

Dan aku masih ingat dengan jelas, saat aku kembali dari rumah sahabatku, Jimin, orang tuaku meneleponku dan memintaku untuk membicarakan sesuatu yang serius. Orang tuaku biasanya tidak seperti ini.

Mereka memintaku untuk menikah, tentu saja hal itu mengejutkanku, kata menikah tidak pernah terlintas di benakku sebelumnya.

"Jin, eomma tahu kau masih ingin bersenang-senang dengan teman-temanmu, tapi sampai kapan kau akan seperti ini? Kau tidak bekerja, kau hanya mendapatkan uang dari kami dan menghabiskannya untuk hal-hal yang tidak penting."

"Aku yakin pria ini bisa membuatmu lebih baik Jin, kau kenal dia kan?" Kata ayahku.

"Eomma, appa, justru karena aku mengenalnya, kenapa harus dia? Lagipula, kenapa kau tiba-tiba ingin aku menikah dengannya? Aku bisa menemukan pasanganku sendiri."

Meskipun aku bisa menemukan pasangan untuk diriku sendiri, aku rasa aku belum berpikir untuk mencari seorang suami. Aku masih ingin menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Aku tahu aku tidak bekerja, tapi sejauh ini orangt uaku tidak mempermasalahkannya.

"Kami tahu kau bisa menemukan pasanganmu sendiri, tapi jika kau sudah saling mengenal bukankah akan lebih baik? Jadi tidak perlu membuang waktu untuk perkenalan terlebih dahulu" ucap Ibuku.

"Aku hanya mengenal dia dan sebaliknya, kalau hanya untuk mengenal orangnya, aku bisa menikah dengan siapa saja, eomma, tapi pernikahan adalah hal yang serius, harus ada perasaan di dalamnya, bukan hanya karena sudah saling mengenal"

"Appa dan eomma menikah tanpa cinta Jin, orang tua kami juga berteman dan mereka meminta kami untuk menikah, tapi seiring berjalannya waktu cinta datang di antara kami, selama kami melakukannya dengan tulus."

"Tapi ini aku dan dia, bukan eomma."

Ya, itulah kira-kira diskusi yang kami bicarakan saat itu. Tapi lihat, aku disini secara resmi menjadi suaminya yang sah. Kami tidur di kamar yang sama, dia juga membuatkanku sarapan dan aku membuatkannya makan malam. Tapi kami tetaplah kami. Tidak pernah ada aktivitas sebagai sepasang suami di rumah ini, seperti berpelukan, berciuman, dan bahkan berhubungan seks. Kami belum melakukannya selama setahun ini dan ternyata tidak seburuk itu menikah dengannya.




Chapter 1 up 😬😬
Gimana? Chapternya pendek2 juga nih sama kaya book sebelumnya 😅😅

Semoga suka sama terjemahan aku dan ceritanya juga yaa 🤗🤗

Break The Silence | Kookjin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang