Seokjin POV
"Dan begitulah ceritanya"
"Appa.. apa karena aku, appa dan daddy masih bersama?"
"Ya, karenamu, itulah kenapa kami sangat mencintaimu, karena kehadiranmu sangat berarti bagi kami"
"Aku mencintaimu appa"
"Aku juga mencintaimu Yeonjun" Aku mencium kening anakku sebelum dia tidur, dia selalu ingin aku membacakan dongeng sebelum tidur, tapi aku lebih suka menceritakan kisahku dengan daddynya. Ceritanya juga seperti dongeng, bahkan akhir ceritanya jauh lebih bahagia.
Dia berusia 5 tahun. Dia sangat mirip dengan Jungkook, sebenarnya dia adalah versi mininya. Dia selalu meminta adik, katanya dia bosan bermain sendiri. Padahal setiap hari aku sudah menemaninya bermain. Mungkin dia bosan bermain denganku. Tapi apa yang dia minta menjadi kenyataan. Sekarang aku sedang hamil dan usia kandunganku sudah 6 bulan, tak terasa waktu berlalu begitu cepat.
Sudah 7 tahun pernikahan kami dan dia masih menjadi suamiku. Aku sedang sibuk membersihkan sisa-sisa makan malamku dengan Yeonjun di dapur dan aku mendengar suara pintu terbuka. Itu pasti suamiku. Dia menghampiriku dan memelukku dari belakang, mengusap-usap perutku seperti yang biasa dia lakukan.
"Kenapa kau masih disini? Ini sudah larut, tinggalkan saja disana, aku akan membersihkannya."
"Aish, ini hanya sedikit, aku bisa membersihkannya sendiri, lagipula kau pasti lelah setelah bekerja seharian"
"Aku lelah dan aku perlu mengisi ulang tenagaku" Aku tahu apa yang dia maksud, aku mengeringkan tanganku dan berbalik menghadapnya.
"Kau ingin melakukannya di tempat tidur atau di kamar mandi?"
"Disini"
"Aish, hyung, hanya ada dua pilihan"
"Kita tidak pernah melakukannya disini"
"Benarkah? Mungkin kau lupa, aku ingat saat kau mengangkatku ke meja itu dan—"
"Ssst.. lupakan itu, aku ingin melakukannya lagi sekarang tapi.. sepertinya kita harus melakukannya di tempat tidur, kau tidak bisa berdiri, ayo" Jungkook membawaku ke kamar.
Aku pikir kami akan melakukan hubungan seks, tapi ternyata tidak. Dia hanya memelukku dengan erat sambil menyentuh perutku dan mengelusnya.
"Aku pikir kau akan melakukannya"
"Hanya dengan memelukmu, energiku terisi kembali"
"Aish... meskipun aku juga menginginkannya?"
"Perutmu semakin besar, kemarin kita melakukannya dan badanmu sakit, sekarang saatnya istirahat, tidur saja, aku akan mandi sementara kau tidur" Aku hanya mengangguk dan membiarkan dia memelukku dari belakang. Perutku sudah cukup besar untuk menghalangi kami berpelukan.
Jungkook POV
Tidak lama kemudian aku mendengar dengkuran halus suamiku, dia sudah tidur. Aku turun dari tempat tidur, melihatnya berbaring, begitu sempurna. Dia memegangi perutnya yang besar. Aku menciumnya sebelum keluar dari kamarku dan menuju ke kamar Yeonjun.
Dia sesempurna Jin. Meskipun dia memiliki wajahku, tapi dia memiliki kepribadian seperti Jin. Dia sangat ceria. Aku mendekat dan membelai wajahnya. Dia terbangun dan menatapku.
"Daddy.. kau sudah pulang"
"Ya sayang, tidurlah." Yeonjun mengangguk.
"Aku mencintaimu daddy"
"Aku juga mencintaimu sayang" Aku mencium kening Yeonjun dan membiarkannya kembali tidur. Hidupku begitu sempurna. Jin dan Yeonjun lah yang menyempurnakanku.
Mereka berdua telah memecah keheningan dalam hidupku.
Ini uda beneran selesai 🤗
Epilognya pendek aja...Semoga kalian suka sama ceritanya dan juga terjemahan aku...
Sampai ketemu di book selanjutnya, bye bye ❤️❤️❤️

KAMU SEDANG MEMBACA
Break The Silence | Kookjin ✔️
Fanfic"Bagaimana jika aku masih tidak bisa mencintaimu hyung?" "Selama kita bersama, aku tidak peduli dengan hal itu." Buku ini adalah terjemahan dari buku berjudul sama karya @malittlesecret #1 - kimseokjin (07/07/24) #2 - topjungkook (26/08/24)