Seokjin POV
Aku menunggunya di lobi, dia datang 5 menit lebih lambat dari yang dijanjikannya, aku tidak masalah dengan itu. Saat aku melihat mobilnya di luar, aku langsung mendekatinya namun langkahku terhenti saat Lisa keluar dari mobilnya. Dia menghampiriku dan tersenyum. Aku tidak membalas senyumannya. Aku masuk ke dalam mobil dan mengenakan sabuk pengamanku. Hanya diam, tidak tahu kenapa rasanya sakit seperti ini.
"Jin, ada apa?"
"Tidak ada apa-apa"
"Katakan padaku ada apa denganmu?" Aku hanya diam dan melihat ke luar jendela di sampingku. Aku yakin suamiku tidak akan melakukan apa pun dengannya, tapi aku tidak menyukainya.
"Jin lihat aku" Aku menoleh padanya.
"Katakan padaku apa pun yang mengganggumu, beritahu aku jika aku melakukan sesuatu yang salah"
"Hyung..."
"Hmm"
"Apa aku salah jika aku tidak suka melihatmu bersama Lisa? Maksudku, aku tahu dia adalah asistenmu, dia akan selalu ada di dekatmu, tapi... aku tidak suka melihatnya terlalu dekat denganmu"
"Apa kau cemburu?"
"Hyung..."
"Aku lebih suka mendengarnya langsung dari mulutmu Jin" Dia menatapku lalu membuka sabuk pengamannya dan duduk menghadapku.
"Aku ingin mendengar semua yang kau rasakan, semua yang ada di dalam pikiran dan hatimu. Aku ingin tahu apa kau sedang marah, sedih, atau bahagia, aku ingin mendengarnya darimu"
"Ya, aku cemburu, aku tidak suka dia terlalu dekat denganmu, dia bahkan terlihat sengaja melakukannya di depanku, aku tidak ingin cemburu seperti ini, karena aku tahu ini bukan salahmu, aku percaya kau tidak akan menyakitiku, tapi bagaimana dengannya? Aku tidak tahu apa yang dia lakukan saat kalian berdua bersama dan melihatnya keluar dari mobilmu mengalihkan perhatianku" Dia melepaskan sabuk pengamanku dan menarikku ke dalam pelukan. Membelai punggungku.
"Apa ada sesuatu yang masih mengganggumu?"
"Tidak, aku hanya tidak suka dengannya hyung"
"Jin..."
"Hmm"
"Aku senang kau mengatakannya, aku senang kau cemburu, bukankah itu berarti kau menganggapku sebagai suamimu"
"Kau adalah suamiku" Aku melepaskan pelukannya.
"Aku tidak ingin ada orang lain yang mendekatimu, aku tidak menyukainya dan tentang pergi ke Italia, kenapa kau tidak memberitahuku?"
"Aku tahu kau tidak akan mau ikut, aku disana selama seminggu, kau akan sangat bosan hanya menungguku bekerja"
"Apa Lisa juga akan pergi kesana?"
"Kalau begitu aku ingin ikut, aku tidak ingin ada orang yang mengira dia adalah istrimu karena dia selalu ada untukmu, aku tidak ingin dia jatuh cinta pada suamiku"
"Lalu bagaimana denganmu?"
"Bagaimana denganku?"
"Apa kau jatuh cinta padaku?" Aku terdiam sampai dia mencium bibirku. Mataku tak bisa berkedip. Dia terlalu sempurna untukku.
"Kau tidak perlu menjawabnya, ayo kita makan siang" Aku hanya mengangguk dan kami pun pergi.
Saat kami tiba di restoran, kami makan siang seperti biasa, tidak ada diskusi apapun dan setelah itu kami kembali ke hotel. Besok adalah hari terakhir kami disini. Kami masuk ke dalam kamar dan aku mengganti pakaianku dengan yang lebih nyaman.
Aku melihat dia memijat punggungnya sendiri, dia terlihat sangat lelah, jadi aku mendekatinya dan memijat pundaknya dari belakang, membuat tubuhnya sedikit berjengit.
"Aku baik-baik saja"
"Kau pasti lelah hyung, biar aku memijatmu"
"Terima kasih Jin" Tidak lama setelah memijatnya, dia memegang tanganku dan berbalik, lalu menarik pinggangku mendekatinya. Tindakan itu begitu tiba-tiba, aku tidak siap untuk semua ini, maksudku, hatiku tidak siap untuk perasaan gugup yang kurasakan.
"Hyung—"
"Ssst..." Dia meletakkan jarinya di depan bibirku.
"Apa kau ingin tidur siang? Aku sangat lelah" Apa dia perlu melakukan ini jika dia hanya ingin tidur siang?
"Ya, aku ingin tidur siang bersamamu" Dia membawaku ke tempat tidur, dan menarikku ke dalam pelukannya.
"Hyung.."
"Hmm"
"Apa kau sadar kita belum berbulan madu?"
"Maaf, karena pekerjaanku, kita tidak punya waktu untuk melakukan itu"
"Tidak apa-apa, tapi apa kau mau melakukannya?"
"Jika kau siap, aku akan melakukannya"
"Bagaimana jika kita berbulan madu di Italia? Kita bisa memperpanjang masa tinggal kita disana, kita bisa melakukannya setelah kau selesai dengan pekerjaanmu" Aku berbalik menatapnya, wajahnya sangat tampan jika dilihat dari dekat seperti ini.
"Apa kau ingin melakukannya sekarang?" Mataku melebar dan terdiam.
"Kau bahkan terkejut saat aku mengatakannya. Tidurlah, aku sangat lelah, aku mencintaimu Jin" Dia mengeratkan pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Break The Silence | Kookjin ✔️
Fanfiction"Bagaimana jika aku masih tidak bisa mencintaimu hyung?" "Selama kita bersama, aku tidak peduli dengan hal itu." Buku ini adalah terjemahan dari buku berjudul sama karya @malittlesecret #1 - kimseokjin (07/07/24) #2 - topjungkook (26/08/24)