Seokjin POV
Aku sudah siap, membawa koperku dan koper suamiku ke ruang tamu agar dia bisa langsung mengambilnya. Aku menunggu di sofa, menunggunya pulang dan aku akan bertanya siapa wanita itu, tentu saja aku penasaran, apa dia akan selalu bertemu dengan rekan kerja yang begitu cantik?
Dia datang, aku mendengar suara pintu terbuka.
"Hyung.."
"Apa kau sudah siap?"
"Ya, aku juga sudah menyiapkan pakaianmu, aku tidak tahu apa yang akan kita lakukan disana, jadi aku membawa semuanya" Ya itu jelas terlihat dari ukuran koper yang kubawa.
"Ya tidak apa-apa, apa kau yakin tidak ada yang tertinggal?"
"Hmm ya aku yakin, kurasa aku sudah menaruh semuanya disana"
"Baiklah, ayo pergi" Dia membawa dua kopernya dan aku mengikutinya dari belakang. Kami tidak seperti pasangan yang menikah tapi kami lebih baik dari itu. Kami tidak pernah saling melarang, kami juga tidak pernah mengecewakan satu sama lain, kami saling mendukung, layaknya sebuah tim.
Saat di dalam mobil, dia menyetel lagu kesukaannya dan bernyanyi seperti biasa, suaranya sangat bagus.
"Hyung..."
"Hmm"
"Apa temanmu itu perempuan?"
"Ya, kenapa?"
"Apa dia hanya seorang teman?"
"Apa maksudmu? Dia sudah menikah"
"Kau juga"
"Jadi kenapa?"
"Tidak ada"
"Apa kau cemburu?"
"Hah? Tidak, kenapa harus cemburu?"
"Aku tidak akan melakukan apa pun dengan orang lain, aku sudah memilikimu, Jin"
Kenapa dia mengatakan itu? Kenapa jantungku berdebar seperti ini? Aku hanya terdiam dan melihat ke luar jendela. Mencoba untuk menahan senyumku.
Saat berada di pesawat, dia tahu aku sangat suka duduk di dekat jendela, melihat keluar membuatku tidak merasa mual, aku tidak tahu kenapa aku selalu mual saat naik pesawat.
Entah kenapa saat itu aku sangat gugup, aku memegang kursi dengan sangat erat dan memejamkan mata hingga aku merasakan tangannya di tanganku, aku membuka mata dan menatapnya.
"Tidak apa-apa, kendalikan nafasmu, aku disini" Sebenarnya apa yang terjadi padanya? Kenapa dia seperti ini? Biasanya dia tidak seperti ini. Tapi aku tidak mempermasalahkan apa yang dia lakukan, apa yang dia katakan itu benar, dia ada disini dan aku menjadi lebih tenang.
Saat kami tiba di hotel, aku dan Jungkook langsung masuk ke kamar, karena hari sudah malam, aku juga sudah lelah jadi aku memilih untuk segera mandi agar bisa tidur.
Aku membuka koperku untuk mengambil peralatan mandi dan piyama favoritku, tapi tidak ada piyama di dalam koper.
"Sial, kenapa aku membawa ini? Sejak kapan ini ada disini?" Aku seharusnya tidak membawa hadiah Jimin kesini, ini bukan pakaian yang akan kupakai.
"Ada apa?" kata Jungkook dan aku langsung menutup koperku, aku tidak ingin dia melihatnya.
"Hyung, bolehkah aku memakai piyamamu? Sepertinya aku lupa membawanya"
"Tentu saja"
Saat aku membuka kopernya, aku terkejut karena hanya ada satu piyama di dalamnya. Ini benar-benar menjengkelkan, aku benar-benar tidak memeriksa apa yang aku masukkan ke dalam koper.
"Ada apa? Apa kau tidak membawa piyamaku juga?"
"Hyung.. hanya ada satu"
"Pakailah, aku akan memakai yang lain"
"Bagaimana kalau kita berbagi?"
"Apa maksudmu?"
"Sepertinya aku membawa celana pendek, kau bisa pakai celananya, aku pakai atasannya" Dia hanya tersenyum dan aku masuk ke dalam kamar mandi.
Aku selesai mandi, rasanya sangat menyegarkan. Aku mulai merapikan tempat tidur, hanya satu tempat tidur jadi aku harus membaginya, kami tidak pernah memberi batas di antara kami, karena sepertinya tidak perlu.
Saat dia keluar dari kamar mandi, dia tidak mengenakan apa pun di tubuhnya, hanya celana yang aku berikan padanya.
"Kau tidak memakai baju?"
"Kau tidak membawakanku sesuatu yang bisa kupakai untuk tidur, aku akan tidur seperti ini"
"Ahh... Maafkan aku hyung" Dia hanya tersenyum dan naik ke tempat tidur, ia menyandarkan tubuhnya di kepala tempat tidur dan meletakkan laptop di pangkuannya. Aku yang berbaring di sampingnya hanya mengamatinya.
"Tidurlah duluan"
"Apa yang sedang kau lakukan?"
"Mempersiapkan materi untuk besok, aku ada meeting pagi, jadi jika kau bangun dan aku sudah pergi, kau boleh pergi ke sebrang, ada mall yang pasti kau suka, aku akan tinggalkan kartu kreditku, gunakanlah"
Dia memang suami yang baik, beruntung aku menikah dengannya. Dia juga tidak pernah mengeluh tentang apa yang aku lakukan selama ini. Padahal aku hanya menyulitkannya.
Mau suami kayak Jungkook pleasee 😫😫
![](https://img.wattpad.com/cover/369163291-288-k936690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Break The Silence | Kookjin ✔️
Fiksi Penggemar"Bagaimana jika aku masih tidak bisa mencintaimu hyung?" "Selama kita bersama, aku tidak peduli dengan hal itu." Buku ini adalah terjemahan dari buku berjudul sama karya @malittlesecret #1 - kimseokjin (07/07/24) #2 - topjungkook (26/08/24)