Riji melihat kearah jam dinding untuk yang kesekian kalinya, Ia menghela nafasnya.
"Kenapa, yang?" tanya sang pujaan hati.
"Takut mereka kenapa-napa, yang. Tau sendiri mereka agak.. agak. Harusnya tadi aku suruh yang lain aja ya jangan mereka, apalagi Echi Enon"
"Biarin lah, Ji" sahut Krow, "Mereka juga harus belajar jalan sendiri"
"Iya, Krow"
Namun, sejujurnya Krow juga sedikit khawatir, hanya sedikit. Pasalnya, ada 6 orang dari mereka yang ditugaskan keluar. Mari berdoa agar mereka bisa sampai ke tempat yang dituju dan kembali dengan selamat.
(;ŏ﹏ŏ)
Baru 5 menit setelah percakapan tadi, Riji malah semakin tidak tenang, Rasanya kesal bercampur sedikit khawatir. Ia memutuskan untuk bertanya di grup keluarga mereka.
Beberapa menit kemudian, baru ada yang membalas,
Riji mengusap wajahnya gusar, memang seharusnya Ia tak menyuruh Duo Echinon itu pergi berbelanja..
Selia hanya tertawa melihat percakapan mereka di group keluarga.
"Harusnya gue minta Elu sama Aunty El aja buat bantu belanja, Krow"
"Lagian lu kesambet apa nyuruh mereka, dah tau Echi pengennya bawa mobil terus"
"Gak tau dah, capek" Riji pun menyandarkan kepalanya pada bahu kecil Selia, dan dibalas dengan elusan di kepalanya.
╏ ” ⊚ ͟ʖ ⊚ ” ╏
Sudah 2 jam lebih berlalu, tapi yang ditugaskan untuk pergi belanja masih tak kunjung pulang.
"Perasaan gue gak enak, Krow"
"Sama, Jing. Tanya lagi di grup coba"
Sui pun bergegas menuju garasi dan memilih mobil six seater yang ada di sana, hotwire dikit gak ngaruh."Gak lagi gua nyuruh mereka belanja" ujar Riji.
"Blacklist kata gua mah" balas Krow.
"Iya, yang. Blacklist aja" tambah Selia, dan di angguki oleh Riji.
~~
Hehe sorry dikit, Ray kena writer block~
Btw maapkan description story yang agak scam ituu
Have a wonderful day, y'all <3
KAMU SEDANG MEMBACA
Part Of Our Life - TNF
FanfictionTokyo Noir Familia's daily life (not canon) ga bakal ada angst, tenang saja :D