17

5 2 0
                                    

Malam harinya Danis mengajak Deeva keluar menikmati sebuah festival. Sebagai permintaan maaf laki-laki itu karena membatalkan janjinya untuk mengantarkan sang pacar ke sekolah padahal ia tidak ada kelas hari ini. Dan alasannya tentu saja karena tidak bisa meninggalkan Ayna berduaan saja bersama Rean dirumah yang saat itu sedang kosong.

Dan Deeva pun sudah berkata tak apa, tapi Danis tetap aja bersikeras untuk mengajaknya keluar sebagai permintaan maaf.

"Sekali lagi maaf ya sayang." Ucap Danis.

"Gak masalah kak. Lagian aku paham kenapa kakak belum bisa percaya sama kak Rean, yang baru beberapa hari ketemu kak Ayna tapi udah sedekat itu."

"Makasih ya karena kamu udah mau ngertiin. Aku sebenarnya gak masalah mau mereka udah kenal lama tapi baru ketemu sekarang atau apalah itu. Aku cuma takut Rean nyakitin Ayna, apalagi aku gak ngelihat effort apa pun dari Rean. Apalagi laki-laki walaupun susah payah ngedapatin apa yang dia mau tetap aja dia bisa dengan mudah ninggalin ya. Apalagi yang gak ada effort apa pun.", ucapnya sambil menunduk menatap Deeva di sebelahnya.

"Udah tenang aja ya kak. Kak Rean itu sepupu aku, aku jamin dia gak bakalan nyakitin kak Ayna. Dan sesuai janji aku kemaren kalo kak Rean sampai nyakitin kak Ayna, aku bakalan dipihak kakak buat misahin mereka.", ucapnya sambil menangkup wajah Danis. Berusaha menghilangkan kekhawatiran sang pacar.

"Tapi ada rahasia Ayna, yang mungkin aja gak bisa Rean terima."

"Semuanya bakalan baik-baik aja kak.", ucap Deeva meyakinkan Danis.

"Ayo katanya tadi mau jajanin aku macam-macam kuliner. Ayo balek fokus tentang kita berdua.", ucapnya yang diangguki Danis sambil tersenyum.

Melihat Danis yang mulai tenang, gadis itu pun menarik tangannya. Mengajaknya mengunjungi berbagai stand makanan. Danis pun dengan senang mengikuti kemana tangannya ditarik oleh Deeva.

Mereka akhirnya menikmati waktu mereka berdua kembali tanpa harus memikirkan tentang orang lain. Tanpa terasa waktu pun berlalu sangat cepat.

"Makasi sayang udah ajakin aku berburu macam-macam kuliner.", ucap Deeva saat mereka tiba dirumahnya.

"Iya sama-sama. Ayo aku anterin sampe depan. Gak enak sama Bunda kamu, aku agak telat nganterin kamu pulang.", balas Danis dan diangguki Deeva.

Baru saja keluar dari mobil sepasang kekasih itu dibuat sedikit terkejut dengan pemandangan tak biasa dirumah Deeva. Bukan pemandangan yang aneh tapi bisa dibilang pemandangan langka. Dimana ada Radit sedang mengobrol berdua bersama Adel. Sangat langka bukan?

"Wow! Ini gue mimpi apa gimana?", ujar Danis dengan Deeva di sebelahnya.

Radit yang melihat kedatangan Danis dan Deeva hanya memutar bola matanya jengah. Sudah dipastikan besok akan ada kehebohan.

Sedangkan Adel hanya bisa tersenyum menganggapi kedatangan kedua orang itu.

"Berisik bang! Pulang sana Lo.", ucap Radit membalas ucapan Danis.

"Dih ngusir? Emang Lo yang punya rumah.", balas Danis tak mau kalah.

"Jadi udah dikejar balek nih saudara, kak?", tanya Deeva yang membuat saudaranya itu semakin salah tingkah.

"Udah deh. Gue pulang aja. Gue pamit dulu,Del. Besok gue yang antar Lo sekolah.", pamit Radit pada Adel yang tentu saja diangguki oleh gadis itu.

"Ciee...", belum selesai Danis ingin meledek Adel yang sedang salting itu. Tangan Radit telah lebih dulu menarik tangan laki-laki itu.

"Ayo Lo juga pulang bang. Udah malam!", ucap Radit masih menyeret Danis.

"Bye sayang. Besok aku jemput!", teriak Danis pada Deeva.

🌸🌸🌸

"Cie... Kirain kak Radit gak ngejar, ternyata ngejar juga.", ucap Deeva menggoda kembarannya, membuat sang kembaran kembali salting.

"Udahlah jangan berisik gue mau tidur.", balas Adel tidak bisa menutupi kesaltingannya.

"Pipi Lo merah banget, Del.", ucap Deeva yang membuat Adel refleks menutupi kedua pipinya. Dengan cepat gadis itu berlari menuju kamarnya.

"Hahaha saudara gue salting.", tawa Deeva melihat saudaranya melarikan diri. Tanpa sadar ada orang lain yang memperhatikannya.

"Seram banget Deev, malam-malam ketawa sendiri.", ucap Rean mengagetkan Deeva.

"Astaga kak! Ngagetin banget Lo kak!", keluhnya

"Lo yang ngagetin gue, malam-malam malah ketawa gak jelas. Tidur sana Lo.", balas Rean meninggalkan Deeva sendiri.

🌸🌸🌸

Lucu ya gak pernah ketemu, gak jadian juga, gak ada dibaperin tapi bisa suka🙃

My BelovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang