𝑺hineloier || #63

74 38 0
                                    

HEAVENDENT HIGH SCHOOL, INDONESIA. 📍

Dikarenakan jam pelajaran selanjutnya kosong, Shine memilih mengisinya dengan pergi ke perpustakaan. Datang di waktu yang tepat, kondisi perpustakaannya saat itu tidak terlalu ramai seperti biasa. Ia berjalan sampai tiba menemukan di mana kakaknya tengan duduk di kursi meja diskusi sepertinya awal masuk perpustakaan, tapi di situ juga ada kakak saudara jauhnya berdiri di luar. Kedua pemuda dan pria itu tengah asik berbincang, sampai akhir kedatangannya pun mengalihkan atensi mereka.

" Hei, tapi kau benar-benar yakin sudah selesai mengerjakan ujiannya? " tanya Shine pada Sheeran setelah mendudukan diri di kursi, berhadapan dengan kakaknya itu.

Sheeran mengulum senyum seraya berucap, " Kau tidak perlu khawatir, bisa dipastikan semua soal terjawab. "

" Oke, tinggal dilihat nanti hasil akhirnya dan ya, besok hari terakhir ujianmu. Sebisanya kau harus dimaksimalkan belajarnya, " sahut Shine sambil membuka halaman buku diary Charxydamie.

Mendengar Shine ydimaksimalkanang banyak cakap, refleks tangan Sheeran terulur untuk mencubit pipinya karena gemas. Cepat saja gadis itu memberikan tatapan datarnya. " Kalau dicubit terus nanti habis! " seru Shine dengan tatapan yang masih saja datar karena merasa Sheeran yang sengaja mencubit-cubit pipinya.

Shine menatap ke arah Slyther dan refleks mengadu berucap, " Hentikan dirinya. " Sejak awal pemuda itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepala melihat kelakuan Sheeran pada Shine.

" Kalau sudah mengadu akan sangat berbahaya untuk diriku .... " Sheeran menarik tangannya dan cepat saja Shine bercermin pada kamera ponselnya, di mana memperlihatkan cubitan kakaknya meninggalkan bekas merah di pipinya.

" Hm, " deham Shine menatap lekat Sheeran yang masih bisa menertawakannya, cepat saja pemuda itu meminta maaf dan segera mengingatkan tujuan awal.

" Maaf atas kelakuan yang disengaja. Baiklah kita kembali fokus ke tujuan awal, " ucap Sheeran yang memulai kembali untuk serius, namun sepertinya tidak bisa karena ekspresi Shine seakan masih menaruh dendam pribadi terlepas dari itu menurutnya menggemaskan.

Tidak ada sedetik, kelakukan Slyther berhasil membuat Shine terkejut sekalipun Sheeran tertawa. Pasalnya waktu itu tangan Slyther yang lumayan panjang, bisa menjangkau wajah Shine. Alhasil dengan usil tangan pemuda itu meraup wajah gadisnya

" Sudah berani ya sekarang .... " Shine ingin marah, tapi di sela itu ia berhasil dibuat ikut tertawa meskipun pelan, jauh dari itu malu sendiri.

" Kita sudahi semua ini dan kembali fokus memecahkan rangkaian kebenaran terkait Kak Sassy, " pinta Shine yang sudah pada mode awal, serius.

" Beberapa hari yang lalu diriku mendapat jawaban terkait robekan kain milik Kak Sassy yang memiliki inisial C. G. .... " Melihat adanya keraguan di ekspresi wajah Shine, Sheeran menyuruh gadis itu untuk melanjutkan.

" Semua itu berkaitan dengan salah satu siswa di sini. Aether namanya, " imbuh Shine menatap Sheeran lalu Slyther yang di mana saat itu ikut berpikir.

" Aether ... Yosaether, anggota muda dari F. X. S. A. ? " tanya Slyther dan dengan cepat mendapat anggukan dari Shine sebagai bentuk respon.

" Tapi soal ini belum terlalu yakin. Belum sempat mendapat jawaban pasti, diriku terlebih dulu diusir dari rumahnya, " ucap Shine pandangannya tertunduk menatap robekan kain Charxydamie.

Pernyataan Shine dirasa mengundang rasa penasaran Sheeran. Salah satu alis pemuda itu terangkat naik. " Kau diusir dari rumahnya, rumah Aether? " tanya Sheeran memastikan.

" Honestly, long before that I didn't know that the address of that house indicated Aether's home dan ya ... alamat rumahnya saja kudapatkan dari Bibi Flown lalu keesokan harinya sepulang sekolah, diriku pergi bersama Alger memutuskan untuk memeriksanya, " jawab Shine.

۰𝑺𝑯𝑰𝑵𝑬𝑳𝑶𝑰𝑬𝑹۰ [THE END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang