Khawatir pada teman

3 0 0
                                        

Fairuz harus menjalani hidup yang sedikit berbeda dari hari-hari sebelumnya karena apa yang terjadi pada Kaiza saat bertemu dengan Nisa. Mungkin dia akan lebih memilih Kaiza daripada lainnya apalagi memilih popularitasnya di sekolah, hanya saja dia perlu hati-hati dan menjadi lebih jarang bersama Kaiza, ini demi Kaiza sendiri.

Waktu istirahat tiba, Fairuz langsung saja makan makanan yang dibawa dari rumah tanpa mengajak Kaiza istirahat bersama, namun dia tetap memperhatikannya dari jauh untuk jaga-jaga terjadi sesuatu padanya. Fairuz tidak menyangka akan terjadi seperti ini di mana dia tidak selalu bersama Kaiza lagi, di sisi lain Nisa ternyata memperhatikan dirinya dari tempat duduknya.

"Tumben dia gak sama dia lagi" batin Nisa

Nisa pun mulai mendekati Fairuz, dengan santainya dia langsung memegang lengan atas Fairuz

"Kamu lagi makan?" tanya Nisa pada Fairuz

"I-iya aku lagi makan"

Fairuz sedikit membeku saat lengan atasnya dipegang Nisa, tapi dia harus bisa menahan diri. Nisa mulai mengalungkan tangan kirinya ke atas bahu Fairuz dan memperhatikan tempat makan Fairuz

"Kamu bawa makan dari rumah?"

"Iya"

Fairuz tetap dalam posisi diamnya

"Hmm... lain kali aku yang bawain buat kamu"

Fairuz melepaskan tangan kiri Nisa dari bahunya

"Apa-apaan kamu ini, suka-suka aku aja lah, makanan ini juga aku yang bikin" Fairuz mulai kesal

"Iya deh iya"

Seharusnya itu membuat Nisa sedikit kesal pada Fairuz, tapi Fairuz salah ternyata dia semakin manja padanya. Teman-teman geng Nisa melihat ketuanya itu sedang merayu Fairuz supaya bisa jadi pacarnya.

"Jadi apa yang kamu akan lakukan?" kata temannya dengan suara kecil

"Wah yakin nih Nisa bakal dapet?"

"Hmm susah sih kayaknya, tahu kan Fairuz orangnya kayak gimana"

"Gak tahu juga sih, yaa syukur kalau dapet, kalau gak yaa gimana lagi. Lagian deketin aja susah apalagi sampai dapet"

"Bentar, gimana cara Kaiza bisa dideketin Fairuz?"

"Gak tahu tuh, emang iya pake pelet?"

"Pelet? Makanan ikan?"

"Tahu ah gelap"

Teman-teman geng nya membicarakan hal kemungkinan pada Nisa dan Fairuz, bisa jadi dapat atau tidak. Fairuz mengakui Nisa memang cantik, tapi dia tidak ingin kalah dengan nafsu, dia harus tetap berpikir jernih dengan kondisinya saat ini.

"Aku selesai dengan semua"

Fairuz tiba-tiba berdiri dan pergi meninggalkan Nisa begitu saja

Teman-teman Nisa menghampiri Nisa yang masih di tempat duduk Fairuz

"Gagal?" tanya salah seorang temannya

"Kamu harus punya strategi biar dia jatuh hati sama kamu"

"Aku gak akan nyerah gitu aja" kata Nisa pada teman-temannya

==========

Sampai jam pulang tiba, Fairuz selalu memperhatikan Kaiza dari jauh, hanya saja dia harus tetap berhati-hati jika ada yang curiga bahwa dirinya sedang memperhatikan Kaiza. Setelah selesai pelajaran, Fairuz menghampiri Reza yang tidak jauh dari ruang kelasnya untuk pulang bersama, Reza memang orang biasa tapi dia bisa populer karena akademik dan tentunya Fairuz, benar-benar kekuatan orang dekat sangat berpengaruh.

FairuzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang