1 bulan kemudian
Tiba waktunya lomba CTF, mau tidak mau Fairuz harus izin sekolah karena harus latihan untuk persiapan lombanya nanti malam, ya lomba ini tingkat internasional yang akan dimulai nanti sekitar jam 10 malam waktu di Indonesia, tentu saja lawannya adalah orang luar yang sudah cukup berpengalaman. Awalnya Fairuz tidak yakin bisa menang tapi selalu disemangati oleh orang tuanya bahwa Fairuz pasti bisa, Edward dan Dinda rela tidak akan bekerja malam ini demi bisa menyemangati anaknya lomba.
Fairuz merasa harus tenang saat lomba nanti jangan sampai terpancing hanya karena lawannya rata-rata sangat berpengalaman dibidangnya, sedangkan dirinya hanyalah pelajar SMP yang tentunya belum banyak pengalaman, tapi menurut Dinda bisa saja ikut lombanya karena secara kemampuan bisa disetarakan dengan orang yang memiliki pengalaman 1 tahun dibidangnya, memang sepintar itu Fairuz.
Fairuz mengambil hp dan mencari nama kontak Kaiza, dia ingin tahu bagaimana kabarnya dan apakah di sekolah Nisa dan teman-temannya mengganggu dia lagi, setelah ketemu langsung saja dia telepon.
"Halo Kaiza"
"Halo Fairuz"
"Gimana tadi di sekolah? Kamu aman-aman aja kan?" tanya Fairuz sedikit khawatir
"Yaa biasa sih" jawab Kaiza
"Biasa gimana? Mereka ganggu kamu?"
Kaiza tidak menjawab
Fairuz sudah menduga bahwa hal itu terjadi lagi, apalagi tidak ada Fairuz di sekolah membuat Nisa semakin leluasa membully Kaiza
"Entah bener atau gak tebakan aku, yang penting kamu sekarang baik-baik aja, ya kan?" tanya Fairuz untuk meyakinkan keadaan Kaiza
"Eh iya aku baik-baik aja, kamu sekarang ada lomba kan? Gimana?"
"Oh itu nanti aku lombanya malam sekitar jam 10, kalau kamu mau lihat aku lomba boleh kok, kamu bisa lihat di livestreaming namanya CTF Championship, aku harap kamu nonton sih"
Fairuz sangat berharap Kaiza menonton dirinya lomba nanti, tapi jika ternyata tidak pun tidak jadi masalah, Fairuz mengerti.
"Iya kalau aku bisa ya"
"Ok, udah dulu ya, aku mau lanjut latihan"
"Iya semoga menang ya"
"Makasih ya"
Fairuz pun menutup panggilannya dan lanjut latihan lagi
Hasil latihan Fairuz cukup baik sampai benar-benar menemukan kuncinya, mungkin karena dia rajin berlatih jadi dari hasil latihannya baik, dari hasil latihan kepercayaan Fairuz semakin meningkat jadi semakin yakin bahwa dia bisa menang dilombanya nanti.
Waktu menunjukan jam 9 malam, artinya 1 jam lagi akan dimulai. Fairuz sudah sangat siap terlebih setelah proses latihan yang begitu lama sampai tadi latihan terakhir, Edward dan Dinda tetap terjaga dan menunggu waktu mulai lombanya.
"Fairuz, hasil latihan akan menunjukkan hasil akhirnya nanti, jangan sampai melupakan apa yang sudah dikerjakan sebelum-sebelumnya" ucap Dinda
"Iya bu, Fairuz gak akan lupa termasuk saat pertama kali Fairuz latihan untuk lomba ini, Fairuz tahu di luar sana masih banyak yang hebat, tapi itu gak bikin Fairuz mundur, Fairuz tetap hadapi mereka. Semisal Fairuz kalah akan jadikan pelajaran dan tidak akan Fairuz lupakan." ucap Fairuz
"Semangat ya semoga menang, kalau menang ada hadiah juga dari ibu, tapi kalau kalah gak apa-apa akan tetap ibu kasih hadiah karena ibu tahu usaha kamu untuk lomba ini gak setengah-setengah"
"Iya bu, Fairuz usahakan bisa menang, supaya bisa menunjukan hasil latihan Fairuz selama kurang lebih 1 bulan"
Edward masuk ke kamar Fairuz setelah menidurkan Faiza di kamarnya

KAMU SEDANG MEMBACA
Fairuz
General FictionFairuz, seorang pria yang telah dididik oleh ibunya sebaik mungkin supaya menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, peduli pada orang sekitar, dan masih banyak lagi pelajaran berharga yang didapat dari ibunya. Tidak heran dengan dididikan ibunya mem...