Setelah sampai rumah, Fairuz langsung menuju kamarnya dan menyalakan komputer, besok adalah final berarti dia harus segera latihan, namun sayangnya mungkin Kaiza tidak bisa melihatnya karena sedang sakit tapi Fairuz memakluminya. Dia mulai latihannya dari beberapa sumber, mungkin saat lomba sebelumnya bisa membantu.
Suara ketukan pintu kamar Fairuz membuatnya berhenti latihan sejenak
"Kakak!"
Ternyata itu adalah Faiza
"Apa?" tanya Fairuz
"Temenin Faiza belajar"
Fairuz ingat dia mendapat pesan bahwa ayah dan ibunya sedang ada keperluan di luar, dia dititipkan Faiza ke dirinya sebagai kakaknya.
"Iya Fai, mau belajar di mana?"
"Di luar aja yuk kak"
"Tapi kakak ini lagi belajar juga di komputer"
"Yaudah di kamar kakak aja"
"Masuk aja"
Faiza langsung membuka pintu kamar Fairuz dan mendapati kakaknya sedang duduk di depan layar komputer. Fairuz langsung menyuruh Faiza untuk duduk di sampingnya dengan membawa buku catatannya.
"Belajar apa hari ini?" tanya Fairuz
"Belajar matematika kak" jawab Faiza
"Kalau ada yang gak bisa bilang ya, nanti kakak bantu"
"Iya kak"
Fairuz dan Faiza belajar bersama di kamar Fairuz, Fairuz belajar untuk lomba besok sedangkan Faiza belajar untuk ujian akhir semester nanti, memang waktunya sudah dekat. Fairuz tidak mempermasalahkan hal itu karena memang dari dulu sudah mempersiapkan untuk itu, jadi dia bisa fokus ke lombanya, mungkin setelah ini dia akan membuka kembali buku mata pelajarannya serta buku catatannya.
Fairuz mendapat pesan teks dari ayahnya bahwa mereka akan pulang terlambat karena urusannya belum selesai, ya waktu sudah menunjukan pukul 16:30 dan kedua orang tuanya masih belum sampai rumah juga, ayahnya pun berpesan jika ingin makan masak saja, ternyata dari pagi tidak sempat menyiapkan makanan.
"Kak, aku laper" ucap Faiza
"Iya kita masak sekarang ya, ayah sama ibu bakal pulang telat, mau bantuin kakak masak gak?"
"Mau dong kak"
"Yaudah ayo kita ke dapur"
Fairuz dan Faiza baru selesai belajarnya dan menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk makan mereka.
Fairuz membuka isi kulkas, ada beberapa makanan mentah yang bisa dia olah untuk dijadikan makanan yang bisa dimakan, seperti telur, tahu, tempe, sayuran, ikan, dan lainnya. Mata Fairuz tertuju pada kantong plastik yang ternyata isinya adalah ikan salmon, itu adalah kesukaannya tapi masalahnya Fairuz tidak bisa mengolahnya. Dia tidak tahan melihatnya akhirnya dia memilih untuk melihat tutorialnya di video bagaimana mengolah ikan salmon, ada banyak variasi cara memasaknya, dia memiih variasi yang sekiranya tidak terlalu repot mengolahnya.
"Faiza mau makan sama apa?" tanya Fairuz
"Faiza sama kayak kakak aja, kakak mau sama apa?" tanya Faiza balik
"Kakak mau sama ikan salmon, mumpung ada nih, kakak gak tahan pengen makan sama ikan salmon, Faiza mau gak?"
"Umm iya Faiza mau"
Mereka berdua pun mulai mengolah ikan salmonnya sesuai yang ada di video tutorialnya, Faiza ikut membantu kakaknya memasak tapi tentu saja dia membantu yang menurut kakaknya mudah untuk dilakukan seperti mencuci ikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairuz
General FictionFairuz, seorang pria yang telah dididik oleh ibunya sebaik mungkin supaya menjadi laki-laki yang bertanggung jawab, peduli pada orang sekitar, dan masih banyak lagi pelajaran berharga yang didapat dari ibunya. Tidak heran dengan dididikan ibunya mem...