-An imperfect story-
James sejak beberapa menit lalu terus menggerutu sambil tangan nya sibuk membersihkan rak buku dan buku-buku di perpustakaan, ia dihukum sebab sudah melukai teman sendiri. James mana peduli, ia malah tak menganggap gadis itu teman nya.
"Buku kok kotor!?aneh banget."cibir nya, Nalendra yang sejak tadi sibuk merapikan rak yang lain menoleh ke sumber suara.
"Itu tandanya buku itu gak pernah di jamah,makanya sering-sering kesini buat baca buku."ucap Nalendra tetap di tempat nya.
James kembali mendengus,meminta pembelaan kepada Nalendra itu sama saja membuat lubang buaya untuk diri sendiri.
"Kaya lo sering kesini aja,"cibir nya
Nalendra tentu tak mau menjawab, bukan berarti ia tak pernah. Ia malah selalu keperpustakaan jika jam istirahat ke dua,hanya saja James tak pernah tahu itu. Se dekat apapun James dan Nalendra, kedua nya tak selalu bersama dalam apapun. Terkadang saja jika ada kesempatan mereka ada dalam waktu yang sama duduk bersama, selain Nalendra yang memang sedikit tak suka bergaul banyak orang ia juga tak di cintai orang lain tak seperti James.
Nalendra tak pernah merasa minder memiliki teman dekat yang begitu di kagumi banyak orang, dikenal atau bahkan begitu berharga bagi sebagian orang. Tujuan nya bersekolah bukan untuk mencari teman,tapi mengejar pendidikan agar ia bisa menjadi apa yang mendiang ibu nya inginkan untuk nya.
Nalendra menghela napas sambil menatap James,tersenyum simpul lalu menguatkan diri nya sendiri. "Je,rumor yang katanya lo bakal ngewakilin sekolah kita di lomba cerdas cermat berikutnya, benar apa?"tanya Nalendra
James sontak menoleh, menatap Nalendra dengan bingung. "Gue gak lolos seleksi, rumor lama itu. Kenapa si?"ucap nya
"Oh gitu,gak...itu pas kapan si Maria ngomong gitu. Gue gak tau makanya cuma diam aja,lo kecewa ya karena gak lolos?"
"Kecewa si iya tapi gue biasa aja si sekarang,btw nanti malem ikut nongkrong mau apa gak?sama temen-temen yang lain."
Nalendra sempat terdiam sebelum akhirnya ia menolak secara halus,lagipula tak semua nya harus ia iya kan,bukan?
-
"Lo kenapa si?gue liat-liat kusut amat muka nya."tanya seorang pemuda yang sedang duduk di dekat lapangan.
"Sepet mulut gue, najis banget gue sama si Nalendra itu. Jadi orang sok banget, mata dia kalo natep itu kaya di buat-buat wk. Jijik gue liat dia,kok bisa sekolah kita biarin anak pembunuh sekolah disini."
Salah satu dari mereka menghela napas nya,memilih berdiri lalu pergi.
"Eh Janu!!mau kemana lo?"teriak Hugo
Pemuda bernama Janu itu hanya diam sambil terus melangkah menjauh, Hugo pun merasa heran dengan itu.
"Anak itu lama-lama mencurigakan, sebel gue."ungkap Hugo dan Shanka pun juga setuju dengan itu.
"E-oh Nalendra...."Janu bertemu dengan Nalendra tanpa sengaja, Nalendra terlihat baru saja keluar dari perpustakaan pun hanya menatap nya datar.
"Lo jadi masuk tim sepak bola kan?kalo ada yang perlu ditanyain ke gue apa ke Zeyn aja. Kita bisa bantu lo kok,lo jadi kan?"ucap Janu
Dengan tatapan datar tanpa minat,Nalendra menjawab ucapan Janu. "Gue bisa tanya ke Zeyn aja,minggir."
Nalendra akan pergi namun Janu menahan nya,meminta nya untuk diam sejenak karena ia ingin bicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
An imperfect story || NI-KI ENHYPEN
FanfictionMenuai luka dari sebuah kesalahan yang bukan di perbuat oleh nya,menanggung rasa sakit di masa remaja nya tanpa ada kata berhenti. "Aku selalu takut berjalan sendiri di lautan manusia-manusia yang entah siapa selalu menghantui pikiran ku, mereka ke...