Kembali

40 6 0
                                    

-An imperfect story-

Setelah seminggu lamanya Nalendra tak menampakkan diri di sekolah itu,hari ini ia sudah kembali. Seperti biasa senyuman manis terpatri di bibir nya,Nalendra memang cukup ramah untuk kategori anak yang sering di bully.

"Ya ampun Nalendra, lo akhirnya sembuh juga. Gue khawatir banget sama lo,seneng deh bisa ketemu lo lagi."bukan James bukan Sanjaya, tetapi Zeyn. Si kapten tim sepak bola itu.

"Iya ehehhe,bosen di kamar mulu."jawab Nalendra.

"Lo kok sakit gak ngomong gue,gue pasti bakal jenguk lo. Rawat lo dengan suka rela,jangan khawatir."

Zeyn itu sangat ramah kepada Nalendra, ingat kan hanya kepada Nalendra. Kepada Janu yang notabene temen kelas nya saja Zeyn tampak tak akrab sama sekali, jarang ada percakapan antara keduanya.

"Gitu doang kok lebay,aneh."cibir seseorang yang baru saja lewat.

"Yeeee apa lo?!sirik aja kerjaan nya,"ucap Zeyn tanpa takut.

Wajah yang tadinya garang ketika menatap orang lain seketika menjadi teramat ramah ketika berbicara kepada Nalendra, wahh Nalendra diberikan perlakuan istimewa oleh orang lain.

"Jangan dengerin mereka, mengerti. Ayo gue anterin ke kelas lo,sekali bahas progres tim kita."ungkap nya lalu mengandeng Nalendra untuk berjalan bersama nya.

Sesampainya di kelas, Nalendra langsung ke bangku nya. Menatap ke sekeliling yang di dominasi anak yang tak menyukai nya,dulu mungkin ia selalu peduli tatapan orang lain namun sekarang ia tidak terlalu memikirkan itu.

"Oyy akhirnya lo berangkat juga,kursi lo bisa jamuran karena yang punya gak ndudukin. Lo sakit?tapi pas waktu itu gue ke rumah lo katanya lo sekeluarga lagi pergi. Itu gue dateng waktu 5 hari lo yang gak berangkat, sekarang setelah seminggu lo baru berangkat berarti lo sakit cuma 2 hari. Lo sakit karena pergi apa kenapa?"

Pertanyaan bertubi-tubi itu mampu membuat Nalendra pusing untuk menjawab nya.

"Cerewet lo!Nalendra baru sembuh bodoh."ucap seseorang yang tak lain adalah Endra.

"Gue khawatir, bego."

Endra menyingkirkan James yang menurut nya itu menghalangi nya. "Nalendra sayang,lo udah benar-benar sembuh kan?bisa lah nanti main ps bareng."kata nya dan James tidak bisa untuk tidak menahan dirinya untuk pura-pura muntah.

"Jijik gue, Ndra. Lo ngomong begitu malah jadi kesan nya aneh,Nalendra pasti jijik ya."ejek James.

"Gue gak bisa,mau ikut paman gue liat restoran nya. Mantau karyawan baru sekaligus liat perkembangan restoran sejauh ini,maaf ya."jawab Nalendra

"Masih kecil mau jadi pengusaha lo?"tanya Endra

Nalendra terkekeh lalu menjawab ucapan Endra. " Cuma nemenin, Endra. Gak sampai jadi pengusaha, lagian restoran itu emang punya mendiang ibu gue. Seharusnya gue yang nerusin, tapi karena gue masih muda jadinya paman gue dulu yang urus."

James dan Endra kompak menjawab 'oh' secara bersamaan, hal itu membuat Nalendra semakin gemas ingin tertawa.

-

Nalendra di dorong dengan kuat ke dinding keras itu,ia hanya bisa mengaduh kesakitan sambil memegang punggung nya pelan. Ada rasa nyeri yang benar-benar sulit di deskripsi kan,ia pun menatap 3 orang itu dengan tatapan datar nya.

Pukulan bertubi-tubi itu dilayangkan ke arah perut Nalendra, Nalendra untuk sekarang hanya bisa pasrah.Hari ini selain ia kembali sekolah, ia juga kembali di bully habis-habisan oleh Hugo,Shankara dan Fabiansyah.

An imperfect story  || NI-KI ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang