Dingin

127 12 0
                                    

-An imperfect story-

Pemuda berjaket denim itu melangkah pelan di detik-detik terakhir sebelum pelajaran jam pertama di mulai, ransel nya yang menggantung di punggung nya tampak sangat keren di kenakan nya. Tidak lupa dengan sepatu mahal nya yang tak kalah keren dari pemilik nya.

"NALENDRA!!"teriak seseorang, seseorang yang dipanggil itu menoleh ke belakang. Melihat seorang pemuda lain yang berlari ke arah nya dengan tergesa-gesa, Nalendra tersenyum simpul melihat bagaimana surai teman nya itu bergerak liar dengan lucu,sangat menggemaskan.

"Lo berangkat?syukur deh."lega nya

Nalendra mengangguk lalu berjalan beriringan ke kelas sebelum guru datang dan berakhir mereka di hukum. Saat memasuki kelas itu,ada beberapa pasang mata yang menatap nya penuh benci. Nalendra tidak peduli, memilih untuk acuh dan tak mau tahu.

Menyadari keterdiaman teman nya itu,pemuda tadi merasa heran lalu menatap Nalendra bingung.

"Ndra,ada apa?"tanya nya, Nalendra menoleh lalu menggeleng. "Gak ada apa-apa."cicit nya

Mereka berdua duduk bersama, di meja paling depan dekat guru. Sudah sejak awal menjadi anak SMA keduanya menjadi teman sebangku hingga sekarang kelas 11.

"Selamat pagi anak-anak."guru sudah datang, semua nya pun menjadi tenang dan duduk di tempat masing-masing.

"Buka buku kalian bab sosial budaya,kita lanjutkan materi kemarin. Jika materi bab ini selesai, pertemuan berikutnya kita adakan penilaian harian."ungkap nya

"Yahhh!!"desah mereka semua tanpa kecuali Nalendra yang hanya sibuk menatap ke arah luar jendela di samping nya.

Sang guru pun menatap mereka bingung, mengapa harus ada keluhan?

"Ada apa?apa kalian tidak mau nilai?bapak tidak mau tahu,pertemuan berikutnya kita adakan penilaian harian....James,apa kau siap untuk itu?"

James dengan bangga menatap guru nya lalu menjawab tanpa malu. "Belum pak,lagipula itu terlalu cepat pak untuk melakukan penilaian harian."jawab nya

Guru itu mendesah mendengar jawaban anak muridnya yang satu ini, sebuah kesalahan ia bertanya kepada si ketua kelas James Mahito ini.

Pada akhirnya penilaian harian itu tetap akan di lakukan pertemuan berikutnya, tak ada yang bisa membantah tanpa kecuali.

-

Jam istirahat sudah tiba, James dan Nalendra berniat ke kantin menemui teman mereka yang lain. Namun sebelum itu Nalendra terlebih dahulu berpamitan ke toilet, terpaksa James pergi lebih dulu.

Nalendra sedang mencuci tangan nya setelah selesai menuntaskan panggilan alam nya, suasana sangat sunyi sebab mungkin hanya dirinya yang ada di dalam toilet.  Setelah selesai ia pun pergi, karena mungkin saja James dan yang lainnya menunggu nya.

Byurrr!!

Air dingin membasahi seluruh tubuh nya,Nalendra pun melihat ke atas sana. Dimana ada ember yang terselip, siapa yang melakukan nya?

Suara tawa menggema di gendang telinga Nalendra, Nalendra masih sibuk menatap dirinya sendiri yang basah kuyup seperti ini.

"Rasain!siapa suruh selalu bikin kita kesel. Liat muka lo aja bawaannya itu pengen marah,emang si ya pesona anak pembunuh emang gitu. Selalu bikin orang kesel,jijik gue sama lo."caci nya tanpa perasaan.

An imperfect story  || NI-KI ENHYPEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang