Halaman 14

3K 240 7
                                    


14 : Membalas apa yang mereka lakukan.
____________________________

Jaemin menjalankan motornya menuju arah yang berlawanan dari rumah sakit. Motornya melaju membelah jalanan yang lumayan ramai, menyalip setiap truk besar yang ada, sampai ketika dirinya berbelok arah kesebuah jalanan yang sepi pengendara, hanya ada beberapa saja yang lewat sini.

Remaja itu mengikuti lokasi yang dikirimkan, lokasi dimana Hyunjin berada.

Dengan tekad yang bulat, Jaemin menambah kecepatan motornya. Dia ingin segera bertemu dengan para bajingan itu, dan menghajar mereka sesuai dengan apa yang mereka lakukan pada Jeno.

Perbuatan mereka harus di balas dengan setimpal, tidak di kurangi atau pun di lebihkan.

Anggap saja Jaemin semberono dan gegabah, menyetujui ajakan temu Hyunjin, tampa berpikir apa kemungkinan yang akan terjadi nantinya.

Butuh 20menit lebih bagi Jaemin sampai di lokasi yang dikirimkan. Lokasi ini adalah sebuah rumah, rumah bertingkat yang berada di pelosok jauh dari pemukiman mau pun warga yang lewat.

Lampu dari rumah itu menyala, dan di halaman depan terdapat motor yang berjejer, ada sekitar lima motor terparkir disana. Suara tawa dari dalam terdengar samar di telinga Jaemin. Remaja itu membuka pintu pagar yang sedikit berkarat tersebut, mengakibatkan suara derit karat yang nyaring.

Jaemin meninggalkan motornya diluar pagar, dia memilih melangkah 'kan kakinya kedalam, dan saat sampai di teras ada dua orang yang tengah merokok, mereka sudah melihat Jaemin sedari tadi, dan hanya diam memandang remaja itu berjalan menghampiri mereka berdua.

"Ngapain kesini, dek? Ini bukan taman bermain. Pulang sana." Ledek salah seorang cowok yang merokok itu, dia menatap temannya yang juga tertawa meledek.

"Iya, ngapain kesini? Emang dibolehin sama mama papa lo?"

Jaemin menatap datar keduanya, sepertinya mereka tahu kalau Jaemin akan datang. Tapi sengaja menggodanya dulu.

Kedua cowok tinggi itu tertawa nista, Jaemin tidak tahu namanya, tapi mereka terlihat idiot dimatanya.

"Gue mau ketemu Hyunjin." Ucap Jaemin.

"Hyunjin? Perasaan dia gak bilang kalau mau nyewa banci?" Sindirnya, lalu menatap Jaemin dengan pandangan merendahkan, "Emang lo punya apa, mau ketemu sama Hyunjin?"

Jaemin terdiam sesaat, lalu mengangkat satu tangannya, "Punya ini." Lalu sedetik kemudian dia melayangkan pukulan pada wajah orang itu.

Bugh!

"Aarghh!" Teriakan keras orang itu, sontak membuat beberapa orang yang di dalam mengerjap kaget.

"Apa itu?" Tanya seorang yang didalam, suara gedebak gedebuk dari luar membuat mereka yang di dalam saling lirik.

"Kayaknya itu, dia." Ujar salah seorang dari mereka, dia menoleh ke arah temannya yang tengah duduk santai di single sofa sembari meminum cola kaleng.

Lelaki dengan rambut gondrong itu, tersenyum samar.

Lalu tak lama, pintu yang tadinya tertutup kini terbuka keras didobrak oleh suatu hal. Mereka terkesiap dengan apa yang remaja itu lakukan, dia ternyata mendobrak pintu menggunakan kepala orang, dengan cara menyeret tubuhnya dan membenturkan kepala tersebut pada pintu.

Jaemin, remaja itu menjatuhkan rematan tangannya dari rambut orang yang dia hajar tadi. Lalu maniknya mendelik tajam kedepan, dia melayangkan tatapan sengit pada orang orang yang menatapnya di dalam sana.

Apalagi pada orang yang duduk di single sofa, yang sedari tadi tersenyum manis padanya, "Luar biasa, bagaimana caranya seorang anak manis, bisa melakukan hal sekejam itu?"

Teman sekamar ll JaemJen ll  ON GOINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang