Capther 7

873 72 1
                                    

Happy Reading...





Setelah sekian lama mengendarai motornya sambil menerjang deras nya hujan, Akhirnya Shani pun telah sampai di cafe pertemuan dengan keadaan basah kuyup tentunya.

"Mohon maaf, seluruh Cafe telah di booking oleh atasan kami. Jadi Cafe sekarang di tutup untuk umum" Ujar Security menahan Shani di loby

"Tapi pak, saya yang di undang kesini" Balas Shani melepas Jasnya

"Apa anda punya surat undangan? " Tanya Security

"Sebentar pak" Shani merogoh sakunya dan mengambil sesuatu

"Anjir, mana surat ayah tadi. Apa jatuh waktu gue nerjang hujan ya, SIALAN! Gimana gue masukk" Batin Shani

"Biarkan dia masuk, dia adalah anak pertama ku" Ujar seseorang pria dari belakang dan berjalan santai melewati Shani

"Baik Pak direktur" Jawab Security dengan semua pekerja yang berada di loby sambil membungkukan tubuh mereka

"Tuan muda, ini ada beberapa pakaian yang telah di beli oleh pak direktur. Silahkan ganti dulu" Ujar anak buah Lion dan memberi totebag berisi pakaian Shani

Shani bergegas mengambil totebag tersebut dan berlari lari kecil menuju kamar mandi.

"Gue? Anaknya, dia masih nganggap gue anaknya? Gak salah denger" Gumam Shani mengganti pakaiannya

Saat ini keadaan kediaman rumah Pratama sedang tidak baik baik saja, seisi rumah dihebohkan menghilangnya Gracia.

"Kok bisa dia kabur sayang" Ujar Evano

"Aku gak tau mas kenapa dia bisa kabur, sewaktu dia ngunci pintu kamar dia seingat ku dia gak ada keluar dari kamar" Jelas Gresya

"Sekarang bagaimana ini" Evano yang panik mencoba berfikir

"pah, Gracio akan nyari di tempat tinggal teman temannya "Balas Gracio

"Ya, sekarang kamu cari ketempat temannya saja" Ujar Evano di angguki Gracio

Gracio langsung menyambar kunci motornya dan langsung menuju motornya untuk mencari Gracia.

"Gracia, gre dimana kamu.. "

"Eh itu sisca kan? " Batin Gracio yang langsung menghampiri Sisca

"Eh sis.. "

"Loh Gracio kamu ngapain kesini? " Tanya Sisca

"Aku mau nanyain Gracia, kamu ada liat Gracia tidak? " Balas Gracio

"Lah aku ini mau kerumah anin buat ketemu Gracia" Jawab Sisca

"Akhirnya kamu ketemu Gracia.. " Batin Gracio

"Boleh aku ikut gak, aku sekalian mau jemput Gracia tapi gak tau rumah Anin" Ujar Gracio

"Wah boleh deh kebetulan banget mobil ku lagi di bengkel" Balas Sisca

Sisca menaiki motor Gracio dengan menopang bahu Gracio sebagai tumpuan, setelah Sisca menaiki motor. Gracio mulai menjalankan motornya sembari mendengar arahan jalan dari Sisca. Sesampai dirumah Anin...

"Ini kostan Anin, sebentar ya aku panggil dulu" Ucap Sisca berjalan menuju pintu kamar Anin

"Aninn.. Nin" Panggil Sisca sambil mengetik pintu

Tok...Tok... Tok...

"Tuh pasti Sisca, sebentar aku buka dulu ya nin" Ucap Gracia berjalan menuju pintu depan

"Oke gre, cepetan.. " Balas Anin

Saat membuka pintu, Gracia terpanah kepada Gracio yang berada di belakang Sisca sedang duduk di motornya dan tidak melihat Sisca.

"Gre.. Ayo pulang.. " Gracio berjalan mendekati Sisca dan Gracia

"Gak gue gak mau! " Menahan dirinya dari dari tarikan Gracio

"Dengarkan aku baik baik Gracia" Perintah Gracio

"Jika kamu tidak menerima perjodohan ini papah kita dalam masalah. Sekarang papah terjerat dan terjebak begitu banyak masalah, dan serba salah sebenarnya aku tidak terima kamu diambil begitu saja, tolong Gracia ini demi kebaikan keluarga kita. Sekarang ikut aku kita menemui orang tersebut dan selesai gre.. Tolong..menurut lah untuk saat ini.. " Bujuk Gracio

"Ku mohon gre. "

"Apa yang terjadi bila aku menolak nya Gracio? " Tanya Gracia"

"Papah akan masuk penjara karna dituduh penghilangan dana dalam sepihak, tenang lah aku juga sudah pikirkan matang matang ini hanya nikah kontrak gre setelah masalah selesai kau bisa kembali.. " Jawab Gracio

"Apa."

Sedangkan ditempat lain..

"Dimana Evano? Apa dia takut? " Tanya Lion

"Kata Mr. Evano dia sedikit terlambat karna jalanan macet karna hujan tadi direktur" Balas seseorang dibelakang Lion

"Bilang pada nya waktunya hanya sampai pukul 08.30 jika dia tidak datang kita akan pergi ke rumahnya" Ucap Lion kembali fokus terhadap telepon genggam

Shani sendari tadi hanya bisa menunggu dengan melihat hujan yang mulai mereda sembari membaca buku.

"Dengar shani, ini untuk terakhir kalinya ayah menawarkan bisnis besar keluarga kita kepada mu" Lion membuka pembicaraan

"Mau berapa kali pun ayah menawarkan bisnis itu, aku akan selalu menolaknya mentah mentah" Balas Shani tidak menatap Lion dan fokus membaca buku

"Bukan kah ketika SMA kau mengejar bisnis itu, mengapa kau menjadi putus asa seperti ini? " Tanya Lion

"Aku tidak memiliki potensi dalam bisnis ayah dan aku telah berjanji kepada mama akan berusaha sendiri dengan hasil jerit payah Shani" jawab Shani

"Dasar keras kepala.. "

"Kau juga ayah.. "

Setelah menempuh beberapa waktu untuk ke Cafe pertemuan kedua orang tua Gracia pun telah tiba.

"Mohon maaf direktur, saya benar benar minta maaf atas ketidak disiplinan saya" Evano menundukan kepalanya atas permintaan maafnya diikuti oleh istrinya

"Tidak apa Evano, silahkan duduk dulu pasti sangat melelahkan menerjang hujan dan macet seperti sekarang" Balas Lion

"Terima kasih pa direktur. "

"Bagaimana dengan anak anda pak Evano? " Tanya Lion

"Ee.. Lagi diperjalanan pak saya mohon diberi ketambahan waktu" Balas Evano

"Saya sudah memberi anda banyak waktu loh.. Tapi baiklah Shani perkenalkan dirimu" Suruh Lion

"Perkenalan pak, bu saya Shani indiria Wijaya bisa dipanggil Shani saja" Ucap Shani

"Kamu Shani ternyata bukannya teman Gracio dulu ya" Balas Gresya

"Kebetulan iya bu.. "

"Pah.. " Panggil Gracia dari belakang bersama Gracia

"Nah ini pak anak perempuan saya kembaran Gracio, nak perkenalkan dirimu dulu" Suruh Evano

"Kak shan.. "

"Gracia.. "

"Loh kalian sudah saling kenal, bagus dong" Ujar Gresya

"Baik Pak, kalau begitu kita lanjutkan saja" Timpal Evano

"Baiklah kita akan memulai dari... "

Sedangkan Gracia dan Shani hanya bisa bertatapan canggung, disertai Gracio yang sebenarnya didalam hati kecil tidak menyetujui atas perjodohan ini hanya bisa mendengarkan dan menatap tajam saudara kembarnya dan Shani yang kini sedang bertatapan.

















"Saya menyetujuinya mereka akan kita nikahkan lusa.. "


















































Hehehe, makasih 3rb view.. Makasih juga sudah mau baca see uuu..
Jangan lupa vote.

18/05/2024

Gelombang Laut (Greshan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang