Capther 10

871 62 3
                                    

Happy Reading...





"Dih."

Gracia mendapatkan balasan singkat seperti itu seketika menaruh handphonenya di atas meja dan memasang wajah badmoodnya sambil memerhatikan dosennya sedang menulis materi.

"Kenapa Gre? " Tanya Anin yang duduk disebelahnya

"Tidak apa. "

Anin melihat layar handphone Gracia yang masih menyala di atas meja hanya bisa terkekeh pelan.

"Sabar ya gre" Ucap Anin sambil menahan tawanya

"Diem ihh. "


◦•●◉✿✿◉●•◦

Kini, kelas Shani pun selesai ia pun langsung pergi bersama Adel menuju kantor papa Adel. Sesampai di depan ruangan

"Ini ci ruangannya "

"Makasih ya del"

Tok.. Tok.. Tok..

"Masuk! " Ujar seorang pria dari dalam ruangan

"Permisi om.. " Shani memasuki ruangan

"Oh Shani ternyata, silahkan silahkan duduk dulu" Ujar Vian yaitu ayah kandung Adel

"Makasih om. " Balas Shani

"Ada apa nih datang kesini tiba tiba? " Tanya Vian

"Begini om, saya dengar dari Adel, om Vian ada buka lowongan saya ingin coba bekerja sama om" Ucap Shani

"Oh soal lowongan ternyata tentu saja boleh, ini ada formulir dan syaratnya dibaca saja dulu besok anter saja langsung ke om ya" Vian memberikan sebuah map berisi formulir dan syarat bekerja

"Saya percaya sih sama kamu Shani, sebenarnya kamu tidak perlu mengisi formulir pun sudah pasti saya Terima. Hahahaha" Ujar Vian

"Haduh om, jangan begitu saya ingin bermain dengan bersih saja" Balas Shani

"Iya iya, saya tau kamu bakal nolak kalo saya langsung Terima kamu tanpa rintangan atau kendala. Kamu memang orang yang hebat Shani" Lanjut Vian

"Makasih om atas pujiannya. Sekali lagi maaf ya om menganggu waktu makan siangnya" Shani bangkit dari duduknya

"Tidak apa apa"

"Saya permisi ya om sekali lagi terimakasih.. " Shani keluar dari ruangan dengan membawa map tersebut


Adel yang sedang menunggu diluar pun menghampiri Shani yang baru saja keluar dari ruangan papanya.

"Gimana ci? "

"Sudah, makasih ya del informasinya dan sudah mau mengantar aku ke sini" Ucap Shani

"Ahh.. Cici kayak sama siapa aja, gak papa dong " Balas Adel

Mereka berdua berjalan hingga pintu utama dan berpisah di parkiran. Shani melanjutkan dengan bekerja di Cafe biasanya bekerja

"Heh kamu darimana aja sih Shan? " Ujar seseorang pria di depan pintu

"Gue habis ngampus. Kenapa? " Jawab Shani

"Songong banget dah mentang - mentang kuliah seenaknya gitu telat? " Ujar orang itu lagi

"Ya emang kalo gue telat bakal pengaruh sama lu kak? " Jawab Shani sambil menatap pria itu dengan tajam

"Anjir ngelunjak lu! " Pria itu mendekat ke arah Shani dan di tahan oleh temannya

"Lagian gue gak telat sama sekali. " Ujar Shani mendekati pria itu dan menunjukan surat kehadirannya yang memperlihatkan bahwa Shani datang tepat waktu

Gelombang Laut (Greshan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang