Capther 11

787 65 2
                                    

Happy Reading...





"Shani."

Saat Shani menoleh tangannya di tarik dengan paksa hingga masuk ke dalam mobil. Dengan sadar Shani memukul beberapa kali orang tersebut

"Lepasin! " Shani berusaha melepaskan tarikan dari orang itu

"Shan, ini gue Gracio" Ujar Gracio melepaskan maskernya dan tangan Shani

"Mau apa lu?! " Tanya Shani

"Tenang gue cuman mau ngomong sesuatu" Jawab Gracio

"Apa? "

"Jadi, gini gue mau.. "

"Mau ngomong apa cepetan waktu gue gak banyak? "

"Gue mau minta maaf atas perilaku onar gue ke lu. Gue cuman mau bilang tolong jaga Gracia dengan sangat baik" Ujar Gracio dengan cepat

"Pfft.. Hahahaa!! " Shani pun tertawa lepas membuat Gracio kebingungan

"Heh bodoh. Lu kalo mau ngomong beginian gak usah narik paksa orang juga kali, kalo ada yang ngelihat lu begitu gimana? Apa gak masuk jeruji besi lu? " Ucap Shani lanjut tertawa

"Gue gak tau. Gue memang bodoh" Balas Gracio sambil tersenyum

"Shani gue boleh ngomong banyak tidak? "

"Lu? Mau cerita ke gue? " Shani mengeluarkan wajah tidak percaya bahwa lawannya kini, ingin bercerita langsung kepadanya

"Iya, boleh? Sebentar saja kok"

"Cerita saja. "

"Jadi, Selama ini gue cuman dipaksa kakek buat dapatin nilai bagus, bisa semuanya karna gue anak laki laki dan di tekan supaya dapat dipercaya untuk meneruskan perusahaan keluarga."

"Karna itu juga gue jadi jarang bersosialisasi sama orang sekitar, cuman satu saja yang buat gue bisa merasakan ada orang baik dihidup gue yaitu kembaran gue, Gracia. Jadi, gue mohon jaga Adik gue itu dan gue minta maaf atas perilaku gue yang kurang ajar. " Ucap Gracio dan membuat seolah olah ia lega saat mengungkapkan semua isi hatinya

"Tenang Gracio tidak perlu lu bilang begitu pun Gracia selalu aman di samping gue dan gue sudah maafin lu." Balas Shani

"Shani apa gue boleh tanya? " Tanya Gracio

"Apaan? Jangan aneh aneh"

"Lu ditekan sama ayah lu? Jujur saja. " Tanya Gracio membuat Shani menghela nafas panjang

"Tentu. Semenjak Wanita tak tahu malu itu datang di kehidupan ku semuanya berubah. Jujur saja aku selalu ditekan ayah ku hanya untuk jalang itu. Entah mengapa ayah ku itu terobsesi sekali dengannya"

"Sekarang aku sadar jika aku tidak segera lepas dari tekanan ayahku, aku malah menjadi orang tidak waras" Ujar Shani

"Heeh. Ternyata hidup kita gak beda jauh" Gracio terkekeh

"Iya cuman jadi budak keluarga. Hahahaha~"

"Bener bener lu~" Gracio pun tertawa lepas

"Lu mau kemana Btw? " Tanya Gracio

"Hah. Iya gue mau jemput Gracia, gue pergi dulu" Shani hendak keluar dari mobil

"Eh eh gue anter aja"

"Tapi gue bawa motor"

"Sudah aman aja itu, entar gue antar juga lagi kesini. Gue mau sekalian ketemu adik gue" Ujar Gracio

"Bener lu ya! "

"Aman boss"

Sepanjang jalan Gracio sangat senang kini ada yang mendengarkannya bicara selain Gracia, ia menceritakan semua yang selama ini ia pendam kepada Shani. Walaupun baru beberapa saat mereka dekat, bagi Gracio Shani adalah seseorang yang ia percayai untuk menjaga semua yang ia miliki termasuk Gracia.

Gelombang Laut (Greshan) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang