2.

3.1K 167 1
                                    

.DIJODOHKAN DENGAN PRIA BUTA.

Happy reading.......

Kakek jeffrod tidak banyak bicara dan menenangkan vio yang saat ini masih berwajah pucat. Jika bukan karena cucunya yang menakut-nakuti vio, dia mungkin sudah menebaknya di tempat.

"Vio, jangan takut. Halbert mungkin agak kasar saat membawa mu, tapi dia tidak jahat kakek yang memintanya untuk membawa mu kesini, mulai sekarang kamu akan tinggal disini bersama kakek, bagaimana ?." Kakek jeffrod membujuk vio dengan baik, ekspresinya berbeda jauh daripada saat bicara dengan Halbert.

Vio menatap kakek jeffrod seperti sedang ingin mencari tahu sesuatu. Iris mata kelambunya sedikit meredup. "Apakah Adrian tidak menginginkanku ?." Tanya.

Kakek jeffrod tidak langsung menjawab.
Dia mendapatkan kabar dari orang-orang yang mengawasi rumah tempat pria kecil itu tinggal selama ini. Dia sempat khawatir jika laki-laki itu akan marah dan kehilangan akal saat disiksa oleh anggota keluarga Andrian. Jadi dia segera membawanya keluar dari lubang api terlebih dahulu.

"Kau juga harus tau alasan ibumu menikahi keluarga Adrian dan kenapa kamu dilahirkan ?." Vio tidak berkata apa-apa lagi. Dia menyetujui pengaturan lelaki tua itu semua barang-barangnya sudah di kemas saat ini dan akan tiba beberapa saat lagi.

Kakek jeffrod masih meyakinkannya.
"Jangan khawatir, karena aku telah menjaga ibumu di masa lalu, aku juga akan menjaga keturunannya tetap aman, vio kakek ingin kamu menikah dengan cucuku".

Setelah kakek jeffrod mengutarakan keinginannya, vio terkejut. Bahkan wajahnya lebih pucat dari sebelumnya. Dia hanya menunduk dan pikirannya penuh dengan berbagai alasan, namun dia masih menggelengkan kepala.

Bahkan Halbert sendiri tidak menyangka jika kakeknya akan menjodohkannya. Dengan pria tunanetra ini, dan ingat jika dia pria dan Halbert masih straight bukan belok!, dan apa-apaan kakeknya ini dia merasa sangat terhina, tapi hanya saja.....

"Ini tidak mungkin!". Halbert segera menolaknya.
"Kakek, kali ini tidak mungkin untuk menikahinya, dan lagi pula aku masih normal Kakek aku tidak belok aku menentang perjodohan ini".

Alasan Halbert melakukan ini karena identitasnya sendiri berbahaya dia seorang mafia. Hampir setiap waktu membunuh musuh dan mencuci tangannya dengan darah. Dia tidak bisa menempatkan pria polos tunanetra ini di sampingnya

Namun kakek jeffrod sepertinya tidak peduli dan menatap Halbert. "Hanya vio yang cocok untukmu, dia tidak selemah yang kamu bayangkan. Kamu jangan merendahkan dia karena buta!, dan apa karena dia laki-laki maka kamu menolaknya ?".

"Aku tidak merendahkannya" ujar Halbert tidak berdaya." Kakek, identitasku yang berbahaya tidak cocok untuknya".

"Kamu tau apa?!. Aku lebih tau banyak darimu, pokoknya kamu dan vio harus menikah. Besok pergilah ke keluarga Andrian untuk memberikan kabar ini dan dan katakan bahwa vio akan menjadi bagian dari keluarga jeffrod ku".

Namun sepertinya vio juga menolak keputusan ini. Dia meraih lengan kakek jeffrod dan membujuknya. " tidak kakek, aku tidak mau menjadi beban untuk tuan Halbert, cukup bagiku untuk hidup dengan baik, Dimana pun itu asal Bukan di keluarga Adrian. Aku....aku merasa akan kehilangan akal kapan saja jika terus di sana. Tapi aku juga tidak ingin pernikahan paksa ini". Jelasnya.

Kakek jeffrod sepertinya sudah membulatka keputusannya. "Vio, justru dengan menikahi cucuku kamu bisa hidup aman, dengan identitasnya tidak akan ada keluarga Adrian yang berani macam-macam, aku juga melakukannya yang terbaik untukmu daripada menikahi pria acak di luar sana, lebih baik dengan Halbert ini lebih aman.

"Aku-". Vio tidak tau harus membuat alasan apa lagi, dia melirik Halbert sebentar dan menunduk.

"Halbert apakah kamu mendengarku ?". Kakek jeffrod menatap cucunya lagi.

Halbert sedikit kesal malam ini dan enggan untuk menikahi vio, dia bahkan tidak menyangka akan menikahi pria muda ini usia keduanya cukup jauh. Delapan taun lebih tua dari vio.

"Biarkan aku memikirkannya terlebih dahulu. Jangan khawatir, keluarga Andrian tidak berani menyakitinya sekarang, tetapi dia memiliki banyak memar di tubuhnya, lebih baik panggil dokter keluarga untuk merawatnya". Halbert hampir saja lupa dengan tubuh vio yang penuh memar dan juga bekas cambukan.

Akhirnya kakek jeffrod pun terkejut dan tanpa sadar melihat jejak biru keunguan di lengan vio yang hanya memakai piyama lengan pendek.

"Keluarga Andrian benar-benar berani! Aku bahkan sudah mencair tau mereka untuk tidak macam-macam, tapi mereka berani tidak mendengarkan perkataanku seperti angin lalu!, Halbert bawah vio ke kamar yang telah selesai di siapkan, aku akan menelpon dokter keluarga".

Halbert tidak mau dan ingin segera pergi untuk mengurus sesuatu, tapi melihat tatapan kakeknya, Halbert Akhirnya menyerah, dia menyentuh pundak pria itu dan menuntunnya naik ke lantai dua.

Vio memegang tongkat putihnya dengan sedikit berkeringat, dia patuh naik ke lantai dua bersama Halbert.

Sesampainya di kamar yang dimaksud, vio tidak banyak bicara, dia bisa mencium bau rokok dan maskulin dari pria di dekatnya. Dia mencoba memberanikan diri untuk bicara.

"Tuan Halbert, .... Masalah pernikahan yang dibicarakan kakek, tolong jangan terlalu di pikiran Tidak apa-apa jika menolak. Aku tidak merasa terhina, karena aku tau kau masih normal dan tidak ingin menikahi laki-laki, contohnya sepertiku, dan juga selama keluarga Andrian tidak terus mendatangiku" jelas vio agak takut-takut.

Halbert menyipitkan mata birunya. "Apakah kamu takut kepada ku ?". Tanyanya.

Keduanya baru saja bertemu tapi vio ini sepertinya sudah tau seperti apa dirinya, hal ini membuat Halbert ragu, apakah pria ini buta atau hanya pura-pura buta.

TBC.

Istri buta pembawa keberuntungan Sang Mafia  (B×B) [ HITAUS DULU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang