.MEMBERI KEBERUNTUNGAN.
Happy reading.....
Diruang meeting buka hanya ada lin yehua serta antek-antek perusahaan mingzhu group, tapi orang-orang kepercayaannya Halbert juga ada Disana.
Tanah yang ada didekatnya pantai itu sebenarnya dilelang oleh pemerintah dan kini sedang diperjuangkan oleh sebagian pihak, hanya saja perusahaan jeffrod corp mingzhu group yang paling menonjol.
"Tuan Halbert tidak ingin memikirkan permintaanku sebelumnya ?". Tanya Lin yehua memastikan.
"Jangan menyia-nyiakan usaha". Halbert sama sekali tidak tergerak.
Lin yehua menggertakan giginya, kalau begitu dia tidak perlu ragu lagi untuk mengeluarkan banyak uang demi tanah itu, ayahnya tidak akan terlalu perduli, yang penting dia tidak akan malu disini hanya saja sebelum kedua belah pihak bertaruh harga demi lembaran kepemilikan tanah didekat pantai, kemudian Lin yehua mendapatkan telpon dari ayahnya.
"Maaf, bisakah aku menerima panggilan telepon dulu ?". Lin yehua masih tidak melupakan kesopanannya di depan banyak orang, Halbert mengerutkan keningnya tapi masih mengangguk. "Silahkan".
Saat Lin yehua menerima panggilan telepon dari ayahnya, pihak di sebrang telepon tampak marah-marah dan hampir tercekik oleh kata-kata sendiri.
Saat ini Lin yehua berwarna pucat dan ekspresinya jelas salah ada sedikit kebingungan dan rasa takut, dia segera menenangkan kemarahan ayahnya yang telah membucak.
"Ayah jangan khawatir, tunggu aku kembali setelah–". Pihak disebar telepon langsung menungkasnya.
"Setelah apa ?, pulang sekarang dan tidak perlu mendapatkan tanah di dekat pantai itu!, apa kamu ingin membuat keuangan kita semakin habis ? Kita telah kehilangan banyak uang karena beberapa investasi yang kamu lakukan tidak satupun yang memiliki keberuntungan!, cepat kembali!!". Raung nya.
"Tapi ayah–".
"Aku berkata kembali atau kamu tunggu ibumu untuk diusir dari rumah!".
Lin yehua bahkan lebih pucat dan segera mengiyakan, setelah menutup telepon dia bangkit dan meraih tasnya, orang-orang yang ikut bersamanya dari perusahaan pun menatap penuh Bingung.
"Nona lin, apakah ada masalah ?". Tanya salah satu orang perusahaan.
Lin yehua mencoba membuat dirinya tenang.
"Kembali ke perusahaan sekarang, tanah ini tidak diperlukan lagi ada sesuatu terjadi pada ayahku dan memintaku untuk kembali". Jawabnya sedikit sakit hati, wajahnya sedikit memerah karena malu."Sekarang ?, lalu tanah itu–".
Lin yehua menukas. "Ayahku berkata tidak perlu mendapatkan yang itu lagi jadi patuhi saja, ayo kembali". Kemudian dia menatap Halbert dengan sedikit tidak nyaman diwajahnya. "Selamat kepada tuan Halbert, kami tidak membutuhkan tanah di lokasi itu lagi, maaf kami harus segera pergi". Imbuhnya.Meski Halbert masih belum jelas tentang apa yang terjadi dengan perusahaan mingzhu group dia masih mengangguk datar.
Lin yehua sedikit membungkuk pada semua pihak yang hadir. "Kamu permisi".
Dia langsung keluar dengan langkah lebar, orang-orangnya mengikuti dengan kebingungan dan mengucapkan selamat tinggal satu-persatu pada orang-orang yang hadir.
Saat ini, situasi di ruang meeting menjadi hening, Halbert tidak banyak bicara dan meminta orang-orangnya Untuk mengatasi masalah tersebut, dia masih ingat dengan apa yang dikatakan vio bahwa dirinya akan mendapatkan tanah itu tanpa melakukan usaha apapun, ini mungkinkah ramalan ?.
Laki-laki mungil itu tidak mungkin bertindak untuk membuat mingzhu group dalam waktu singkat, jadi harusnya hanya kebetulan saja Halbert tidak pernah mempercayai adanya hantu atau sesuatu yang bersifat Supranatural lainnya baginya semua itu hanyalah cerita khayalan semata.
"Kalian lanjutkan, aku ada urusan lain". Kata Halbert juga pamit.
Dia meninggalkan ruang meeting dan kembali ke ruangannya, disana dia melihat vio sedang menyeka hidungnya dengan tisu dan masih ada warna merah pada tisu.
Ekspresi Halbert sedikit berubah dan dia menatap sekertaris nya dengan pandangan dingin, sang sekertaris menggelengkan kepalanya tidak tau, wajahnya menjadi pucat saat di tatap Halbert seperti itu.
"Bos, tuan muda....tuan muda tiba-tiba mimisan saat aku datang membawa camilan untuknya, aku bersumpah aku tidak melakukan apa-apa". Kata sekertaris eli.Asisten jay juga disana dan mengangguk dia membenarkan semua itu jadi seharusnya sekertaris eli tidak menyebabkan vio mimisan.
Bahkan vio menggelengkan kepalanya. "Bukan salah mereka, aku hanya tidak enak badan saja". Ujar vio.
Halbert tidak menyalahkan siapapun dan menghampiri pria mungil itu. "Kenapa kamu mimisan tanpa alasan ?,ayo periksa ke rumah sakit". Kata Halbert.
"Tidak, tidak! Dokter tidak akan menemukan masalah dengan tubuhku, aku baik-baik saja setelah beberapa saat" vio langsung menolak secara halus.
Halbert menyipitkan matanya, mimisan laki-laki itu akhirnya berhenti, tapi Halbert masih Khawatir. Bagaimana jika vio memiliki penyakit tersembunyi ?.
Namun karena vio tetap bersikeras tidak mau ke dokter, Halbert tidak lagi memaksanya. Dia mulai berbicara tentang apa yang baru saja terjadi di ruang meeting tadi.
"Tanah itu sudah didapatkan tanpa usaha, kamu senang ?". Tanyanya pelan Dan datar, tapi matanya menyipit dia melihat setiap reaksi kecil
Vio saat ini."Ini.... Ini bagus ?, keberuntungan mu". kata vio pura-pura tidak tahu.
Halbert masih tidak mengerti beberapa hal.
Terutama untuk orang-orang yang memiliki kemampuan khusus seperti meramal atau lain sebagainya. Apakah mereka dukun ?, vio salah satu dukun ?.Setelah urusan perusahaan selesai, Halbert dan vio kembali ke rumah. Keduanya sama-sama diam memiliki pikirannya sendiri.
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri buta pembawa keberuntungan Sang Mafia (B×B) [ HITAUS DULU]
Spiritualbuta sejak lahir dan diasingkan keluarga, Vio Andrian kehilangan sosok ibu yang mencintainya. ayahnya menikah dengan selingkuhannya dan membawa anak-anak haram ke dalam rumah. meski mengalami kekerasan, dia tidak pernah marah sedikit pun. ketika Vio...