12.

2.1K 124 0
                                    

.KARENA TIDAK LAYAK!.

Happy reading......

Beberapa hari kemudian, tuan Adrian datang ke rumah keluarga jeffrod untuk menemui vio.
Kakek jeffrod tidak ada di tempat dan hanya ada Halbert yang bekerja dari rumah.
Saat tuan Adrian datang Dia hanya sendirian. Halbert menyambutnya dengan sopan dan vio sudah duduk disalah satu kursi ruang tamu, dia masih memiliki tongkat putih di tangannya, mendengar beberapa langkah terdengar memasuki ruang tamu, vio mengerutkan keningnya.

"Ayahmu sudah datang, aku akan meninggalkan kalian untuk berbicara". Kata Halbert. Lalu dia menatap tajam tuan Adrian. "Lebih sedikit berbicara, lebih baik!". Dia memperingatkan nya.

Tuan Adrian sedikit berkeringat dingin dan mengangguk linglung. Setelah Halbert keluar ruangan, akhirnya tuan Adrian bisa melihat laki-laki itu hanya menatap kosong ke depan. Dia duduk di seberangnya.

"Bagaimana kabar mu ?". Tanyanya pelan.
"Aku masih hidup". Jawab vio datar.
Tuan Adrian menghela nafas. "Kenapa kamu begitu keras kepala ?, kamu sama seperti ibumu. Jika kamu membuat keluarga Adrian lebih makmur sebelumnya dengan keberuntungan mu
Aku juga tidak akan memperlakukan mu dengan buruk". Jelasnya sedikit kesal.

Akhirnya vio menatap keadaan tuan Adrian yang duduk diseberang nya. Mata abu-abunya seperti akan menghisap orang ke dalam jurang yang dalam. Inilah kesan tuan Adrian saat melihat mata putranya yang tidak dicintainya.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu ?, apa kamu masih bisa melihat seperti apa rupa ayahmu ini ?". Ejek tuan Adrian.

Vio sama sekali tidak terpengaruh oleh kata-kata ejekannya.
"Meski aku buta, aku tau sifat manusia. Jangan lupa ibuku selalu tahu kamu menatapnya dengan kebencian dan keserakahan".
Akhirnya ekspresi tuan Adrian sedikit berubah.
"Bukankah Kalian buta ?". Vio tersenyum tapi tidak tersenyum seperti orang tersenyum.
"Menurut mu, bagaimana aku dan ibu bisa memberi keberuntungan jika tidak memiliki sifat manusia itu sendiri".
"Siapa kalian di dunia ini ?". Vio tidak menjawab.
Dia hanya menunduk dan ekspresinya menjadi sedih.

"Kenapa kamu tidak menyayangiku seperti anakmu yang lain ?, aku juga putramu". Katanya.
"Karena kamu tidak layak!!". Ucap tuan Adrian tanpa pikir panjang. "Karena sejak ibumu menikah denganku, dia hanya bertugas untuk memberiku keberuntungan, bukan menjadikannya sebagai nyonya rumah. Status nya rendah dan tidak memiliki keluarga yang jelas. Aku hanya tahu bahwa dia selalu membuat orang beruntung jadi aku sengaja menerima lamaran ayahku. Kupikir setelah melahirkan mu, dia akan memberiku lebih banyak keberuntungan karena aku mengurus anaknya. Tapi dia sangat keras kepala dan tidak pernah Mau membantu ku. Apa gunanya hidup !?". Tuturnya panjang lebar.

Untuk waktu yang cukup lama, vio terdiam dan wajahnya menjadi pucat. Dia selalu berfikir jika ayahnya masih memiliki cinta untuknya. Dan mungkin tidak akan terlalu pelit untuk membantu keberuntungan karirnya.
Tapi tuan Adrian hanya ingin dia hidup untuk membuat keberuntungan. Dia menjauhkan dari rumah utama dan membiarkan pelayan memperlakukannya seperti binatang. Vio masih sabar untuk itu dan tidak mau membuang-buang energi untuk memarahi Mereka.

"Kenapa aku tidak layak ?, hanya karena aku dan ibu buta, kamu memandang rendah kami ?". Tanyanya pelan.
Tuan Adrian tidak menjawab.
"Apa yang salah dengan orang buta!!?". Suara vio sedikit meninggi, menatap tuan Adrian dengan ekspresi kesal Untuk pertama kali dalam hidupnya.

Meski tuan Adrian tidak terbiasa dengan aura vio yang membuatnya seperti akan jatuh ke dalam lubang yang dalam, dia masih bisa mempertahankan sikap tegas dan ketidaksukaannya.
"Karena buta itu tidak sempurna, cacat di mana-mana. Kamu juga tidak bisa menjalani operasi mata di masa lalu karena selalu saja ada masalah yang tumbuh mu. Kamu dan ibumu seperti Kutukan yang membawa keberuntungan bagi orang lain". Jelasnya.

Kali ini vio meremas sweater biru polosnya dengan cukup kuat dan tubuhnya sedikit gemetar. Dia menahan diri untuk Tidak membunuh pria yang duduk di depannya ini.
Hanya karena dia buta, dia tidak sempurna!, Dia cacat di mana-mana. Mereka pikir dirinya dan ibunya tidak tahu apa-apa!! Merekalah yang buta.
Tuan Adrian tidak lagi mau berbicara dengannya.
Dia bangkit dan menatap vio dengan pikiran yang dalam.

"Kamu beruntung mendapatkan Halbert untuk menjadi suamimu. Dia dibutakan oleh mu bukan ?". Ucap tuan Adrian.
Vio mencibir.
"Putri mu bahkan tidak layak dan Halbert tidak tidak sebodoh yang kamu kira, jauhkan angan-angan mu yang terlalu tinggi". Ucap vio.

"Kamu-!". Tuan Adrian kesal dan segera keluar dari ruangan tersebut.

Hanya tersisa vio diruang tamu, dia sama sekali tidak berniat pergi atau mengubah posisi duduknya. Dia berfikir lagi dan lagi hingga wajahnya menjadi pucat.
Hingga berselang tiga jam, Halbert datang dan melihatnya tampak kesal, bahkan wajahnya sedikit memerah dan masih ada sisa air mata diwajahnya.

Untuk waktu yang lama, Halbert tidak berbicara.
Tak lama, dia mendapatkan kabar dari anak buahnya jika mobil yang dikendarai tuan Adrian mengalami kecelakaan yang cukup parah dan segera dilarikan ke rumah sakit.

TBC.

Istri buta pembawa keberuntungan Sang Mafia  (B×B) [ HITAUS DULU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang