Telanjur Nyaman [1]

296 14 0
                                    

[ 1 ]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[ 1 ]

.
.

Pukul delapan malam, Dika hampir menyelesaikan pekerjaannya, lalu menutup semua tab yang terbuka di layar komputernya. Ia ingat ada acara yang harus ia hadiri setelah ini. Acara yang paling ia tunggu-tunggu sejak diundang secara langsung tiga hari lalu.

"Mas Dika."

Panggilan itu membuat Dika mendongak, meninggalkan layar komputer begitu saja. Ia mendapati Elsa, arsitek baru di kantor yang malam ini akan mengadakan birthday party. Seorang gadis berambut sepunggung dengan ujung curly yang baru sebulan bekerja di perusahaan dan terlibat satu proyek dengan Dika selama dua minggu terakhir.

Elsa, cewek yang usianya beda tiga tahun dengan Dika, yang diam-diam Dika sukai.

"Hai, kakaknya Anna!" Dika balas menyapa dengan riang, lalu melirik komputernya sebentar untuk mengeklik simbol close pada tab terakhir.

"Mas Dika lemburan?" Saat Elsa menanyakan itu, tatapan Dika sudah kembali beralih dari komputernya, sehingga Dika bisa lihat Elsa menyelipkan beberapa helai rambut yang berantakan ke balik telinga kiri.

Sering kali, Dika terkagum-kagum hanya karena melihat tingkah sederhana Elsa.

"Nggak kok. Ini udah selesai." Dika memastikan komputernya telah padam, lalu menatap Elsa lagi dengan gembira. "Kenapa?"

"Mas Dika datang ke acara ulang tahunku, kan?"

Dika mengangguk. "Ikut kok. Di Sushi Tei, kan?"

Elsa tampak menggumam sebentar sambil memperhatikan Dika yang bangkit dari kursinya, lalu membereskan beberapa barang untuk dimasukkan ke tas selempangnya. "Sebenernya nggak jadi di sana dan aku udah bilang sama Mas Leon untuk kabari anak-anak kantor. Mas Dika nggak dikasih tahu Mas Leon?"

"Belum." Dika berpikir sejenak, lalu mengecek ponselnya. "Ah, ternyata Leon udah kasih tahu via chat, tapi aku baru baca. Hehe."

Selain chat dari Leon, ada beberapa pesan yang belum Dika baca. Salah satunya dari Arra. Namun, Dika memilih untuk fokus dengan Elsa dulu.

"Jadi, acara kamu pindah ke mana? Terus, kamu yang punya acara, kok masih di sini?" Dika menyampirkan tas selempang ke bahunya, lalu keluar memutari kubikel hingga berdiri berhadapan dengan Elsa.

Jam kantor sudah berakhir, tetapi penampilan gadis itu masih tetap menarik seperti tadi pagi.

"Aku udah reservasi tempat di SKY Kemang, Mas. Agak jauh, sih, memang."

Dika manggut-manggut. Tidak menyangka jika birthday party Elsa berubah pindah ke salah satu bar, yang bisa dipastikan bahwa acara itu tidak hanya sekadar makan malam biasa.

"Dan, aku sengaja nungguin Mas Dika."

"Gimana?"

"Aku boleh nebeng motoran sama Mas Dika nggak? Soalnya yang lain udah otw semua."

Kumpulan Novelet Romansa (one shoot)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang