...••happy reading••...
Pagi yang indah Doyoung berangkat kesekolah bersama dengan para saudaranya,kedua adik kembarnya ini baru saja menginjak bangku kelas dua.
Sedangkan yang bungsu menginjak bangku kelas satu.Doyoung sangat bahagia ketika para saudaranya ini bersekolah bersama-sama,dia harap dia bisa menjaga adik-adiknya.
Doyoung selalu menjaga adiknya dari maha bahaya.
Doyoung menginjak kelas 3 SD,anak yang sangat lucu dan menggemaskan ini memiliki nilai sedikit kurang memuaskan untuk kedua orangtuanya.
Tetapi sang appa dan eomma tidak menuntut Doyoung untuk menjadi pintar seperti anaknya yang lain,dia hanya berharap suatu saat nanti Doyoung bisa membuatnya bangga.
"dunia ini terkadang tidak adil kepada kita, kita cuman bisa bersabar dan menunggu dunia berpihak kepadamu"
@Kim Doyoung.
Pulang sekolah Doyoung tidak berniat untuk pulang kerumah,dia ingin menenangkan pikiran nya terlebih dahulu sebelum menyerahkan dirinya untuk di pukuli Hyung nya. Menyerahkan diri? Apa katanya,sungguh Doyoung ingin menangis mengingat perlakuan saudaranya kepadanya,sungguh dia tidak kuat.
Doyoung sekarang berada disebuah rumah pohon dekat dengan danau yang sangat indah, Rumah pohon yang dia temukan beberapa tahun yang lalu,sungguh indah ketika dia menghiasi rumah pohon itu. Menjadi rumah nyaman untuknya.
Doyoung memandangi danau itu,dan kemudian dia memandangi Poto Poto yang dia pajang dia dalam rumah itu.
Foto yang selalu membuat dia tersenyum ketika memandangi nya,nyaman.Dia teringat momen bersama orangtuanya,bersama jungwhan,bersama para saudaranya yang lain,andai waktu bisa di putar mungkin Doyoung tidak akan....
Jangan!, Doyoung tidak mau mengingat hal yang membuat dia trauma itu. Tidak.
Entah sampai kapan dia akan di benci seperti ini, selama ini Doyoung memendamnya,hati Doyoung sakit ketika mereka mengatai Doyoung seperti ini,di anggap pembawa sial membang membuat diri Doyoung sakit,ah Doyoung benar-benar sangat lelah.
"Eomma,Apa Junghwan baik-baik saja disana?"Ucapnya sambil memandangi langit,melihat langit biru itu dia tentram menganggap bahwa eomma yang dia ajak bicara itu mendengar.
"Kau tahu,aku di benci para Hyung Karena kematian kalian"
"Tapi aku tidak benci kepada mereka,hanya saja aku sedikit kecewa"lanjutnya yang masih memandangi langit,apa Doyoung akan gila berbicara seperti itu. Doyoung hanya ingin mengungkapkan isi hatinya walau tidak ada yang mendengar. Bisakah seseorang datang menghampiri Doyoung dan memeluk anak itu,dia lelah dengan hidupnya.
"eomma,bolehkan aku lelah dan meminta kepada Tuhan untuk pulang"
Ucapnya sambil merebahkan tubuhnya disana, memejamkan mata menikmati angin sepoi-sepoi mengintai wajahnya.Doyoung ingin menangis,tapi tidak tahu harus menangisi apa.
Hingga matahari sudah terbenam pun Doyoung masih saja di rumah pohon itu,sambil menikmati again malam yang membuatnya tenang, Doyoung melirik kearah jam tangannya saatnya pulang.
...•• Happy reading••...
Sesampainya di rumah Doyoung masuk ke dalam rumah dengan hati-hati.dia benar-benar sangat takut,dia sudah tahu jika pulang terlambat akan membuat Jihoon dan yang lain marah kepadanya,tetapi dia dikagetkan dengan berdirinya Junkyu di hadapannya. Oh tamat riwayatnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/364691508-288-k737828.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Doy
Teen Fiction[AYO MAMPIR] "Eomma,kenapa aku tidak bisa bahagia?"Doyoung. "Kau tunggu saja Hyung , mungkin bukan sekarang tapi akan tiba waktunya itu akan datang"Doyoung. [DI WAJIBKAN FOLLOW, VOTE SEBELUM MEMBACA] Start : 22 Mei 2024 End : 8 Juli 2024 Rank🏅🏆 #...