Seorang laki-laki terlihat sedang menunggu seseorang di kafe dekat kantor yang cukup besar dengan lantai 15 sebagai tingkat tertinggi.
Sesekali dirinya mengecek jam lusuh di tangannya
"Hai, sudah dari tadi ya?" sapa seorang cewek cantik yang baru saja datang dari arah kantor.
"Baru sampai mbak-?"
"Luna, Aluna Cynthia," meraih tangan laki-laki tersebut untuk berjabat tangan.
"Salam kenal... Luna? Saya Rendi"
"Salam kenal juga Rendi, maaf yah tadi gue masih baru selesai meeting di kantor," jelas Luna tersenyum, bibir merahnya merekah bak bunga mawar yang baru saja disiram air.
"Ouh iya gapapa, santai aja."
Luna memandangi sosok laki-laki yang menurutnya lumayan rupawan tersebut, "jadi sebenarnya saya tertarik untuk membuat e-commerce pribadi, sesuai apa yang gue utarakan di pesan tadi malam."
"Ho? Maksud Anda e-commerce dengan system C2C?" tanya Rendi mencoba memahami apa yang ingin disampaikan Luna.
"Jangan terlalu formal ren, pake gue-lu aja. Lagian ini bukan pertemuan resmi kayak di kantor."
"Ouh begitu, baiklah." jawab Rendi mengangguk-anggukkan kepala
"Iya, jadi gue gak paham apa itu C2C. Jadi lu coba jelasin dulu!"
Rendi mencoba menarik nafas dalam-dalam, "oke gini, dalam e-commerce ada beberapa jenis. Di antaranya B2B, B2A, C2C dan lain-lain. Nah C2C ini juga disebut Consumer to Consumer. Maksudnya transaksi dari 2 orang personal. Sampai sini paham?"
Luna manggut-manggut mencerna ucapan Rendi, "Jadi kalo semisal ini permintaan dari sebuah perusahaan, maka bukan jenis C2C ya?"
"Yups, jadi karena untuk pribadi, ini menjadi C2C!"pungkas Rendi setelah Luna memahami apa yang dimaksud."
"Iya Ren, gitulah pokoknya. Bisa kan ya?"
"Tentu saja,"
Selama diskusi Luna terus memandangi wajah Rendi yang berbicara sambil menghadap laptopnya.
"Mau pesen apa?" tanya Luna setelah diskusi sudah mencapai akhir.
"Dipotong bayaran?" Rendi bertanya balik sambil tersenyum bercanda.
Seketika Luna salah tingkah, "eh-oh-apa sih lu mah, gue yang bayar."
Rendi tertawa melihat cewek manis di hadapannya nampak gugup, "Ramen sama milkshake aja"
"Serius cuma itu aja?"
Rendi hanya mengangguk sembari meneruskan pekerjaan. Selang beberapa saat kemudian pesanan 2 ramen serta 2 milkshake datang.
"Loh? Lu mesen ramen milkshake juga?" tanya Rendi
"Hu'um," jawab Luna mengangguk sambil menyeruput minumannya. "Lu emang suka ramen ren?"
Rendi hanya melirik, "mau gue gombalin?"
"Apa sih lu, jangan gitu ah. Nanti gue baper, malah gak tanggung jawab lu ren!" jawab Luna bersungut-sungut. Padahal aslinya Luna tau kalo itu hanya sebatas candaan supaya kerjaannya tidak bosan.
Rendi terkekeh mendengar penuturan Luna tersebut, "setau gue kalo umur udah 24 tuh sudah menikah loh!"
"Bawel, emangnya lu umur berapa?"
"22 lebih muda dari lu 2 tahun."
"Serius lu?" tanya Luna terperangah
"Iya, emangnya kelihatan umur berapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALANDZA
Teen Fiction•Cinta Beda Usia• Aisyah Nur Izzah seorang anak yang sering mengalami perundungan baik itu di rumah, sekolah, maupun di tempat-tempat yang lain. Pengkhianatan teman, dikucilkan dalam circle merupakan makanan sehari-hari bagi dirinya. Namun.... Cint...