Awal penderitaan

2.1K 137 8
                                    

"sa, kamu yakin mau lewat jalan itu?" tanya seorang gadis cantik pada sang kekasih yang tengah fokus pada jalanan di depannya.

Sang kekasih menoleh sebentar dan kembali fokus ke depan. "aku yakin nes, lagian itu salah satu jalan cepat buat kita sampai di kosan kamu" balasnya.

Agnes gadis cantik itu nampak gelisah dan tak enak hati entah kenapa. Setelahnya dia duduk menyamping dan mengambil tangan haksa sang kekasih yang tengah memegang setir.

"tapi sa, kamu kan tahu jalan itu sering berkabut dan banyak kejadian kecelakaan karna gabisa jelas liat jalan"

"kita puter balik aja ya? Gabakal lama juga, daripada kita kenapa-napa kan?" lanjutnya mencoba membujuk haksa.

Karna demi apapun entah kenapa malam ini terasa sangat dingin dan perasaanya pun gelisah.

Haksa tersenyum menyakinkan agnes dan melepas tangannya untuk mengelus rambut agnes.

"gapapa sayang, lagian aku udah cape banget nanti kalau kita puter balik makin lama sampainya. Kita juga udah setengah jalan gabisa puter balik"

"tapi sa, sumpah demi apapun perasaan aku ga enak. Aku takut kita kenapa-napa. Kamu liat kabutnya tebal banget" tunjukkan pada jalanan yang di depannya yang nampak berkabut.

Haksa menghela nafasnya. "itu cuma perasaan kamu aja, jadi udah diem aku lagi cape jadi jangan buat kita debat cuma karna hal kayak gini nantinya" ketusnya dan dengan gilanya dia menaiki kecepatan mobilnya untuk menerobos kabut.

Agnes yang mendengar itu nampak makin gelisan dan ketika haksa nekat menaiki kecepatan mobilnya dia berpegangan pada tangan haksa dan mencoba meminta haksa berhenti.

"berhenti haksa!! Kamu gila?!"

"kamu itu terlalu penakut nes, kita udah sering juga lewat sini dan gaada apa-apa"

"tapi haksa malam ini beda! Aku takut sa. Jadi pelanin mobilnya atau engga kita berhenti aja dulu" mohonnya.

Haksa yang mendengar itu tidak perduli dan tetap saja melajukan mobilnya dengan kecepatan di atas rata-rata, karna jalan ini jarang di lewati jadi malam ini cukup lenggang karna hanya ada mobil dirinya.

Agnes menutup matanya karna merasa takut.

"kamu ga usah parno gitu nes, liat bentar lagi kita sampai di belokan jadi ga akan ada kabut lagi" beritahu haksa saat dia sudah melihat sebuah belokkan yang nantinya akan menembus pada sebuah jalan mengarah pada kosan agnes.

Agnes yang mendengar itu membuka matanya dan bernafas lega saat kabut tak setebal tadi dan mereka akan berbelok.

Akan tetapi kelegaan itu tak berlangsung lama, saat mobil yang di kendarai haksa nampak hilang kendali dan sulit mengerem disaat haksa melihat sebuah motor yang entah bagaimana awalnya tiba-tiba saja berada di depannya.

Agnes nampak panik dan berteriak keras saat mobil sudah akan menabrak motor itu.

"haksa awas!!"




BRAK!!




































Dua bulan kemudian.

Di sebuah pemakaman umum terlihat seseorang dengan kursi rodanya nampak terdiam menatap gundukkan tanah yang terlihat basah karna hujan yang turun pagi tadi.

Setelahnya dia mencoba turun dari kursi rodanya dan duduk di dekat gundukkan tanah itu.

Dia meraba tanah itu dan tak terasa air matanya jatuh tanpa di minta. "maafin aku nes, andai aja malam itu aku dengerin kamu buat putar balik, pasti ini semua gaakan terjadi dan kamu masih ada disini sama aku" sesalnya berbicara dengan isakkan yang tak tertahan dan menjadi raungan keras setelahnya.

Dan pemuda itu adalah haksa, kejadian dua bulan lalu saat dia memaksa menerobos kabut dengan mobilnya mengakibatkan agnes sang kekasih harus kehilangan nyawanya karna mobil yang haksa kendarai tak hanya menabrak pengendara motor yang juga meninggal di tempat malam itu.

Tapi juga menabrak sebuah tembok jalan dengan keras. Mobil haksa rusak parah dan agnes terjepit di dalamnya, akan tetapi entah bagaimana tuhan masih saja menyelamatkan haksa malam itu.

Kakinya sempat terbentur keras dan dia terlempar keluar mobil sebelum mobil meledak dengan agnes di dalamnya.

Kejadian itu sangat tragis dan menjadi perbincangan hangat televisi.

Akan tetapi naasnya lagi, karna uang semuanya selesai dan kasus ini hilang begitu saja dari masyarakan seakan tak pernah ada kejadian ini.

Walaupun begitu hidup haksa tak sepenuhnya tenang setelah malam itu. Dia terus saja di bayang-bayangi wajah seorang pria yang dia tabrak pada malam itu.

Malam itu saat haksa terlempar keluar mobil dia melihat seseorang yang di tabraknya masih terlihat membuka matanya.

Mereka saling menatap dengan haksa yang nampak ketakutan dan menahan sakit pada kakinya.

Sedang pria yang mengendarai motor terlihat mengenaskan dengan kaki yang nampak remuk dan wajah yang di penuhi darah.

Dia melihat haksa dan mengatakan sesuatu pada haksa lewat gerakan bibirnya.

"saya tak ikhlas jika harus pergi dengan cara seperti ini, ini semua gara-gara kamu"

"saya harus menemui anak saya" lanjutnya dan setelahnya pria itu memuntahkan darah dan menghembuskan nafasnya untuk terakhir kali detik itu juga begitupun haksa yang jatuh tak sadarkan diri.

Dan tentang anak yang di katakan pria itu adalah anak tunggalnya yang tengah sakit dan dia harus bergegas pulang untuk membawa putranya kerumah sakit tapi nasib berkata lain.

Dia harus mati dengan cara mengenaskan dan entah bagaimana dengan nasib putranya yang hanya tinggal berdua dengan sang nenek malam itu.

Haksa meremat tanah merah yang mengubur agnes dengan erat saat ingatan itu terlintas kembali.

"aku takut nes, pria itu slalu teror aku. Aku harus gimana? Bahkan buat tidurpun aku takut karna dia slalu datang" isaknya lagi.

Dan tanpa haksa tahu ada seorang pria dengan keadaan yang sangat kacau berdiri di belakangnya.

"kamu pantas mendapatkan hukuman, gara-gara kamu saya harus gagal menemui anak saya yang tengah membutuhkan saya"

"akan saya buat hidup kamu tak tenang dan kamu harus bisa melahirkan anak lain untuk saya mau bagaimanapun caranya"

Setelahnya dia menghilang begitu saja menyisahkan haksa yang masih menangis keras dengan meluapkan semuanya pada makam agnes.































TBC.



Lee haechan as Haksa


Lanjut??

Terlahir Karna Dendam || RenhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang