Sebuah perjanjian

559 65 2
                                    

Ini isinya flashback nya reza yah



















Di dalam sebuah ruangan rapat terlihat semua orang menatap iba pada seorang pria yang tengah terduduk karna dorongan dari atasan mereka yang marah dan merasa tidak puas dengan presentasi yang pria itu lakukan.

Semua kertas-kertas berserakan di lantai dan ada noda kopi yang mengenai baju pria itu. Tentunya itu terasa panas akan tetapi dia hanya bisa diam tak membalas.

"tiga hari. Tiga hari saya kasih kamu waktu untuk memperbaiki masalah ini tapi kenapa ketika waktunya sudah habis kamu masih saja salah reza?!"

"kamu sudah bosan kerja denga saya hah?! Jawab jangan diam saja sialan!!" lanjutnya dengan kaki yang menendang kaki reza.

Ya, pria itu adalah reza dia baru saja membuat kesalahan yang terulang ketika bekerja. Alasan dia seperti ini adalah karna fokusnya terbagi dengan kabar sang anak di rumah.

Sang anak tengah sakit dan dia harus cepat pulang menemuinya untuk pergi ke rumah sakit, tapi semua itu harus tertunda karna adanya rapat dadakan yang di adakan sang atasan pada malam ini.

Padahal dia sudah minta izin untuk pulang lebih dulu dan absen lembur tapi sang atasan tak bisa mengerti keadaanya.

"maafkan saya pak, saya janji akan memperbaiki ini semua nanti" balasnya dengan bersimpuh di hadapan sang bos.

Sagara, pria paruh baya itu berdecih sinis dan menedang bahu reza dengan kakinya tanpa ada rasa bersalah.

Reza yang mendapatkan itu hanya diam tak berkutik.

"pergi kamu dari kantor saya. Saya tak sudi memperkerjakan seseorang yang tak bertanggung jawab seperti kamu" ucap dingin sagara pada reza.

Reza yang mendengar itu langsung saja memohon karna dia butuh pekerjaan ini, kalau sampai dia di pecat bagaimana dengan keluarganya.

"saya mohon pak, jangan pecat saya"

"saya butuh pekerjaan ini" lanjutnya dengan bersimpuh.

Sagara tidak merasa kasihan sedikitpun dia langsung saja pergi dengan lagi-lagi menabrak bahu reza.

Reza menangis dan mencoba mengejar sagara akan tetapi semua itu gagal karna sagara tak mau mendengarkannya.

Reza terduduk dan mengacak rambutnya dengan kesal, setelahnya dia pergi ke meja tempatnya bekerja untuk mengambil semua barangnya.

Baru saja dia sampai pada meja, ponsel yang berada di sakunya bergetar dan tertera nama sang ibu di sana.

Reza menarik nafasnya untuk menahan tangis agar sang ibu tak curiga. Setelahnya dia menjawab telpon itu.

"halo bu" ucapnya.

Dan terdengar suara isakkan di sebrang sana membuat reza tak enak hati. Apa terjadi sesuatu pada anaknya? Dan itu semua terbukti saat sang ibu menjawab telponnya dengan suara isakkan.

"reza tolong cepat pulang nak!! Juna kolaps"

Perkataan dari sang ibu membuat reza tanpa berlama-lama lagi langsung berlari keluar dari kantor tanpa memperdulikan seruan dari semua temannya.

Itu adalah awal dari semua kejadian yang terjadi pada reza, juna dan haksa.

Untuk reza, seharusnya dia langsung pulang dan tak mengikuti rapat sialan itu, seharusnya dia pergi menemui juna.

Sebuah penyesalan yang tak berujung di kala dia harus menerima nasib buruk ketika di perjalanan.

Semuanya terasa tak adil untuknya, bagaimana bisa dia harus berakhir mengenaskan dengan darah yang terus saja keluar dari tubuhnya.

Terlahir Karna Dendam || RenhyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang