°•••Happy reading•••°
***
Semakin hari aku dan Sean semakin akrab, walaupun di iringi dengan perkelahian kecil. Seperti sekarang, aku menatap tajam Sean.
"Balikinn Garin gue!"
"Pinjem bentar, pelit banget."
"Sean!" Aku mengejar Sean yang membawa kabur bonekaku kerumahnya.
"Kejar aja kalau bisaa," ucap Sean sambil berlari.
"Awas aja lo!" Aku berhenti berlari, nafasku terengah engah.
Aku terjengkit kaget saat seekor kucing mendekati kakiku.
Aku menatap lekat kucing itu, baru kali ini aku berhadapan langsung dengan kucing Sean.
"Acan?" Aku mengangkat kucing Sean. "Inimah mirip banget sama Acan!"
Aku mengingat ingat rupa kucing Souta yaitu Acan. Souta sering mengirim kan foto Acan di saluran Ig nya.
"Fiks sih ini! Jangan jangan---"
"Woyy lo apain kucing gue!" Sean datang dan langsung mengambil kucing yang ada di peganganku.
"Ck, ga gue apa apa in anjir!"
Sean membawa kucing itu kelantai atas, tak lama kemudian dia kembali.
"Mana Garin gue?!" Aku bertanya ketus.
"Udah gue buang," jawab Sean dengan wajah tanpa dosa.
"Sean, gue gampar juga lo ya!" kesalku, rasanya aku ingin menjambak rambut Sean.
"Nohh boneka lo diatas lemari, ambil aja kalau bisa."
"Tai lo!" aku menatap Sean dengan tatapan permusuhan.
Aku berusaha mengambil bonekaku sambil berjinjit agar semakin tinggi, aku tak memperdulikan Sean yang kini terkikik geli.
"Makanya tinggi." ejek Sean.
"GUE TINGGI!" ketusku.
"Halah, pendek gitu dibilang tinggi."
"Diem lo bokem bau minyak telon!"
"Yeee daripada lo bocil bau kencur!"
"Lo lama lama ngeselin juga ya!"
Aku mengambil kursi untuk ku naiki.
"Entar jatuh nangis lo." kata Sean yamg sedari tadi memperhatikan ku.
Aku tak menghiraukan. Aku mengambil boneka kodokku dengan cepat, tak sengaja kakiku salah memijak sehingga aku terjatuh.
Aku tidak merasakan sakit, melainkan tubuhku seperti melayang diudara.
Aku tersadar saat Sean berbicara. "Berat juga, lo makan batu apa gimana? Padahal lo itu pendek, kecil kek semut. Tapi berat badan lo lumayan juga ya." ungkap Sean dengan dibumbui kebohongan.
"SEAN KURANG AJAR LO!"
***
Malam rabu hari ini sangat membosankan.
"Bosenn bangett," aku merebahkan diriku diranjang, hari ini Sean entah kenapa tidak datang kerumahku. Biasanya dia selalu mengajakku jalan jalan, bermain, dan lainnya.
"LAH IYA! MALAM INI KAN SOUTA COLLAB SAMA SOLASI. ANJIRLAH, GUE LUPA COK!"
Aku segera membuka youtube ku, dan melihat live Souta. Sebelum itu, aku menyukai live anggota anggota Sol4.ce.
"Yah telat 30 menit," ucapku pelan.
Belum sempat aku menonton, Mama memanggilku.
"Kenapa, Ma?"
"Mama minta tolong lagi ya. Anterin ini ke tante Gea," mama menyodorkan kan paper bag kepadaku.
"Ini apa?"
"Oleh oleh pas mama keluar kota sama papa,"
Aku mengangguk paham, tanpa berkata kata lagi aku langsung pergi kerumah Tante Gea. Untung sekali, rumah kami berdekatan. Jadi aku tidak perlu cape cape untuk pergi kerumah nya.
Aku mengetuk pintu, tak lama kemudian tante Gea membukakan pintu.
Tante Gea terlihat senang akan kedatangan ku "Eh sayang, ayo masuk."
Seperti biasa, aku pasrah saat tanganku ditarik lembut untuk masuk kedalam oleh tante Gea.
"Mama nyuruh (Name) buat anterin ini bust tante," jelasku.
"Aduhh, nanti bilangin ke mama ya. Makasih banyak loh, udah repot repot."
"Engga repot kok tan," aku tersenyum
"Kebetulan kamu ada disini, tante tadi baru aja buat brownies coklat, Tante tau. Itu kesukaan kamu kan."
"Brownies?" Mata ku berbinar, tante Gea yang melihat itu terkekeh.
"Iyaa, bentar tante ambilin."
Tante Gea kemudian membawa nampan berisi potongan kue brownies yang tertata rapi.
"Nahh, ini. Ayo dimakan, Tante mau manggil Sean dulu." Tante Gea hendak bangkit dari duduknya.
"E-eh tan, biar aku aja." entah kenapa aku reflek berbicara seperti itu, aku merutuki diriku.
Tante Gea tersenyum, dia menjelaskan dimana kamar Sean.
Kini aku sudah berada dipintu kamar Sean, aku langsung membuka pintu yang tidak terkunci.
"Souta ga tau! Makanyaa, papi ajarin Souta dong cara mainnya!"
"Sou?" Aku menatap Sean yang sibuk berbicara dilayar pc nya.
***
Dahlah, nih cerita ga nyambung bjirr
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello tetangga!
Teen Fiction☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆ Bagaimana perasaan kalian jika tetangga baru kalian ternyata adalah orang yang selama ini kalian kagumi dari layar handphone? ☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆