°•••Happy reading•••°
***
"Name pulang sama gue," ucap Souta penuh penekanan. Dia menarik lengan ku untuk berdiri dibelakangnya dengan sedikit kasar.
"Name maunya pulang sama gue. Iyakan, Name?" Bara melirikku.
"Iy--"
"GA! Name pulang sama gue!" Souta bersikeras menahanku "Gue yang bawa dia kesini, gue juga yang harus bawa dia pulang."Aku menatap jengah "So--Sean, lo bisa pulang berdua sama Cia, gue sama Bara aja." Hampir saja aku keceplosan memanggil nama Souta.
"Name." Souta menatap ku tajam, aku yang melihat tatapan nya itu berdecak, kalau Souta sudah menatap tajam Seperti itu artinya dia tidak ingin dibantah.
"Ck, iya! Gue pulang sama lo, puas?" ketusku
"Bar, maaf ya? Gue harus pulang sama dia." lanjutku menatap Bara, Souta yang melihatku menatap Bara pun menutup mataku dengan tangannya.
"Apaan sih?!" Aku menyingkirkan tangan Souta dari mataku.
"Jangan liatin cowo lain selain gue," Souta sedikit menunduk untuk berbisik ditelingaku.
Aku sedikit merinding saat hembusan nafas Souta terasa menyentuh daun telingaku, aku mundur selangkah.
Souta berdehem setelah menjauhkan wajah nya, "Pulang lo sana!" usir Souta kepada Bara.
Bara menatap jengkel dan langsung pergi setelah pamit padaku.
"Ayo pulang," Souta berjalan mendahului ku dan Cia.
Aku dan Cia mengikuti Souta dari belakang, saat sampai di mobil Souta, aku hendak membuka pintu belakang mobil. Namun, Souta mencegahku.
"Lo duduk didepan," ujar Souta menatap ku, tatapannya beralih ke arah Cia. "Lo duduk dibelakang." lanjutnya kemudian langsung masuk ke dalam mobil.
Cia terlihat merengut kesal, dia membuka pintu mobil dan duduk dikursi belakang.
Aku sudah masuk ke dalam mobil, Souta menatap ku dari samping. "Lo ga mau beli apa apa lagi?" tanya Souta kepadaku.
"Ga."
Souta mengangguk mengerti, dan menjalankan mobilnya.
***
'Jangan liatin cowo lain selain gue,'
Ucapan Souta dari tadi terus terbayang dikepalaku, akhh apa apaan. Pipiku memanas, aku menggelengkan kepala. Padahal itu hanya kalimat biasa.
"Ck, apa sih anjir?! Kok gue jadi gini, JANGAN SAMPE GUE BENERAN SUKA SAMA TUH ANOMALI."
"Aku sukanya Souta animek bukan yang rill!" Aku meyakinkan kan diriku bahwa aku hanya menyukai Souta yang tidak nyata.
"TAPI GUE BAPER ANJIR! GIMANA DONG?!"
"Hufttt, Name. Jangan sampe lo suka sama anomali itu, okei?" ucapku kepada diriku sendiri.
Setelah diantar pulang oleh Souta, aku langsung uring uringan diranjang ku.
"GA BISAA, GUE UDAH TERLANJUR BAPER. DARI YANG SOUTA VERSI ANIMEK AJA GUE UDAH NAKSIR, APALAGI YANG INI,"
"Taulah, capek gue anjirr."
"Mending turu,"
***
Aku tersenyum masam, baru saja aku mau tidur. Souta malah mengajak ku untuk menemaninya live stream dikamarnya.
"Lo jangan berisik ya, nih biar anteng." Souta memberikan ku cemilan yang banyak.
"Ck, kenapa harus gue sih yang nemenin lo! Sepupu lo kan ada!"

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello tetangga!
Teen Fiction☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆ Bagaimana perasaan kalian jika tetangga baru kalian ternyata adalah orang yang selama ini kalian kagumi dari layar handphone? ☆゚.*・。゚☆゚.*・。゚☆